Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum SD 2013

karakter ini bertujuan untuk memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai- nilai tertentu sehingga terwujud perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah atau lulus. Menurut Salahudin 2013: 111 ada 18 nilai pendidikan karakter, yaitu 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabatkomunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 pesuli sosial, dan 18 tanggung jawab. Kementerian Pendidikan Nasional dalam Salahudin, 2013: 105-110 memaparkan bahwa fungsi pendidikan karakter adalah pengembangan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik dan berperilaku baik, perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik, dan penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun tujuan pendidikan karakter adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai- nilai luhur Pancasila. Berdasarkan beberapa pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah proses pengembangan dan penanaman nilai dalam diri peserta didik yang ditumbuh kembangkan dalam kepribadian berwujud perilaku, sehingga mampu menjadi manusia utuh dan seimbang baik terhadap dirinya maupun orang lain.

c. Pendekatan Tematik Integratif

Pada Kurikulum 2013 pendekatan yang khas digunakan dalam pembelajaran yaitu pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif menurut Ahmadi 2014: 225 adalah “pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa”. Daryanto 2014: 45-46 juga menjelaskan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sentral untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran ke dalam topik-topik tertentu, sehingga topik tersebut dapat dikembangkan ke dalam konsep-konsep yang sesuai dengan tema sentralnya. Sementara Kovalik yang dikutip oleh Diana 2008: 22 dalam Daryanto 2014: 46 menyatakan bahwa tema sentral hendaknya berorientasi pada kondisi fisik lingkungan siswa dan masalah yang dihadapi masyarakat pada umumnya. Pembelajaran tematik integratif dilaksanakan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema untuk memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran pada pendekatan ini selalu melalui pengalaman langsung peserta didik, karena peserta didik dapat memahami konsep dengan mudah melalui hal yang kontekstual dan menghubungkannya dengan konsep-konsep yang sudah dikuasainya Modul Guru Kelas SD, 2013: 192-193. Fogarty dalam Abidin, 2014: 210 menjelaskan bahwa ada 10 jenis model pembelajaran terpadu yakni 1fragmented, 2connected, 3nested, 4sequenced, 5shared, 6webbed, 7threaded, 8integrated, 9immersed, 10networked. Pada Kurikulum SD 2013, pembelajaran terpadu model integrated yang menjadi ciri khas pembelajaran, karena pembelajaran integrated merupakan pembelajaran yang memadukan konteks hasil belajar sikap, keterampilan, pengetahuan, pengalaman belajar dan konten belajar. Pengintegrasian ketiga hal tersebut diharapkan mampu memberikan pembelajaran bermakna yang utuh kepada peserta didik. Pembelajaran tematik integratif memiliki ciri-ciri antara lain, 1berpusat pada anak, 2memberikan pengalaman langsung, 3pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas, 4menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran, 5bersifat fleksibel, 6hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan peserta didik. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tematik integratif yaitu, 1memilih atau menetapkan tema, 2melakukan analisis SKL, KI, KD, dan membuat indikator, 3melakukan pemetaan KD, indikator, dan tema, 4membuat jaringan KD, 5menyusun silabus, dan 6menyusun RPP tematik terpadu Modul Guru Kelas SD, 2013: 197-199. Berdasarkan beberapa penjelasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata pelajaran menggunakan tema sebagai pemersatu dengan mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik.

d. Pendekatan Saintifik