Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.4 Deskripsi Kinerja Guru pada Komptensi Profesional Lampiran 4, Deskripsi Data, hal 183 Dari tabel 4.4 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 5 orang guru 2,5 memiliki kompetensi profesional yang buruk, terdapat 55 orang guru 27 memiliki kompetensi profesional yang cukup, terdapat 111 orang guru 54,4 memiliki kompetensi profesional yang baik, dan terdapat 33 orang guru 16,2 yang memiliki kompetensi profesional yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pada kompetensi profesional di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung baik. d. Kompetensi Sosial Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kinerja guru pada kompetensi sosial adalah sebagai berikut: Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 33 16,2 Baik 111 54,4 Cukup 55 27 Buruk 5 2,5 Sangat Buruk Total 204 100 Tabel 4.5 Deskripsi Kinerja Guru pada Komptensi Sosial Lampiran 4, Deskripsi Data, hal 183 Dari tabel 4.5 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 7 orang guru 3,4 memiliki kompetensi sosial yang cukup, terdapat 126 orang guru 61,8 memiliki kompetensi sosial yang baik, dan terdapat 71 orang guru 34,8 yang memiliki kompetensi sosial yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pada kompetensi sosial di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung baik. 2. Kepemimpinan Kepala Sekolah Untuk mengetahui kecenderungan kepemimpinan kepala sekolah, maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan II PAP II sehingga peneliti dapat membuat kategori dan interpretasi atas skor kepemimpinan kepala sekolah disajikan pada tabel 4.6 Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 71 34,8 Baik 126 61,8 Cukup 7 3,4 Buruk Sangat Buruk Total 204 100 Tabel 4.6 Deskripsi Kepemiminan Kepala Sekolah Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 174 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 10 orang guru 4,9 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah masuk dalam kategori cukup, terdapat 96 orang guru 48 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah masuk dalam kategori baik, dan terdapat 96 orang guru 47,1 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah masuk dalam kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung baik. Berikut adalah hasil analisis diskripsi perdimensi pada variabel kepemimpinan kepala sekolah: a. Kompetensi Kepribadian Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut: Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 96 47,1 Baik 98 48,0 Cukup 10 4,9 Buruk Sangat Buruk Total 204 100 Tabel 4.7 Deskripsi Kepemiminan Kepala Sekolah pada Kompetensi Kepribadian Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 184 Dari tabel 4.7 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 1 orang guru 0,5 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kepribadian masuk dalam kategori buruk, terdapat 17 orang guru 8,3 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kepribadian masuk dalam kategori cukup, terdapat 62 orang guru 30,8 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kepribadian masuk dalam kategori baik, dan terdapat 124 orang guru 60,8 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kepribadian masuk dalam kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kepribadian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung sangat baik. Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 124 60,8 Baik 62 30,8 Cukup 17 8,3 Buruk 1 0,5 Sangat Buruk Total 204 100 b. Kompetensi Manajerial Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi manajerial adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Deskripsi Kepemiminan Kepala Sekolah pada Kompetensi Manajerial Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 184 Dari tabel 4.8 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 1 orang guru 0,5 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi manajerial masuk dalam kategori buruk, terdapat 2 orang guru 1 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi manajerial masuk dalam kategori cukup, terdapat 86 orang guru 42,2 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi manajerial masuk dalam kategori baik, dan terdapat 115 orang guru 56,4 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi manajerial masuk dalam kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 115 56,4 Baik 86 42,2 Cukup 2 1 Buruk 1 0,5 Sangat Buruk Total 204 100 pada kompetensi manajerial di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung baik dan sangat baik. c. Kompetensi Kewirausahaan Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Deskripsi Kepemiminan Kepala Sekolah pada Kompetensi Kewirausahaan Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 185 Dari tabel 4.9 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 4 orang guru 2 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan masuk dalam kategori sangat buruk, terdapat 14 orang guru 6,9 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan masuk dalam kategori buruk, terdapat 33 orang guru 16,2 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan masuk dalam kategori cukup, terdapat 95 orang guru 47,1 menjawab Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 57 27,9 Baik 95 47,1 Cukup 33 16,2 Buruk 14 6,9 Sangat Buruk 4 2 Total 204 100 bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan masuk dalam kategori baik, dan terdapat 57 orang guru 27,9 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan masuk dalam kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi kewirausahaan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se- Kota Yogyakarta cenderung baik. d. Kompetensi Supervisi Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi supervisi adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Deskripsi Kepemiminan Kepala Sekolah pada Kompetensi Supervisi Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 185 Dari tabel 4.10 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 2 orang guru 1 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi supervisi masuk dalam kategori buruk, terdapat 30 orang guru 14,7 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 81 39,7 Baik 91 44,6 Cukup 30 14,7 Buruk 2 1 Sangat Buruk Total 204 100 kompetensi manajerial masuk dalam kategori cukup, terdapat 91 orang guru 44,6 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi supervisi masuk dalam kategori baik, dan terdapat 81 orang guru 39,7 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi supervisi masuk dalam kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi supervisi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung baik dan sangat baik. e. Kompetensi Sosial Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Deskripsi Kepemiminan Kepala Sekolah pada Kompetensi Sosial Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 185 Dari tabel 4.11 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 2 orang guru 1 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial masuk dalam kategori sangat buruk terdapat 1 Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 100 49 Baik 91 44,6 Cukup 10 4,9 Buruk 1 0,5 Sangat Buruk 2 1 Total 204 100 orang guru 0,5 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial masuk dalam kategori buruk, terdapat 10 orang guru 4,9 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial masuk dalam kategori cukup, terdapat 91 orang guru 44,6 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial masuk dalam kategori baik, dan terdapat100 orang guru 49 menjawab bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial masuk dalam kategori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah pada kompetensi sosial di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta cenderung baik dan sangat baik. 3. Disiplin Kerja Guru Untuk mengetahui kecenderungan disiplin kerja guru, maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan II PAP II sehingga peneliti dapat membuat kategori dan interpretasi atas disiplin kerja guru disajikan pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Deskripsi Disiplin Kerja Guru Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 179 Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 98 48 Baik 106 52 Cukup Buruk Sangat Buruk Total 204 100 Dari tabel 4.12 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 106 orang guru 52 memiliki disiplin kerja yang baik, terdapat 98 orang guru 48 memiliki disiplin kerja yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta masuk dalam kategori baik. Berikut adalah hasil analisis diskripsi perdimensi pada variabel kepemimpinan kepala sekolah: a. Ketepatan Waktu Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kinerja guru pada dimensi ketepatan waktu adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Deskripsi Disiplin Kerja Guru pada Dimensi Ketepatan Waktu Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 186 Dari tabel 4.13 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 3 orang guru 1,5 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketepatan waktu yang buruk, terdapat 18 orang guru 8,8 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketepatan waktu yang cukup, terdapat 87 orang guru Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 96 47,1 Baik 87 42,6 Cukup 18 8,8 Buruk 3 1,5 Sangat Buruk Total 204 100 42,6 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketepatan waktu yang baik, dan terdapat 96 orang guru 47,1 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketepatan waktu yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru pada dimensi ketepatan waktu di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta masuk dalam kategori baik dan sangat baik. b. Penggunaan Peralatan Kantor Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kinerja guru pada dimensi pengunaan peralatan kantor adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Deskripsi Disiplin Kerja Guru pada Penggunaan Peralatan Kantor Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 186 Dari tabel 4.14 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 12 orang guru 5,9 memiliki disiplin kerja pada dimensi penggunaan peralatan kantor yang cukup, terdapat 100 orang guru 49 memiliki disiplin kerja pada dimensi penggunaan peralatan kantor yang baik, dan terdapat 92 orang guru 45,1 memiliki disiplin kerja pada Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 92 45,1 Baik 100 49 Cukup 12 5,9 Buruk Sangat Buruk Total 204 100 dimensi penggunaan peralatan kantor yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru pada dimensi penggunaan peralatan kantor di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se- Kota Yogyakarta masuk dalam kategori baik dan sangat baik. c. Tanggung Jawab yang Tinggi Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kinerja guru pada dimensi tanggung jawab yang tinggi adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Deskripsi Disiplin Kerja Guru pada Tanggung Jawab yang Tinggi Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 186 Dari tabel 4.15 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 2 orang guru 1 memiliki disiplin kerja pada dimensi tanggung jawab yang tinggi yang cukup, terdapat 104 orang guru 51 memiliki disiplin kerja pada dimensi tanggung jawab yang tinggi, dan terdapat 98 orang guru 48 memiliki disiplin kerja pada dimensi tanggung jawab yang tinggi yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru pada dimensi tanggung jawab yang tinggi di SMK Bidang Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 98 48 Baik 104 51 Cukup 2 1 Buruk Sangat Buruk Total 204 100 Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta masuk dalam kategori baik dan sangat baik. d. Ketaatan Adapun tabel kategori dan interpretasi atas skor kinerja guru pada dimensi ketaatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Deskripsi Disiplin Kerja Guru pada Dimensi Ketaatan Lampiran 3, Deskripsi Data, hal 187 Dari tabel 4.16 diketahui bahwa dari 204 guru SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta, terdapat 1 orang guru 0,5 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketaatan yang cukup, terdapat 3 orang guru 1,5 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketaatan yang baik, dan terdapat 200 orang guru 98 memiliki disiplin kerja pada dimensi ketaatan yang sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru pada dimensi ketaatan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kota Yogyakarta masuk dalam kategori sangat baik. Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat Baik 200 98 Baik 3 1,5 Cukup 1 0,5 Buruk Sangat Buruk Total 204 100

B. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru

terhadap Kinerja Guru Berikut ini adalah analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh dari setiap independen yaitu variabel kepemimpinan kepala sekolah, dan variabel disiplin kerja guru, sebagai berikut: 1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Pada lampiran analisis Chi-Square halaman 189 diketahui ada 20 sel matrik berfrekuensi harapan kurang dari 5 pada variabel kepemimpinan kepala sekolah, maka kolom kategori yang berdekatan digabungkan sehingga frekuensi harapan pada sel-sel gabungan lebih dari 5. Penggabungan dilakukan pada variabel kinerja guru, sebagai berikut: 1 kategori sangat baik kode angka 5 digabungkan dengan kategori baik kode angka 4, kemudian diberi kode angka 3 dengan kategori baik, 2 kategori cukup dengan kode angka 3 diubah menjadi kode angka 2 dengan tetap memiliki kategori sedang, 3 kategori buruk kode angka 2 digabungkan dengan kategori sangat buruk kode angka 1, kemudian diberi kode angka 1 dengan kategori buruk. Berikut disajikan tabel kotingensi dan frekuensi harapan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Tabel 4.17 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Kinerja_Guru Total Cukup Baik Kep_Kepala_Sekolah Cukup Count 1 9 10 Expected Count .3 9.7 10.0 Residual .7 -.7 Baik Count 6 92 98 Expected Count 3.4 94.6 98.0 Residual 2.6 -2.6 Sangat Baik Count 96 96 Expected Count 3.3 92.7 96.0 Residual -3.3 3.3 Total Count 7 197 204 Expected Count 7.0 197.0 204.0 Lampiran 5, Analisis Chi-Square, hal 189 a. Mencari nilai Chi-Square Tabel 4.18 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Tabel 4.19 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Lampiran 5, Analisis Chi-Square, hal 190 Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa koefisien χ 2 hitung sebesar 6,855, df=2, asym sig.2-sided 0,032. Value df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 6.855 a 2 .032 Likelihood Ratio 9.323 2 .009 Linear-by-Linear Association 6.721 1 .010 N of Valid Cases 204 a. 3 cells 50,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is ,34. Lampiran 5, Analisis Chi-Square, hal 190 Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .180 .032 N of Valid Cases 204 b. Derajat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru Langkah yang akan dilakukan setelah diketahui adanya pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah mencari derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus kontingensi C sebagai berikut: = 0,180 Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,180. Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai C max yang mungkin dapat terjadi. Perhitungan nilai C max adalah sebagai berikut: Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C max, maka hasil yang diperoleh sebesar 0,22 0,1800,816. Pada tabel 3.31 kriteria nilai r, koefisien 0,22 berada pada rentang 0,20 r ≤ 0,40 derajat asosiasi rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru memiliki derajat hubungan yang rendah.

2. Pengaruh Disiplin Kerja Guru terhadap Kinerja Guru

Pada lampiran analisis Chi-Square halaman 191 diketahui ada 11 sel matrik berfrekuensi harapan kurang dari 5 pada variabel disiplin kerja guru, maka kolom kategori yang berdekatan digabungkan sehingga frekuensi harapan pada sel-sel gabungan lebih dari 5. Penggabungan dilakukan pada variabel kinerja guru, sebagai berikut: 1 kategori sangat baik kode angka 5 digabungkan dengan kategori baik kode angka 4, kemudian diberi kode angka 3 dengan kategori baik, 2 kategori cukup dengan kode angka 3 diubah menjadi kode angka 2 dengan tetap memiliki kategori sedang, 3 kategori buruk kode angka 2 digabungkan dengan kategori sangat buruk kode angka 1, kemudian diberi kode angka 1 dengan kategori buruk. Berikut disajikan tabel kotingensi dan frekuensi harapan pengaruh disiplin kerja guru terhadap kinerja guru.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SWASTA PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE KABUPATEN WONOGIRI

0 13 12

PENGARUH PEMAHAMAN KURIKULUM, MOTIVASI KERJA, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DI KABUPATEN SEMARANG

0 30 148

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

4 41 151

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA MENGAJAR GURU, PENGELOLAAN FASILITAS PEMBELAJARAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MUTU KOMPETENSI LULUSAN SMK BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN DAN BISNIS DI KOTA BANDUNG.

1 12 103

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SWASTA PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE-KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 13

(ABSTRAK) PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE-KABUPATEN WONOGIRI.

0 1 3

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENGAN DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SWASTA PROGRAM BISNIS DAN MANAJEMEN SE-KABUPATEN WONOGIRI -

0 0 1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 1 139

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU SMK BISNIS MANAJEMEN DI KABUPATEN KLATEN

1 15 18