Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Permendikbud. Kurikulum yang diberlakukan mulai tahun ajaran 20132014 pada semua jenjang pendidikan adalah Kurikulum 2013. Di sekolah dasar, Kurikulum SD 2013 melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dan prosesnya dengan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan buku siswa, buku guru, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, dan sebagainya. Agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanaan Kurikulum SD 2013, maka dibutuhkan adanya pedoman pelaksanaan pembelajaran yang bersifat teknis. Dalam Kurikulum 2013, pemerintah menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik scientific appoach. Pendekatan saintifik mengasah keterampilan siswa dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa dapat meningkatkan atau menyeimbangkan antara kemampuan dalam berinteraksi sosial soft skill, dan manusia yang memiliki kecakapan intelektual atau pengetahuan hard skill, yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan Modul Guru Kelas SD, 2013. Berdasarkan hasil survei kebutuhan guru terkait implementasi kurikulum 2013 pada tanggal 17 Mei pukul 10.00 di SDN Kalasan 1 dengan Ibu U, guru sudah sangat memahami konsep-konsep dasar mengapa terjadi perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP menjadi Kurikulum SD 2013. Guru juga sudah memahami poin-poin inti yang digunakan dalam Kurikulum SD 2013, seperti pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran, pendekatan saintifik, penilaian otentik, pendidikan karakter dan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Namun dari beberapa poin inti tersebut guru mendapat kesulitan dalam beberapa hal antara lain, mengaplikasikan langkah- langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, pelaksanaan penilaian otentik yang masih sulit terutama pada penilaian non tes dan belum menemukan cara efektif untuk melaksanakan penilaian tersebut dengan maksimal, serta kurangnya pemahaman guru terkait penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran, dikarenakan guru belum banyak mengikuti pelatihan-pelatihan atau diklat untuk memperoleh pengetahuan sejauh mana pendidikan karakter yang harus dikembangakan dalam Kurikulum SD 2013 di sekolah. Pada saat melakukan wawancara dengan Ibu U, beliau juga mengatakan ada beberapa kendala pada saat proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, antara lain pada langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdapat aspek mencoba, aspek tersebut sulit diimplementasikan karena keterbatasan SDM guru dan sarana prasarana sekolah yang mendukung proses tersebut berjalan maksimal. Guru juga masih bingung apakah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat dilaksanakan dengan tidak urut atau harus urut sesuai pada konsep pendekatan saintifik yaitu, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau mengkomunikasikan. Dalam hal ini guru juga menyadari kesulitan-kesulitan yang dialami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013, terutama pada aspek penilaian. Hal ini disebabkan karena terbatasnya SDM guru dan kurangnya pelatihan atau diklat terkait Kurikulum SD 2013 yang pernah diikuti guru. Oleh karena itu, guru sangat memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 guna untuk mengembangkan pembelajaran dikelas dan tercapainya tujuan implemetasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar. Dengan melihat adanya masalah tersebut dan pentingnya diadakan contoh- contoh perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013, maka peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Aku Istimewa Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah