10
keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu, dan 3 motivasi juga terkait dengan kebutuhan keadaan internal
seseorang yang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik.
3. Motivasi kerja Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau
semangat kerja. Pendeknya, motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja Manullang Manullang, 2004: 166.
4. Incentive Istilah incentive insentif dapat diartikan sebagai alat motivasi, sarana
motivasi, sarana penimbulan motif, atau sarana yang menimbulkan dorongan Manullang Manullang, 2004: 166.
b. Perspektif-perspektif historis tentang motivasi
Untuk mengetahui lebih dalam tentang motivasi, ada baiknya kita melihat beberapa pendekatan yang terkait dengan motivasi itu sendiri.
Pendekatan-pendekatan itu antara lain adalah: 1 pendekatan tradisional, 2 pendekatan hubungan manusia, dan 3 pendekatan sumber daya
manusia Griffin, 2002: 39. 1. Pendekatan tradisional
Asumsi dalam pendekatan ini adalah pekerjaan itu sendiri tidak menyenangkan bagi sebagian besar orang dan uang yang mereka
hasilkan lebih penting bagi karyawan dibanding hakikat dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pekerjaan yang mereka lakukan. Karenanya, individu bisa diandalkan untuk melakukan pekerjaan jenis apa pun jika dibayar cukup tinggi.
2. Pendekatan hubungan manusia Penekanan pada proses ini terletak pada peranan dari proses-proses
sosial di lingkungan kerja. Asumsi-asumsi yang ada pada pendekatan ini adalah bahwa karyawan ingin merasa berguna dan penting, bahwa
karyawan memiliki kebutuhan-kebutuhan sosial yang kuat, dan bahwa kebutuhan-kebutuhan ini lebih penting dari uang dalam memotivasi
karyawan. 3. Pendekatan sumber daya manusia
Pendekatan sumber daya manusia tentang motivasi membawa konsep- konsep kebutuhan dan motivasi selangkah lebih jauh. Pendekatan
sumber daya manusia mengasumsikan bahwa pekerjakaryawan berkeinginan dan mampu menyediakan kontribusi-kontribusi yang
bermanfaat, sehingga dapat berguna, baik bagi karyawan maupun organisasi.
c. Perspektif-perspektif kepuasan tentang motivasi
Persepektif-perspektif kepuasan tentang motivasi berkenaan dengan bagian pertama dari proses – kebutuhan dan definisi kebutuhan. Lebih
spesifiknya, perspektif kepuasan content perspective mau menjawab pertanyaan: faktor-faktor apa yang dapat memotivasi individu di dalam
lingkungan kerja? Griffin, 2002: 40. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dalam lingkungan kerja secara umum, ada semacam “resep” yang mau menjawab bagaimana supaya karyawan mempunyai motivasi kerja
yang tinggi. “Resep” untuk meningkatkan motivasi tersebut misalnya dengan menaikkan gaji atau kompensasi, memendekkan jam kerja,
memperbaiki iklim atau kondisi kerja, dan memberikan otonomi serta tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan. Singkatnya, motivasi
merupakan fungsi dari kompensasi, jam kerja, iklim atau kondisi kerja, dan tanggung jawab Griffin, 2002: 40. Harapannya, dengan memberikan
“resep” seperti tersebut di atas, karyawan dapat memiliki kinerja yang memuaskan dan dapat diandalkan.
d. Pendekatan hierarki kebutuhan Maslow