1 Bertindak obyektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Repubik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. d.
Kompetensi profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan yang harus dimiliki
guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat
diamati dari aspek – aspek: 1
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2 Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran bidang pengembangan yang diampu. 3
Mengembangkan materi pelajaran yan diampu secara kreatif. 4
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Locke dan Latham yang dikutip oleh Supardi 2013:48 mengungkapkan bahwa secara individual, kinerja seseorang ditentukan
oleh beberapa bidang sebagai berikut : a Kemampuan, b Komitmen, c Umpan balik, d Kompleksitas tugas, e
Kondisi yang menghambat, f Tantangan, g Tujuan, h Fasilitas, keakuratan dirinya, i Arah, usaha, j Daya tahanketekunan, k Strategi
khusus dalam mengahadapi tugas. Menurut Supardi 2013:49 mengatakan bahwa standar kinerja
guru merupakan suatu bentuk kualitas atau patokan yang menunjukkan adanya jumlah dan mutu kerja yang harus dihasilkan guru meliputi:
pengetahuan, keterampilan, sistem penempatan dan unit variasi pengalaman, kemampuan praktis, kualifikasi, hasil pekerjaan dan
pengembangan. Selain adanya indikator kinerja terdapat juga faktor yang memengaruhi kinerja. Seperti yang telah dijelaskan oleh Tempe yang
dikutip oleh Supardi 2013:50 menyatakan bahwa “faktor yang memengaruhi prestasi kerja atau kinerja seseorang antara lain adalah
lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan balik dan administrasi pengupahan”. Sedangkan menurut
Kopelman yang dikutip oleh Supardi 2013:50 menyatakan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh empat faktor antara lain yaitu: 1
lingkungan, 2 karakteristik individu, 3 karakteristik organisasi dan 4 karakteristik pekerjaan.
Menurut Mulyasa 2007:16 mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:
a. Sikap mental motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja
b. Pendidikan
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas. tingginya kesadaran akan
pentingnya kinerja akan mendorong guru untuk bertindak produktif. c.
Keterampilan Semakin terampil seorang guru maka akan lebih dapat menggunakan
fasilitas dengan baik d.
Manajemen kepemimpinan Manajemen kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan semangat
yang lebih tinggi sehingga akan mendorong guru untuk bertindak produktif.
e. Hubungan industrial, dapat:
1 Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja
secara produktif sehingga produktifitas dapat meningkat. 2
Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan
produktifitas. 3
Meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi
dalam upaya peningkatan produktifitas sekolah.
f. Tingkat penghasilan
Tingkat penghasilan yang memadai dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerja. g.
Gizi dan kesehatan Gizi dan kesehatan akan meningkatkan semangat kerja dan
mewujudkan kinerja yang tinggi. h.
Jaminan sosial Jaminan sosial yang mencukupi akan membuat guru lebih giat dalam
bekerja dan mendorong pemanfaatan seluruh kemampuan untuk meningkatkan kinerja.
i. Lingkungan hidup dan suasana kerja
Lingkungan dan suasana kerja yang baik akan memberikan semangat bagi guru dalam bekerja dan meningkatkan tanggung jawab yang
lebih dalam melaksanakan pekerjaannya. j.
Sarana prasarana Sarana pembelajaran yang tidak baik akan mengakibatkan
pemborosan. k.
Teknologi Teknologi yang dipakai secara tepat akan mempercepat penyelesaian
proses pendidikan, menghasilkan jumlah lulusan yang berkualitas serta memperkecil pemborosan.
l. Kesempatan berprestasi
Kesempatan berprestasi dapat menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang
dimiliki dalam meningkatkan kinerja. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kinerja pegawai sangat
dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri atas, pengetahuan, keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap.
Karakteristik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan.
B. Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan diterjemahkan ke dalam istilah sifat-sifat, perilaku individu, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi,
hubungan kerja sama antar peran, kedudukan dari suatu jabatan administratif, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh
Wahjosumidjo,2007:17. Tannembaum, weshler Massarik yang dikutip oleh Wahjosumidjo 2007:17 menyatakan bahwa leadership is
interpersonal influence exercised in a situation, and directed, throught the communicatoin proses, toward the attainment of a specified goal or
goals.
Menurut Wahjosumidjo 2007:17, dalam berbagai definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi yang bersifat
umum, seperti : a.
Di dalam suatu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih,
b. Di dalam melibatkan proses mempengaruhi, dimana pengaruh yang
sengaja digunakan pemimpin terhadap para bawahan. Dengan demikian dapat disimpulkan kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang untuk membimbing dan mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja dengan baik dan tercapainya tujuan bersama.
Kepemimpinan kepala sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan seorang guru untuk memimpin sekolah dalam membimbing dan
memengaruhi bawahannya agar dapat bekerja bersama dengan baik dalam pencapaian tujuan sekolah yaitu meningkatkan kualitas
pendidikan.
2. Sifat-sifat Kepemimpinan
Pemimpin pastilah mempunyai sifat-sifat yang menunjukkan bahwa dirinya memiliki kualitas dan mutu dalam berperilaku yang baik.
terdapat beberapa teori kesifatan atau yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Ghiselli dalam Sari 2010:20 menjelaskan terdapat 6 enam sifat
kepemimpinan yaitu : a.
Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas supervisory ability atau pelaksana fungsi-fungsi dasar manajemen.