Uji pemahaman bahasa Manajemen data

masing yang sudah ditentukan oleh peneliti, memiliki jumlah item yang mendekati seimbang benar-salah dan favorable-unfavorable serta disebar secara acak dan disusun berdasarkan poin-poin pada acuan penyusunan kuesioner.

5. Uji validitas konten

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas konten membutuhkan penilaian dari para ahli di bidang yang sesuai dengan cakupan kuesioner yaitu bidang kesehatan dan pengobatan. Pada penelitian ini ahli yang terlibat yaitu seorang apoteker. Penilaian kelayakan konten berdasarkan pada keselarasan konten dengan tujuan pengukuran kuesioner, bila masih terdapat item yang tidak selaras maka revisi perlu dilakukan. Kuesioner yang telah direvisi kemudian dinilai ulang oleh ahli dengan prosedur yang sama seperti penilaian sebelumnya. Kuesioner dikatakan valid secara konten apabila para ahli telah menyatakan persetujuan.

6. Uji pemahaman bahasa

Pada uji pemahaman bahasa, 40 item yang telah dinyatakan valid secara konten dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya yaitu uji pemahaman bahasa. Uji pemahaman bahasa perlu dilakukan untuk mendapatkan masukan awal terhadap kuesioner. Responden pada uji ini yaitu 30 orang masyarakat umum yang sesuai kriteria inklusi responden penelitian namun tidak berdomisili di Kecamatan Gondokusuman. Pada penelitian ini, uji pemahaman bahasa dilakukan di Gejayan Kota Yogyakarta. Pada pengujian pemahaman bahasa ini, masyarakat memberikan penilaian terhadap konten kuesioner dalam hal kemudahan memahami dan kemudahan menjawab. Dari 40 pernyataan dalam kuesioner yang diujikan, terdapat beberapa pernyataan yang sulit dipahami oleh responden. Pernyataan yang sulit dimengerti oleh responden diganti bahasanya menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh responden. Berikut hasil pengujian pemahaman bahasa pada responden yang dipaparkan pada tabel IV. Tabel IV. Pernyataan pada Tiap Aspek Kuesioner Yang Sulit dipahami oleh Responden No Aspek Pernyataan 1 Pengetahuan 7, 19 2 Sikap 8 3 Tindakan 10

7. Manajemen data

Untuk menjamin keakuratan data, dilakukan beberapa kegiatan proses manajemen data yaitu : a. Editing Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan jawaban dari responden dan pemilihan yang memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan responden,tidak semua digunakan dalam analisis data. Hanya kuesioner yang telah terisi lengkap dan kuesioner dengan responden yang memenuhi kriteria inklusi. b. Processing Pada tahap ini pengolahan data dilakukan dengan cara memasukkan angka dari setiap item pernyataan yang dijawab oleh responden, kemudian dilakukan pengelompokkan item pernyataan. Pengelompokkan item pernyataan dalam kuesioner berdasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti. Setelah itu dilakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer.

8. Analisis hasil

Dokumen yang terkait

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan wanita pra lansia di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

1 8 113

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria lansia tentang antibiotika dengan metode seminar di Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

0 1 147

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta tentang diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 134

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita usia dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Desember 2014 – Maret 2015.

6 63 133

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan pria usia lanjut di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 0 128

Peningkatan pengetahuan sikap dan tindakan pria dewasa di SMKN 2 Depok Yogyakarta mengenai diabetes melitus dengan metode CBIA.

0 0 137

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan wanita dewasa di Dusun Krodan tentang antibiotika dengan metode seminar.

0 0 115

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan siswi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tentang antibiotika melalui metode seminar.

0 0 103

Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan pria dewasa tentang antibiotika dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

0 6 137

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita di Kecamatan Umbulharjo tentang antibiotika dengan metode CBIA.

0 2 122