Terkait frekuensi memutar video pembiasan yang dilihat dari hasilkuesioner pada siswa SMP dan SMA adalah sama yaitu 2-5 kali.
Pertama-tama  menentukan  skor  kriterium  ideal.  Skor  ideal  hasil kuesioner  pada  siswa  SMP  dan  SMA  =  5  x  11  x  5  =  275.  Selanjutnya
skor  ideal  untuk  setiap  butir  instrumen  =  skor  tertinggi  x  jumlah responden. Sehingga didapat skor ideal setiap butir instrumen = 5 x 5 =
25. Dari  tabel  4.17  dapat  dilihat  jumlah  data  sebanyak  218.  Secara
keseluruhan untuk tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran di SMP kelas VII =
218 : 275 = 0,79 atau 79 dari kriteria yang diharapkan. Sedangkan dari tabel  4.18  didapat  jumlah  data  adalah  216.  Secara  keseluruhan  untuk
tanggapan  siswa  mengenai  video  yang  dikembangkan  pada  pokok bahasan pembiasan dalam  pembelajaran di  SMA kelas X = 216 :  275 =
0,78 atau 78 dari kriteria yang diharapkan. Jika  dilihat  pada  setiap  butir  aspek,  maka  didapat  kriteria  yang
diharapkan sebagai berikut:
Tabel 4.21 Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan
kuesionerpada siswa SMP dan SMA
Pernyataan Siswa SMP
Kelas VII Siswa SMA
Kelas X Keyakinan  siswa  akan  peran  video  yang
mempermudah  mereka  dalam  belajar  fisika khususnya materi pembiasan
21 : 25 = 0,84 atau 84
23 : 25 = 0,92 atau 92
Keyakinan  siswa  akan  peran  video  lebih membantu  mereka  dalam  memahami  materi
pembiasan 21 : 25 = 0,84
atau 84 22 : 25 = 0,88
atau 88 Bagi  siswa  belajar  menggunakan  video
menarik 23 : 25 = 0,92
atau 92 21 : 25 = 0,84
atau 84
Pernyataan Siswa SMP
Kelas VII Siswa SMA
Kelas X Kejelasan  tulisan  dalam  media  video  yang
jelas terbaca 21 : 25 = 0,84
atau 84 20 : 25 = 0,8
atau 80 Peran  seorang  guru  lebih  mempermudah
dalam membantu
memahami materi
pembiasan  dari  pada  menggunakan  media video
15 : 25 = 0,6 atau 60
16 : 25 = 0,64 atau 64
Kejelasan suara dalam media video yang jelas terdengar
17 : 25 = 0,68 atau 68
17 : 25 = 0,68 atau 68
Siswa  belum  dapat  memahami  materi pembiasan menggunakan media video
15 : 25 = 0,6 atau 60
20 : 25 = 0,8 atau 80
Bahasa  yang  digunakan  dalam  media  video mudah dimengerti
21 : 25 = 0,84 atau 84
20 : 25 = 0,8 atau 80
Kesukaan  siswa  terhadap  fisika  karena penggunaan media video
20 : 25 = 0,8 atau 80
16 : 25 = 0,64 atau 64
Kreativitas  yang  ditampilkan  dalam  video menarik bagi siswa
24 : 25 = 0,96 atau 96
21 : 25 = 0,84 atau 84
Penggunaan media
video bagi
siswa menyenangkan
20 : 25 = 0,8 atau 80
20 : 25 = 0,8 atau 80
Rata – Rata
79,27 78,54
C. Pembahasan
1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan
Kegiatan  belajar  siswa  dalam  penelitan  ini  ditunjukkan  dengan aktivitas  yaitu  mendengar,  memandang  dan  mengingat  yang  dalam
pelaksanaan  didasari  dengan  suatu  dorongan  akan  kebutuhan  dan  tujuan tertentu,  sehingga  aktivitas  tersebut  termasuk  dalam  aktivitas  belajar.  Selain
itu aktivitas belajar lainnya adalah mengamati dan berpikir. Suatu  dorongan  akan  kebutuhan  belajar  yang  menuntun  siswa
melakukan  aktivitas  belajar  di  atas  terlihat  dari  keadaan  mendesak  atau tidaknya  materi  pembiasan  dipelajari.  Hasil  pembicaraan  peneliti  dengan
subyek  penelitian  menghasilkan  informasi  bahwa  pada  siswa  SMP  materi
pembiasan  tidak  diajarkan  di  kelas  VII,  sedangkan  pada  siswa  SMA  di sekolah  sedang  mempelajari  materi  cahaya  dan  akan  segera  mempelajari
pembiasan. Oleh  sebab itu, dapat  disimpulkan siswa SMA  kelas X  memiliki dorongan  kebutuhan  yang  lebih  besar  dari  siswa  SMP  kelas  VII.  Selain  itu
terdapat  motivasi  ingin  tahu  pokok  bahasan  pembiasan  yang  terlihat  pada siswa SMA kelas X adalah seusai penelitian siswa meminta video pembiasan
yang  dibuat  peneliti  untuk  dipelajari  kembali  dan  rata-rata  pada  siswa  SMP kelas VII timbul rasa ingin tahu pada materi pembiasan.
Oleh  karena  siswa  melakukan  aktivitas  memutar  ulang  video, mengulang  bagian  yang  belum  dipahami,  maupun  menghentikan  momen
tertentu  untuk  dipahami  tanpa  adanya  paksaan  sesuai  keinginan  mereka, maka  dapat  disimpulkan  pula  bahwa  dalam  melakukan  aktivitas-aktivitas
belajar  yang  telah  diuraikan  oleh  peneliti  siswa  memiliki  dorongan  akan kebutuhan belajar pembiasan. Jadi,melalui video pembiasan siswa menjalani
proses belajar. Penggunaan  media  video  dalam  pembelajaran  pembiasan  dalam
penelitian ini jika dilihat memang tidak berbeda jauh dengan model ceramah dijelaskan dengan kata-kata dan tulisan di papan tulis atau dengan membaca
buku.  Hal  ini  dikarenakan  siswa  pasif  dalam  upaya  memahami  yang  ada dalam video walaupun ada siswa yang berdiskusi apabila dalam kelompok.
Namun  kendati  tidak  berbeda,  oleh  karena  video  dirancang  untuk memfasilitasi  perubahan  konsep  pembiasan,  maka  melalui  penelitian
initerlihatbanyak kelebihan
videodalam menyampaikan
informasi
pengetahuan  yang  secara  efektif  berpengaruh  terhadap  pemahaman  siswa. Kelebihanyang  menonjol  pertama,  segala  pengertiandapat  disampaikan
dengan cara yang lebih konkret dari pada yang dapat disampaikan oleh kata- kata yang diucapkan, dicetak, atau ditulis Suleiman. 1981: 16
– 18. Kedua, dapat diputar ulang atau dihentikan pada momen tertentu tanpa mengganggu
siswa  lain.  Ketiga  mengatasi  keterbatasan  jarak  dan  waktu  yaitu  dapat dipelajari  kapan  saja  di  luar  jam  pelajaran  dan  keempat,  menghasilkan  cara
yang lebih efektif dalam watu yang lebih singkat. Faktor
– faktor tersebut dengan didukung dorongan akan kebutuhan belajar  menyebabkan  pemanfaatan  video  yang  dikembangkan  pada  pokok
bahasan  pembiasan  memiliki  efek  dalam  pembelajaran  pada  tingkat  SMP kelas VII  dan  SMA kelas X.Hal  ini  ditunjukan dengan hasil penelitian  yaitu
adanya  peningkatan  pemahaman  siswa  SMP  kelas  VII  dan  SMA  kelas  X setelah
belajar menggunakan
video pembiasan.
Peningkatan pemahamanterlihat  dari  jawaban  siswa  yang  salah  maupun  belum  sempurna
ketika  pre  testdan  kemudian  menjadi  jawaban  yang  mengandung  konsep benar dan tepat ketika post test, baik melalui analisis peningkatan pemahaman
siswa secara deskripsi setiap butir soal maupun dengan perhitungan. Bukti deskripsi perubahan pemahaman siswa terangkum dalam tabel
4.4  sd  4.7,  4.17,  dan  4.18.  Dari  tabel  4.4  dan  4.5terlihat  pemahaman  awal siswa SMP kelas VII mengenai konsep pembiasan yang kurang benar bahkan
belum  diketahui  siswa  menjadi  lebih  baik  siswa  memiliki  konsep  semakin benar dan yang tepat walaupun pada beberapa konsep siswa masih kesulitan