pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memiliki kepribadian, kemampuan, dan keterampilan untuk memimpin
sebuah lembaga pendidikan. Kepala sekolah dalam hal ini merupakan salah satu komponen dalam meningkatkan kinerja guru.
Kinerja guru tidak semata-mata dipengaruhi oleh kepala sekolah saja, tetapi kinerja guru juga dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya adalah
disiplin kerja guru. Disiplin pada hakekatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak
bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. Disiplin kerja
merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus– menerus dan bekerja sesuai dengan atuaran–aturan yang berlaku dengan tidak
melanggar aturan–aturan yang sudah ditetapkan. Jika guru memiliki disiplin kerja yang baik, maka guru akan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya. Disiplin kerja yang baik dapat digunakan sebagai indikator dalam mengukur kinerja guru.
Untuk memujudkan pendidikan yang berkualitas pasti terjadi berbagai kesulitan atau kendala. Salah satu kesulitan atau kendala yang terjadi ada di
dalam sekolah itu sendiri. Salah satu kendalanya adalah kinerja guru itu sendiri. Pada saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan PPL di
sekolah, dari pengamatan penulis menemukan ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kinerja guru yang kurang baik yaitu : a guru keluar masuk
kelas pada saat pelajaran masih berlangsung, b masih ada beberapa guru yang
belum menerapkan RPP sebagai dasar dalam mengajar di kelas, c guru yang terlambat masuk kelas dan mengakhiri pada saat pelajaran belum selesai, d
masih ada kendala dalam menjalin hubungan antara guru dan komponen sekolah yang lainnya dengan baik.
Faktor kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru dipandang memiliki peranan yang penting bagi kinerja guru. Maka, penulis memiliki
keinginan untuk
mengadakan penelitian
dengan judul
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru terhadap
Kinerja Guru” Survei pada Guru-Guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kota Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kinerja guru yang kurang baik. Masalah tersebut antara lain :
1. Guru keluar masuk kelas pada saat pelajaran masih berlangsung.
2. Masih ada beberapa guru yang belum menerapkan RPP sebagai dasar
dalam mengajar di kelas. 3.
Guru yang terlambat masuk kelas dan mengakhiri pelajaran pada saat pelajaran belum selesai.
4. Masih ada kendala dalam menjalin hubungan antara guru dan komponen
sekolah yang lainnya dengan baik.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat lebih fokus kepada masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian
ini hanya pada kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru dengan kinerja guru.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru? 2.
Adakah pengaruh positif disiplin kerja guru terhadap kinerja guru?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain: 1.
Untuk mengetahui adakah pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh positif disiplin kerja guru terhadap
kinerja guru.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu: 1.
Manfaat Teoritis a.
Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang telah
diperoleh selain studi di perguruan tinggi. b.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk peningkatan kinerja guru.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam pembinaan dan pengembangan guru sehingga dapat tercapainya tujuan
pendidikan. c.
Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel penelitian.
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja
Menurut Supardi 2013:45 menjelaskan bahwa kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan,
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari arti awal kinerja berasal dari
kata performance. Kata performance memberikan tiga arti, yaitu: 1 “prestasi” seperti pada dalam konteks atau kalimat “high performance
car”, atau “ mobil yang sangat cepat”, 2 “pertunjukan“ seperti dalam konteks atau kalimat “folk dance performance” atau “pertunjukan tari-
tarian rakyat”, 3 “ pelaksaan tugas” seperti dalam konteks atau kalimat “in performing hisher duties” Ruky yang dikutip oleh Supardi
2013:45. Menurut Robbins yang dikutip dari Lijan 2012:5 menyatakan bahwa kinerja merupakan kemampuan individu dalam
melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. Menurut Prawirosentono yang dikutip dari Lijan 2012:5 menyatakan bahwa kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar, hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Menurut Supardi 2013:41 kinerja merupakan kemampuan dalam melaksanakan aktivitas secara menyeluruh terhadap pekerjaan yang
merupakan tanggung jawab seseorang dan lebih dari kinerja juga bermakna sebagai kerja yang menggambarkan produktivitas dan kualitas
kerja seseorang dalam suatu organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan
seseorang dalam melakukan, bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Kinerja Guru
Supardi 2013:54 mendefinisikan kinerja guru sebagai suatu kondisi yang menunjukan kemampuan seorang guru dalam menjalankan
tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.
Kinerja guru dapat ditunjukkan dari seberapa besar kompetensi- kompetensi yang dipersayaratkan dipenuhi. “kompetensi-kompetensi
tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional” undang-undang No. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen. Selain UU tersebut yang membahas tentang kompetensi-
kompetensi itu adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Guru dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi