Spesifikasi Produk yang Diharapkan Pentingnya Pengembangan
10
produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori Wasis, 2004:4. Sementara itu, Borg and Gall
Suryani, 2012 mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai berikut:
Educational Research and development R D is a process used to develop and validate educational
products. The steps of this process are usually referred to as the R D cycle, which consists of studying
research findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on these
findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the
deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous programs of RD, this cycle is repeated until
the field-test data indicate that the product meets its behaviorally defined objectives
. b.
Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang dikembangkan dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah model desain pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick and Carey. Model
yang dikembangkan oleh Walter Dick and Lou Carey ini ada kemiripannya dengan model yang dikembangkan Kemp, tetapi
ditambah dengan komponen melaksanakan analisis pembelajaran, dan terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di dalam
proses pengembangan dan perencanaan Trianto, 2007:61. Dalam buku Educational Reasearch, Borg and Gall
menyatakan bahwa model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan pendidikan adalah model desain pembelajaran
dengan pendekatan sistem yang didesain oleh Dick and Carey yang
11
terdiri dari 10 langkah Borg Gall, 2003: 570-571. Model Dick and Carey dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model Pendekatan Sistem Penelitian dan Pengembangan
1 Berikut ini penjelasan 10 langkah pengembangan model
desain pembelajaran dengan pendekatan sistem menurut Dick and Carey:
Tahap ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar pembelajar dapat melakukannya ketika mereka telah
menyelesaikan program instruksional. Tujuan instruksional mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan,
dari analisis kinerja performance analysis, dari penilaian kebutuhan needs assessment, dari pengalaman praktis dengan
kesulitan belajar pebelajar, dari analisis orang-orang yang Menilai Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Assess
Needs to Identity Goals .
12
melakukan pekerjaan job analysis, atau dari persyaratan lain untuk instruksi baru. Langkah ini sangat sesuai dengan
kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di
mana tujuan pembelajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan pembangunan.
2 Melakukan Analisis Pembelajaran Conduct Instructional
Analisys. Langkah ini, pertama mengklasifikasi tujuan ke dalam
ranah belajar Gagne, menentukan langkah-langkah apa yang dilakukan orang ketika mereka melakukan tujuan tersebut
mengenali keterampilan bawahansubordinat. Langkah terakhir adalah untuk menentukan keterampilan, pengetahuan,
dan sikap, yang dikenal sebagai perilaku masukan entry behaviors
, yang diperlukan peserta didik untuk dapat memulai instruksional. Peta konsep akan menggambarkan hubungan di
antara semua keterampilan yang telah diidentifikasi. 3
Menganalisis Peserta Didik dan Lingkungannya Analyze Learners and Contexts.
Langkah ini melakukan analisis pembelajar, analisis konteks di mana mereka akan belajar, dan analisis konteks di
mana mereka akan menggunakannya. Keterampilan