dimasa yang akan datang. Maka implementasi Kurikulum 2013 harus segera dilaksanakan, karena mengingat begitu penting dan mendesaknya kebutuhan
pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Berdasarkan elemen perubahan di atas, pemerintah melakukan perubahan dalam Standar Nasional Pendidikan pada
Kurikulum 2013.
b. Penguatan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter kini menjadi sebuah isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari pembentukan watak anak bangsa, pendidikan karakter juga
menjadi sebuah penentu dalam kesuksesan Indonesia Emas pada tahun 2025 nanti. Istilah pendidikan karakter ini mulai mendapat pengakuan dari masyarakat
karena banyaknya terjadi penyimpangan dari berbagai lulusan pendidikan formal baik tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah atas. Pendidikan karakter
menurut Maksudin 2013: 56 adalah, “penanaman dan pengembangan nilai-nilai
dalam diri peserta didik yang tidak harus merupakan satu program atau pelajaran khusus, dan mengarahkan pada terciptanya perilaku lahir dan batin sehingga
menjadi manusia utuh”. Definisi lain juga dikemukakan oleh Gaffar dalam Kesuma 2011: 5, bahwa
pendidikan karakter adalah “sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu
dalam perilaku kehidupan orang itu”. Kesuma dkk 2011: 5 juga mendefinisikan pendidikan karakter dalam setting
sekolah sebagai “pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan
pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah”. Pentingnya pendidikan
karakter ini bertujuan untuk memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai- nilai tertentu sehingga terwujud perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun
setelah proses sekolah atau lulus. Menurut Salahudin 2013: 111 ada 18 nilai pendidikan karakter, yaitu 1
religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12
menghargai prestasi, 13 bersahabatkomunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 pesuli sosial, dan 18 tanggung jawab.
Kementerian Pendidikan
Nasional dalam
Salahudin, 2013:
105-110 memaparkan bahwa fungsi pendidikan karakter adalah pengembangan potensi
dasar agar berhati baik, berpikiran baik dan berperilaku baik, perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik, dan penyaring budaya
yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun tujuan pendidikan karakter adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan
nilai- nilai luhur Pancasila. Berdasarkan beberapa pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendidikan karakter adalah proses pengembangan dan penanaman nilai dalam diri peserta didik yang ditumbuh kembangkan dalam kepribadian berwujud
perilaku, sehingga mampu menjadi manusia utuh dan seimbang baik terhadap dirinya maupun orang lain.
c. Pendekatan Tematik Integratif