dalam kuesioner berdasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti. Setelah itu dilakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer.
8. Analisis hasil
a. Data coding Setelah responden menjawab pernyataan yang diajukan oleh peneliti,
peneliti melakukan pengkodean data dengan cara scoring. Cara scoring dilakukan dengan memberikan nilai 1 pada pernyataan yang dijawab benar dan nilai 0 pada
pernyataan yang dijawab salah oleh responden pada kuisioner no 1-20. Untuk kuisioner no 20-40 diberikan poin 4 pada jawaban sangat setuju, poin 3 untuk
setuju, poin 2 untuk tidak setuju dan poin 1 untuk sangat tidak setuju. b. Uji reliabilitas
Reliabilitas yang dapat diukur pada penelitian ini adalah nilai reliabilitas yang berasal dari konsistensi internal kuesioner. Pada penelitian ini kuesioner
dapat dikatakan reliabel jika memenuhi nilai α0,60 untuk masing-masing domain kuesioner yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Pada penelitian ini, uji
reliabilitas dilakukan di Maguwoharjo Kota Yogyakarta. Dengan bantuan program statistik R maka hasil olahan data sebelumnya
dapat dihitung dan didapatkan nilai Alpha. Apabila nilai Alpha telah memenuhi kriteria, maka domain kuesioner tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan
sebagai kuesioner siap pakai. Jika nilai Alpha belum memenuhi kriteria, maka dilakukan seleksi item dengan tujuan menambah nilai Alpha agar memenuhi
kriteria.
Seleksi item dilakukan berdasarkan nilai koefisien korelasi masing- masing item. Nilai koefisien korelasi item ini tidak perlu dihitung secara terpisah
karena pada program statistik R telah dibuat sebuah perintah untuk langsung menghitung nilai Alpha sekaligus menghitung koefisien korelasi.
Pada seleksi item ini, dilakukan penghilangan satu item dengan nilai koefisien korelasi yang terendah kemudian data kembali diolah untuk
mendapatkan nilai Alpa yang baru. Apabila nilai Alpa yang baru masih belum memenuhi kriteria, maka proses seleksi item kembali dilakukan. Demikian proses
seleksi item terus-menerus dilakukan dan dapat berhenti jika nilai Alpa telah terpenuhi.
c. Uji normalitas Uji normalitas yang dilakukan pada data penelitian ini untuk mengetahui
apakah data yang telah didapat pada saat penelitian ini normal atau tidak. Uji normalitas juga digunakan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari
populasi sebaran yang normal. Uji ini dilakukan dengan program statistik menggunakan Uji Shapiro-
Wilk karena sampel yang digunakan kecil 50. Distribusi data dikatakan normal apabila p0,05. uji ini dilakukan dengan memasukkan data yang berupa selisih
jumlah nilai kuesioner pre-intervention dan pos-intervention 1 bulan pertama untuk variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan. Apabila nilai p0,05 maka data
terdistribusi normal. Apabila nilai p0,05 maka data terdistribusi tidak normal Dahlan, 2008. Hasil uji normalitas dicantumkan pada tabel V di bawah ini.
Tabel V. Hasil Uji Normalitas
Variabel Uji Normalitas
p value
Pre intervention
Post intervention I
Post intervention II
Post intervention
III Pengetahuan
0,2439 0,02568
0,002679 0,009949
Sikap 0,03937
0,0311 0,1495
0,2517 Tindakan
0,2581 0,0183
0,08417 0,01072
Keterangan : Normal
d. Uji Hipotesis Uji Hipotesis untuk mengukur peningkatan pengetahuan, sikap dan
tindakan mengenai antibiotika sebelum dan sesudah intervensi dengan metode seminar dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan menggunakan
program R 3.1.2. Nilai p-value menentukan hasil pengujian yang dilakukan bermakna atau tidak. Hasil dikatakan signifikan jika nilai p-value 0,05.
H. Waktu Penelitian