67
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh beban pengeluaran keluarga terhadap motivasi mengajar guru adalah tidak signifikan. Artinya,
data penelitian tidak mendukung diterimanya hipotesis kedua H
2
. Hal ini tidak sejalan dengan dugaan awal dari penelitian yang menduga bahwa beban
pengeluaran keluarga berpengaruh terhadap motivasi mengajar guru. Hal ini dapat terjadi karena guru telah memiliki motivasi mengajar yang tinggi,
sehingga sekalipun beban pengeluaran keluarga yang menjadi tanggungan mereka guru besar atau kecil, tidak akan berpengaruh terhadap motivasi
mengajar mereka. Dengan kata lain, guru akan tetap melakukan usaha yang sungguh-sungguh, tanpa dipaksa, dan sekuat tenaga melaksanakan tugasnya
guna mencapai tujuan pengajaran pendidikan, sekalipun beban pengeluaran keluarga yang menjadi tanggungan mereka guru itu tinggi atau besar.
3. Pengaruh jarak tempat tinggal terhadap motivasi mengajar guru
Nilai koefisien korelasi antara jarak tempat tinggal dengan motivasi mengajar guru sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang
positif tidak ada tanda negatif pada angka 0,017, yang berarti semakin jauh jarak tempat tinggal guru dengan lokasi sekolah, maka semakin tinggi pula
motivasi mengajarnya. Sebaliknya, apabila semakin dekat jarak tempat tinggal guru dengan lokasi sekolah, maka semakin rendah pula motivasi
mengajarnya. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa jarak tempat tinggal
tidak berpengaruh terhadap motivasi mengajar guru. Hal ini didukung oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas ρ = 0,831 lebih besar dari nilai alpha α = 0,05.
Deskripsi mengenai motivasi mengajar guru menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki motivasi mengajar yang terkategorikan tinggi.
Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean motivasi mengajar = 66,23, median motivasi mengajar = 66, modus motivasi mengajar = 65, dan
standar deviasi motivasi mengajar = 5,53. Motivasi mengajar guru tampak dalam usaha yang sungguh-sungguh, tanpa dipaksa, dan sekuat tenaga
melaksanakan tugasnya guna mencapai tujuan pengajaran pendidikan. Secara khusus, motivasi mengajar guru ini akan tampak dalam dorongan
untuk mencapai tujuan, memiliki keyakinan diri, mendapat imbalan yang layak, kesempatan promosi, pengakuan kerja, keamanan bekerja, bekerja di
lingkungan kerja yang baik, bertanggung jawabperasaan ikut serta, mendapat penghargaan atas prestasi kerja, dan berperilaku disiplin.
Deskripsi mengenai jarak tempat tinggal menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki jarak tempat tinggal yang terkategorikan dekat. Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean jarak tempat tinggal = 14,87 Km, median jarak tempat tinggal = Rp. 14 Km, modus jarak tempat tinggal
= 7 Km, dan standar deviasi jarak tempat tinggal = 9,53 Km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh jarak tempat tinggal
terhadap motivasi mengajar guru adalah tidak signifikan. Artinya, data penelitian tidak mendukung diterimanya hipotesis ketiga H
3
. Hal ini tidak sejalan dengan dugaan awal dari penelitian yang menduga bahwa jarak
69
tempat tinggal berpengaruh terhadap motivasi mengajar guru. Hal ini dapat terjadi karena guru telah memiliki motivasi mengajar yang tinggi, sehingga
sekalipun jarak tempat tinggal guru dengan lokasi sekolah jauh atau dekat, tidak akan berpengaruh terhadap motivasi mengajar mereka. Dengan kata
lain, guru akan tetap melakukan usaha yang sungguh-sungguh, tanpa dipaksa, dan sekuat tenaga melaksanakan tugasnya guna mencapai tujuan pengajaran
pendidikan, sekalipun jarak tempat tinggal mereka guru dengan lokasi sekolah itu jauh atau sangat jauh.
4. Pengaruh besarnya gaji, beban pengeluaran keluarga, dan jarak tempat