Analisis kuesioner siswa Data dan Analisis
pengetahuan yang secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Kelebihanyang menonjol pertama, segala pengertiandapat disampaikan
dengan cara yang lebih konkret dari pada yang dapat disampaikan oleh kata- kata yang diucapkan, dicetak, atau ditulis Suleiman. 1981: 16
– 18. Kedua, dapat diputar ulang atau dihentikan pada momen tertentu tanpa mengganggu
siswa lain. Ketiga mengatasi keterbatasan jarak dan waktu yaitu dapat dipelajari kapan saja di luar jam pelajaran dan keempat, menghasilkan cara
yang lebih efektif dalam watu yang lebih singkat. Faktor
– faktor tersebut dengan didukung dorongan akan kebutuhan belajar menyebabkan pemanfaatan video yang dikembangkan pada pokok
bahasan pembiasan memiliki efek dalam pembelajaran pada tingkat SMP kelas VII dan SMA kelas X.Hal ini ditunjukan dengan hasil penelitian yaitu
adanya peningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setelah
belajar menggunakan
video pembiasan.
Peningkatan pemahamanterlihat dari jawaban siswa yang salah maupun belum sempurna
ketika pre testdan kemudian menjadi jawaban yang mengandung konsep benar dan tepat ketika post test, baik melalui analisis peningkatan pemahaman
siswa secara deskripsi setiap butir soal maupun dengan perhitungan. Bukti deskripsi perubahan pemahaman siswa terangkum dalam tabel
4.4 sd 4.7, 4.17, dan 4.18. Dari tabel 4.4 dan 4.5terlihat pemahaman awal siswa SMP kelas VII mengenai konsep pembiasan yang kurang benar bahkan
belum diketahui siswa menjadi lebih baik siswa memiliki konsep semakin benar dan yang tepat walaupun pada beberapa konsep siswa masih kesulitan
untuh memahaminya. Sedangkan dari tabel 4.6 dan 4.7 terlihat siswa SMA kelas X juga mengalami perubahan pemahaman konsep pembiasan.
Pemahaman siswa yang tadinya masih kurang menjadi lebih lengkap dan benar. Pada beberapa konsep yang siswa sama sekali tidak ketahui setelah
belajar dengan video pembiasan menjadi memahami dengan benar dan tepat. Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18 terlihat peningkatan pemahaman
siswa, yaitu satu siswa SMP kelas VII yang sebelumnya memiliki tingkat pemahaman terhadap pembiasan sangat rendah, setelah belajar dengan media
video pembiasan pemahamannya menjadi cukup. Tiga siswa lainnya yang memiliki tingkat pemahaman rendah menjadi tinggi dan satu siswa memiliki
tingkat pemahaman rendah menjadi cukup. Sedangkan tingkat pemahaman siswa SMA kelas X tentang pembiasan yaitu satu siswa sebelumnya rendah
menjadi sangat tinggi dan empat siswa lainnya memiliki pemahaman cukup menjadi sangat tinggi setelah siswa belajar dengan video pembiasan.
Bukti selanjutnyapeningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X tentang pembiasan setelah belajar dengan videoterlihat pada
tabel 4.15 dan 4.16.Dalam tabel 4.15diketahui rata-rata nilai pre test sebesar 28,22 yang meningkat pada nilai post test menjadi sebesar 62,67 sehingga
persentase kenaikan pemahaman siswa SMP kelas VII adalah 34,45. Kemudian dalam tabel 4.16diketahui rata-rata nilai pre test sebesar 45,56
yang meningkat pada nilai post test menjadi sebesar 95,33sehingga persentase kenaikan pemahaman siswa SMA kelas X adalah 49,78.
Berikut merupakan diagram batang hasil pre test dan post test serta persentase kenaikan pemahaman yang diperoleh siswa SMP dan SMA:
Gambar 4.
1
Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMP kelas VII
Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMA kelas X
Pre test Post test
10 20
30 40
50 60
70
Sampel A Sampel B
Sampel C Sampel D
Sampel E 13,33
24,44 40
36,67 26,67
48,89 66,67
67,22 70
60,56
NILAI
SISWA
Hasil Pre test dan Post test Siswa SMP Kelas VII
Pre test Post test
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Sampel F Sampel G
Sampel H Sampel I
Sampel J 41,11
52,22 44,44
47,78 42,22
100 97,78
86,67 92,22
100
NILAI
SISWA
Hasil Pre test dan Post test Siswa SMA Kelas X