Pembahasan Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

serta huruf kapital. Pada aspek bahasa, peneliti memperbaiki penggunaan EYD, dan beberapa kalimat yang belum baik.

2. Pembahasan

Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan validasi oleh pakar Kurikulum 2013, dan dua guru kelas I SD, diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “sangat baik” dengan skor rerata akhir 4,42. Hasil tersebut akan dipaparkan melalui tabel berikut. Tabel 5. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru Kelas I SD No Validator Perangkat Pembelajaran Skor Kategori 1 Pakar Kurikulum SD 2013 A 4,11 “Baik” 2 Pakar Kurikulum SD 2013B 4,15 “Baik” 3 Guru Kelas I SDKE Mangunan 4,57 “Sangat Baik” 4 Guru Kelas I SDN Timbulharjo 4,86 “Sangat Baik” Jumlah 17,69 Rerata Jumlah total : Responen 4,42 Kategori “Sangat Baik” Hasil validasi tersebut berpedoman terhadap sebelas aspek pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yaitu 1 identitas RPP, 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan pembelajaran, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 pemilihan media belajar, 7 metode pembelajaran, 8 skenario pembelajaran, 9 penilaian, 10 lembar kerja siswaLKS, dan 11 bahasa. Pada validasi produk, pakar Kurikulum 2013 A memberikan skor 4, 11 dengan kategori “baik”, dan pakar Kurikulum 2013 B memberikan skor 4, 15 dengan kategori “baik”. Guru kelas I SD Kanisius Eksperimental Mangunan memberikan skor 4,5 7 dengan kategori “sangat baik” dan guru kelas I SD Negeri Timbulharjo memberikan skor 4,86 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata skor 4,42 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Produk akhir dalam penelitian pengembangan ini berpedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan tersebut terdiri dari, 1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap, 2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa intelektual, keterampilan, dan karakter, 3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif, 4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik, 5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik, dan 6 RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Berikut adalah pemaparan dari spesifikasi produk pengembangan perangkat pembelajaran. 1 Komponen RPPTH yang disusun Lengkap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPPTH dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD secara lebih detail. Komponen yang terdapat dalam RPPTH yang telah disusun terdiri atas: k Identitas RPPTH terdiri dari: 7 sekolah yaitu nama satuan pendidikan 8 identitas muatan pelajaran terkait 9 temasubtema; 10 kelassemester; 11 pembelajaran keberapa; 12 alokasi waktu; l Kompetensi Inti terdiri dari KI 1spiritual, 2sosial ,3pengetahuan dan 4keterampilan m Kompetensi Dasar dan Indikator setiap Kompetensi Inti n Tujuan Pembelajaran mencakup semua ranah pengetahuan, keterampilan, sosial, spiritual o Materi Pembelajaran mencakup materi pokok setiap muatan p Pendekatan dan Metode Pembelajaran q Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran r Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. s Penilaian mencakup teknik penilaian, instrumen, dan pedoman penskoran. t Lampiran-lampiran. 2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa intelektual, keterampilan, dan karakter. RPPTH yang disusun mencakup pengembangan ranah intelektual, keterampilan, dan karakter yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Pengetahuanintelektual diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karakter diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuhholistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa intelektual, keterampilan, dan karakter. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan perumusan indikator dalam RPPTH yang mencakup semua aspek. Aspek intelektual contohnya membandingkan gambar diri berdasarkan ciri-ciri teman di kelas, mengidentifikasi gambar sebagai salah satu karya seni. Aspek keterampilan contohnya menggambar diri berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki teman, menirukan gerak alam melalui permainan. Aspek karakter contohnya menunjukkan sikap bersyukur atas bahasa Indonesia yang dimiliki dengan berdoa, menunjukkan perilaku patuh pada aturan dan tata tertib dalam kehidupan sehari-hari. 3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata pelajaran menggunakan tema sebagai pemersatu dengan mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 yang disusun, misalnya dalam subtema aku istimewa terdapat beberapa muatan pelajaran yang diajarkan seperti Bahasa Indonesia, SBdP, dan PPKn. Pergantian setiap muatan pembelajaran berjalan landai sehingga tidak terlihat terpisah-pisah tetapi sudah menjadi satu kesatuan yang utuh. 4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dapat mengembangkan dan mengasah dimensi keterampilan siswa dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaringmengkomunikasikan atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. Dalam penyusunan RPPTH ini terdapat hal tersebut contohnya, - Siswa mengamati gambar yang ada dibuku siswa. mengamati - Siswa bertanya jawab dengan guru terkait gambar.menanya - Siswa diminta berpasangan dan bercermin secara bergantian mengamati bentuk mata, hidung, warna rambut dan temukan ciri khusus lainnya seperti tahi lalat dan lain-lain. menalar - Siswa diminta melengkapi gambar pada lembar kerja sesuai dengan keadaan temannya. mencoba - Siswa diminta membandingkan gambar yang telah dibuat dengan temannya lalu menyampaikan hasil pengamatannya di depan kelas sambil menunjukkan gambar masing- masing. mengkomunikasikan. 5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan performancekinerjaunjuk kerja, produk, proyek, dan penilaian portofolio. Dalam penyusunan RPPTH dapat dibuktikan dengan contoh sebagai berikut:

1. Pengetahuan