E. Instrumen Penelitian
Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen untuk pelaksanaan kegiatan belajar dan instrumen pengumpulan
data. Instrumen untuk pembelajaran adalah video mengenai pembiasan. Sedangkan instrumen untuk pengumpulan data meliputi soal pre test
– soal pos test
dan kuisioner tertutup. Penyusunan Instrumen dalam penelitian ini oleh peneliti dengan dibimbing pihak yang berpengalaman yaitu dosen
pembimbing. Berikut penjelasan dari masing
– masing instrumen yang dipergunakan: 1.
Video pembiasan
Video ini berisi mengenai fenomena pembiasan yang terjadi pada sinar laser. Fenomena yang terjadi digunakan untuk menjelaskan konsep
– konsep yang ada dalam peristiwa pembiasan cahaya CD video terlampir. Pelaku dan narator dalam video ini adalah peneliti sendiri.
2. Soal pre test dan post test
Penyusunan pertanyaan- pertanyaan dalam soal pre test dan post test disesuaikan dengan cakupan konsep dasar pembiasan yang dijabarkan
dalam video pembiasan. Jumlah dan tingkat kesulitan soal pre test dan post test
adalah sama. Soal pre test diberikansebelum siswa belajar dengan video pembiasan, sedangkan soal postest diberikan setiap kali
siswa selesai belajar materi pembiasan denganvideo. Soal post test dibagi menjadi tiga bagian karena video dalam penelitian ini dibagi dalam tiga
bagian pula. Tujuan dibuatnya soal pre test adalah untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai pembiasan dan tujuan dari post test
adalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah siswa belajar dengan video.
3. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuisioner dibagikan kepada responden untuk mengetahui tanggapan siswa
mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran.
Tabel 3.2 Kisi
– kisi kuesioner
No Indikator
No Pertanyaan
Aspek Media
1. Keterbacaan teks pada video
4 2.
Penggunaan suara musik sebagai backsound 6
3. Kejelasan suara narasi pada video
6,8
Aspek instruksional
1 Penggunaan bahasa yang dipakai pada video
8 2
Pemahaman siswa akan materi dalam video 1,3
3 Pemahaman siwa akan pembelajaran dengan
video 2, 5, 7, 10,
11 4
Minat siswa terhadap fisika 3, 9,11
5 Frekuensi pengulangan kembali video dalam
memahami materi 12
F. Validitas
Uji Validasi Produk
Dalam penelitian ini, uji validasi produk pertama dilakukan oleh ahli, yaitu dosen pembimbing, kemudian tahap kedua dilakukan uji coba
terhadap mahasiswa. Uji validasi produk dimaksudkan untuk memperoleh masukan, dan
penilaian kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti.
Uji validasi instrument Instrumen berupa soal pre test dan post test, serta kuisioner disusun
oleh peneliti. Uji validasi instrument dilakukan oleh dosen pembimbing.
G. Teknik Analisis Data
1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sebelum diberikan treatment pre test dan data sesudah diberi treatment post
test .Hasil pre test dan post test dideskripsikan dan di skoring. Pada setiap
jawaban siswa dianalisis sesuai pedoman kategori dan skoring penilaian yang terdapat dalam lampiran. Jawaban pre test dan post test siswa dibagi
ke dalam dua kategori yaitu siswa mengalami perubahan pemahaman dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman. Di mana pada kategori
siswa tidak mengalami perubahan pemahaman, dibagi menjadi dua sebab, yaitu karena konsep sudah dikuasai siswa dan konsep yang dikuasai siswa
salah. Selanjutnya hasil deskripsi jawaban siswa dari pre test dan post test dicantumkan ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Format kategori penilaian pemahaman siswa SMP dan SMA
terkait konsep pembiasan
Konsep Esensi Jawaban
yang Diharapkan Kode
Siswa Kategori Pemahaman Konsep yang
dikuasai Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan pre test
Setelah belajar dengan video
pembiasan post test
Fenomena pembiasan
Bagian – bagian
komponen dari peristiwa
pembiasan Dst....
Setelah jawaban
siswa dianalisis,
kemudian dilakukan
pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman karena konsep
salahkonsep telah dikuasai. Di bawah ini merupakan format tabel pengelompokan perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SMP dan SMA:
Tabel 3.5 Format perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SMP dan SMA
Konsep dalam Pembiasan Jenjang
Jumlah Siswa Mengalami
Perubahan Pemahaman
Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman
Total Konsep
salah Konsep
sudah dikuasai
Fenomena pembiasan SMP
SMA Bagian
– bagian komponen dari peristiwa pembiasan
SMP SMA
Dst....
Kemudian penskoran untuk pre test dan post test diakukan dengan menentukan skor untuk setiap soal, menghitung skor total, dan kemudian
menghitung nilai. Pemberian jumlah total skor pada soal pre test sama dengan pemberian jumlah total skor pada post test. Skor setiap jawaban
siswa berpedoman pada tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk pre test dan post test yang terdapat dalam
lampiran. Skor total yang dapat diperoleh siswa apabila menjawab seluruh soal secara sempurna sesuai kriteria yang tepat dalam pedoman adalah 45.
Pada setiap soal terdapat skor masimal. Sedangkan skor total adalah jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa dan nilai merupakan angka
sebagai bentuk hasil dari masing – masing pre test dan post test.
Hasil skor pre test dan post test serta total skor masing –masing siswa
SMP kelas VII dan SMA kelas X untuk setiap soal dicantumkan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.6 Format skor pre test dan post test siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X
setiap butir soal
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Total
Skor 1
2 3a
3b 4
5 6
7 8a
8b 8c
9 10
Agar tujuan penelitian ini dapat terjawab yaitu mengetahui sejauh mana efektifitas pemanfaatan video dalam pembelajaranpokok bahasan
pembiasan pada siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X, maka efektivitas penggunaan video dilihat melalui perubahan pemahaman siswa terhadap
konsep pembiasan. Perubahan pemahaman siswa diperoleh dengan