Media Pembelajaran Merancang Video

Secara teknis, pembuatan video sebaiknya mempertunjukkan sesuatu yang menarik di awal sehingga siswa tertarik untuk memperhatikan. Kemudian diruntutkan secara logis yang mengarah kepada suatu kesimpulan dan rangkuman. Rancangan pembuatan video pembiasan dituangkan sebelumnya ke dalam konsep materi yang akan diulas dan kemudian dijabarkan ke dalam skenario, sehingga mempermudah peneliti dalam memproduksi video pembiasan. Dalam pembuatan video terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 1 video tidak terlalu panjang karena dapat membosankan kecuali yang diulas tentang suatu sejarah atau penemuan fisika; 2 diberi pertanyaan untuk refleksi dan mengambil maknanya; 3 video sebaiknya berwarna dan disiapkan yang menarik, gambar harus jelas dan tidak kabur waktu ditayangkan; 4 sebaiknya dalam satu program hanya satu konsep yang mau ditekankan Suparno. 2007: 115.

F. Pembelajaran Pembiasan dengan Video

Pada hakikatnya menurut Kustandi dan Sutjipto 2011, pembelajaran merupakan suatu usaha sadar gurupengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Arti dari belajar itu sendiri menurut Sudjana 1989 merupakan proses aktif. Proses tersebut merupakan proses merealisasi semua situasi yang ada di sekitar individu. Menurut Biggs dalam Muhibbin 1995: 91-92 belajar adalah kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya, belajar sebagai proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekelilingnya. Argumen mengenai proses belajar diatas tercakup dalam video pembiasan yang dibuat peneliti. Video pembiasan memberikan fakta berupa fenomena pembiasan yang direalisasikan dalam kegiatan mengarahkan sinar laser ke dalam kotak akuarium yang setengah bagiannya berisi air. Fenomena pembiasan tersebut dapat dilihat dan diamati siswa. Dari fenomena tersebut ditunjukkan pengetahuan dalam bentuk arti-arti dan konsep-konsep dasar pada peristiwa pembiasan, sehingga siswa dapat memahaminya. Banyak siswa belajar karena ada tugas atau ada rasa ingin tahu motivasi sendiri. Dengan adanya motivasi sendiri siswa akan bersedia melibatkan diri atau berupaya siswa beraktivitas dalam hal mendapatkan pengetahuan yang diinginkan sebagai tujuan dari proses belajar. Penelitian ini adanya motivasi siswa ditunjukkan melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dengan video. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku siswa mengulang kembali video pembiasan dan berdiskusi apabila siswa di dalam kelompok, sehingga siswa memiliki pemahaman mengenai pembiasan. Salah satu proses belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah belajar pengetahuan. Proses belajar ini oleh Van Parreren Winkel. 2014: 90 dikelompokkan ke dalam kelompok yang membawa ke kemampuan kognitif. Dimana dalam bentuk belajar ini siswa mulai mengetahui berbagai macam data mengenai kejadian, keadaan, benda-benda dan orang. Ciri khas dari hasil belajar yang diperoleh adalah siswa dapat merumuskan kembali pengetahuan yang dimiliki dalam kata-kata sendiri, tidak perlu dirumuskan kembali dalam bentuk asli secara harafiah dan akan bersifat fungsional apabila orang yang telah mempelajari fakta itu melihat hubungan antara hal satu dan hal yang lain. Aktivitas belajar seperti yang dijabar kan dalam buku “Psikologi Belajar “ dapat ditunjukan dengan cara mendengar; memandang; mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan; mengingat; dan berpikir. Berkaitan dengan ativitas belajar pembiasan dengan video, siswa belajar dengan cara: 1. Mendengar Tugas siswa adalah mendengarkan ceramah dari guru ketika proses belajar mengajar di sekolah. Tidak semua hal mendengarkan ceramah dapat dikatakan belajar. Mendengar dapat disebut sebagai aktivitas belajar apabila siswa memiliki dorongan akan kebutuhan, motivasi, dan tujuan tertentu. Melaui video pembiasan siswa mendengarkan penjelasan-penjelasan mengenai pembiasan. Hal yang menjadi dorongan akan kebutuhan dan motivasi siswa sehingga mau terlibat dalam proses belajar melalui suatu wawancara dan secara psikologi dapat terlihat dari sikap yaitu antusias siswa terhadap proses belajar dengan video. 2. Memandang Alam sekitar kita merupakan objek-objek yang memberi kesempatan untuk belajar. Apabila dalam diri kita tidak terdapat kebutuhan maupun motivasi, maka pandangan terhadap objek-objek visual tidak termasuk belajar. Seperti yang telah dibahas dalam aktivitas mendengar, dorongan akan kebutuhan dan motivasi siswa belajar dengan media video dapat terlihat dari sikap yaitu antusias siswa ketika hendak belajar, mimik dan gerakan tubuh siswa selama belajar dengan video pembiasan. Selain itu apakah pandangan siswa meninjau hal dalam video atau pandangan melamun dapat terlihat melalui observasi dan rekaman video. 3. Mengamati diagram dan bagan-bagan Diagram dan bagan-bagan serta termasuk gambar-gambar dan peta dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman kita tentang suatu hal. Dalam video pembiasan dipaparkan juga diagram, bagan- bagan, dan gambar untuk mempelajari pembiasan. 4. Mengingat Mengingat dalam aktivitas belajar didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut dan apabila berhubungan dengan aktivitas-aktivitas belajar lainnya. Oleh karena siswa memiliki kebutuhan agar dapat memahami tentang pembiasan, maka siswa akan mengingat perihal pembiasan yang telah mereka ketahui. Misalnya pengetahuan tentang pembiasan yang telah dimiliki ketika SD atau SMP, maupun yang mereka dapatkan dari lingkungan. Dengan aktivitas mendengar, memandang, dan mengamati pengetahuan yang dijabarkan dalam video, maka siswa terangsang untuk mengingat hal – hal yang telah mereka miliki tersebut sehinga dapat melakukan aktivitas selanjutnya yaitu berpikir. 5. Berpikir Melalui kegiatan berpikir, kita akan memperoleh penemuan baru atau menjadi tahu tentang hubungan antar-sesuatu. Jadi, belajar dengan video pembiasan siswa menjalankan aktivitas berpikir. Penemuan baru yang didapat siswa dari belajar pengetahuan melalui video akan berhubungan dengan aktivitas mengingat. Oleh karena siswa melakukan aktivitas mengingat dan siswa mendapatkan pengetahuan baru, maka siswa akan berpikir. Aktivitas berpikir ini menjadikan siswa mengetahui tentang hubungan antar sesuatu yang berkaitan dengan pembiasan. Melaui aktivitas-aktivitas belajar yang sebelumnya dibahas akan menuntun siswa berpikir dalam membangun suatu pemahaman mengenai peristiwa pembiasan yang lebih baik. Dengan demikian, anak belajar pengetahuan pembiasan melalui video. Hasil dari aktivitas belajar pengetahuan dengan video pembiasan ini adalah siswa melalui soal-soal post test dapat merumuskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri mengenai pengetahuan yang mereka miliki.