Pokok Bahasan Pembiasan LANDASAN TEORI

medium 1 dan medium 2 Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap indeks bias medium yang lain misanya medium 1 terhadap medium 2. 2 1 12 n n n  dimana n 12 : indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2 n 1 : indeks bias mutlak medium 1 indeks bias medium tempat sinar datang n 2 : indeks bias mutlak medium 2 indeks bias medium tempat sinar bias Teori Pada gambar 2.3 dan 2.4 di atas tampak bahwa sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik. Bidang datar yang dimaksud dalam peristiwa pembiasan adalah bidang dimana sinar-sinar tersebut digambarkan. Contohnya apabila kita menggambarkan sinar-sinar ini di atas kertas, maka yang disebut dengan bidang datar adalah kertas. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Willeboard Snellius seorang fisikawan berkebangsaan Belanda yang kemudian dikenal sebagai Hukum I Snellius atau Hukum I Pembiasan. Pernyataan Hukum Snellius I adalah “Sinar datang, sinar bias, garis normal berada pada satu bidang datar” Dari kenyataan yang terjadi pada fenomena sinar laser di atas tampak bahwa sinar datang dari medium 1 yaitu udara menuju medium 2 yaitu air, sinar bias bergerak membelok mendekati garis normal gambar 3. Sedangkan ketika sinar datang dari medium 1 yaitu air menuju medium 2 yaitu udara, sinar bias bergerak membelok menjauhi garis normal gambar 4. Peristiwa pembiasan kemudian dijelaskan Snellius dengan teori yang sekarang kita kenal dengan Hukum II Snellius. Pernyataan Hukum Snellius II adalah “Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.” Snellius menjelaskan peristiwa tersebut dengan rumusan teori yang memberikan hubungan antara sudut datang dengan sudut bias pada cahaya yang melalui batas antara 2 medium yang berbeda kerapatannya indeks bias yaitu “Perbandingan antara sinus sudut datang i dengan sinus sudut bias r merupakan kebalikan dari perbandi ngan dari kedua indeks bias.” Secara matematis dimana maka atau n 1 sin i = n 2 sin r Penjelasan Teori Gambar 2.5 Diagram pembiasan pada sinar laser dari udara ke air Seperti yang telah dipelajari dalam subab cahaya bahwa cahaya dipantulkan dan juga dibiaskan. Pembiasan cahaya terjadi apabila cahaya melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya misalnya udara dengan air, ditandai dengan pembelokan cahaya pada bidang batas tersebut. Cahaya dapat membelok karena pada fenomena sinar laser ini cahaya yang memiliki cepat rambat merambat dari medium udara menuju air atau sebaliknya ari ke udara. Dimana kecepatan merambat dipengaruhi oleh indeks bias medium. sedangkan indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan mediumnya. Kerapatan medium udara kurang rapat bila dibandingkan dengan kerapatan medium air. Pada gambar 2.5 digambarkan dengan perbedaan panjang garis panah. Cepat rambat cahaya di udara v 1 lebih besar dari cepat rambat cahaya di air v 2 . Digambarkan garis panah v 1 di medium 1 udara lebih panjang dibandingkan dengan v 2 di medium 2 air. Oleh karena cepat rambat cahaya tersebut berubah, maka sinar bias arahnya tidak lagi lurus dengan arah sinar datang melainkan membelok seperti pada gambar. Lihat gambar 2.5, cahaya datang dengan sudut i dan dibiaskan dengan sudut r. Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v 1 dan di medium 2 adalah v 2 . Di sini terdapat hubungan antara cepat rambat cahaya dengan indeks bias medium. Dimana indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan suatu medium. Jadi apabila cahaya bergerak dari suatu medium ke medium lain yang lebih rapat, itu berarti cahaya bergerak dari medium 1 ke medium 2 yang mempunyai indeks bias lebih besar dan karena itu maka cepat rambat cahaya dalam medium 2 lebih lambat. Hal itu menyebabkan sudut bias lebih kecil dalam medium 2 daripada sudut datang di medium 1 r i, sehingga cahaya dibelokkan mendekati normal. Jadi apabila cahaya bergerak ke suatu medium yang lebih rapat, menyebabkan cepat rambat cahaya semakin berkurang. Hal ini mengartikan bahwa indeks bias medium 1 lebih kecil dari medium 2. Sesuai dengan peristiwa sinar laser yang diarahkan ke permukaan air di dalam kotak akuarium pada keadaan pertama sinar datang dari udara, itu mengartikan bahwa indeks bias udara lebih kecil dibandingkan dengan indeks bias air, maka cepat rambat sinar laser akan mengecil ketika sinar tersebut masuk ke dalam air. Perubahan cepat rambat mengakibatkan cahaya mengalami pembelokan arah rambat. Ketika cepat rambat cahaya berkurang, berarti indeks bias medium bertambah sehingga terlihat pada gambar sinar bias bergerak mendekati garis normal. Hal itu menunjukkan bahwa besar sudut bias yang terbentuk lebih kecil dari sudut datang r i. Berlaku untuk kebalikannya, ketika cahaya bergerak dari suatu medium ke medium lain yang kurang rapat, cahaya bergerak ke medium 2 yang mempunyai indeks bias lebih kecil daripada medium 1 dan karena itu maka cepat rambat cahaya dalam medium 2 lebih cepat. Hal itu menyebabkan sudut bias lebih besar dalam medium 2 daripada sudut datang di medium 1 r i, sehingga cahaya dibelokkan menjauhi normal. ketika cepat rambat cahaya bertambah, berarti indeks bias medium berkurang sehingga terlihat pada gambar sinar bias bergerak menjauhi garis normal. Hal itu menunjukkan bahwa besar sudut bias yang terbentuk lebih besar dari sudut datang r i. Jadi pembiasan cahaya adalah suatu peristiwa dimana cahaya diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya. Adapun sifat-sifat dari sinar bias, yaitu 1. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Dengan demikian, sudut bias r akan lebih kecil daripada sudut datang i. 2. Sinar datang tegak lurus bidang batas, maka akan diteruskan. Jika sinar datang tegak lurus pada permukaan bidang batas, bagian sinar yang datang akan diteruskan tanpa berubah arah. Sinar yang datang menuju bidang batas akan mengalami pembelokan ke bawah. 3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Dengan demikian, sudut bias r akan lebih besar daripada sudut datang i.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dengan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD. Menurut Sugiyono 2010: 407, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan Trianto 2010: 243 mengemukakan bahwa produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras hardware, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium dan juga perangkat lunak software, seperti program komputer, model pembelajaran, dan lain – lain.Dalam penelitian ini, peneliti akan dihadapkan pada langkah mendesain, menyusun, mengimplementasikan suatu objek model tertentu untuk diujicobakan dan dilihat dampaknya dari hasil uji coba tersebut yang kemudian direvisi . Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa video pembiasan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei tahun 2015 di dua tempat yaitu di rumah peneliti terletak di Gombong dan di Yogyakarta.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Agar efektifitas produk diketahui, dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi yaitu 5 siswa SMP kelas VII dan 5 siswa SMA kelas X dengan subyek penelitian adalah siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X. Pemilihan populasi berdasarkan kedekatan lingkungan rumah dengan peneliti dan kedekatan relasi dengan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengetahui tingkatan prestasi setiap siswa di sekolah apakah termasuk dalam klasifikasi menonjol atau tidak. Tabel 3.1 Subyek penelitian Tahapan Populasi Subyek Jumlah Sampel Karakteristik Sampel Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba Awal dan uji coba 3 orang Tenaga ahli dan mahasiswa: perancangan, media, dan bidang studi Expert Judgement, kuesioner, draf awal produk: kesesuaian substansi, metodologi, dan ketepatan media Utama, Satu orang, Kelompok 3 kelompok 10 orang 4 orang 6 orang Pemakaian produk: siswa, variasi jenjang SMP dan SMA Kesesuaian produk dengan pemakai

D. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan memanfaatkan video. Treatment dalam penelitian ini berupa pembelajaran dengan video pembiasan yang dibuat oleh peneliti. Pembelajaran dengan menggunakan dukungan video dilaksanakan di sebuah ruangan dengan fasilitas laptop yang disediakan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti sebagai moderator agar penelitian berjalan dengan baik dan sebagai pengumpul dokumen berupa foto. Pelaksanaan belajar dengan video dilaksanakan dengan durasi yang berbeda- beda bergantung pada siswa. Rentang waktu dalam pelaksanaan penelitian ini berkisar 3 – 4 jam. Secara teknis pembelajaran menggunakan video dilasanakan dengan sebelumnya siswa mengerjakan soal-soal pre test. Kemudian treatment yang diterapkan kepada siswa yaitu a siswa belajar dengan video pembiasan bagian 1 dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test I, b siswa belajar dengan video pembiasan bagian 2, dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test II, c siswa belajar dengan video pembiasan bagian 3, dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test III. Penelitian ini diahiri dengan mengisi kuesioner. Dalam penelitian ini selama proses belajar dengan video pembiasan, siswa diperbolehkan secara bebas untuk mengulang kembali, menghentikan, dan memaju mundurkan video berkali-kali serta diperbolehkan untuk saling berdiskusi. Namun dalam pengerjaan soal-soal pre test dan post test dikerjakan secara mandiri. Oleh karena dalam penelitian ini peneliti yang menyesuaikan dengan jadwal siswa, maka terdapat siswa yang belajar dengan video pembiasan sendiri tanpa berdiskusi dan berkelompok dengan berdiskusi. Pada dasarnya dalam satu kelompok terdiri dari dua siswa dengan menggunakan satu leptop. Di sini terdapat 3 kelompok. Dimana 2 kelompok terdiri dari empat siswa SMA kelas X dan 1 kelompok tersiri dari dua siswa SMP kelas VII. Sedangkan belajar dengan video pembiasan sendiri tanpa berdiskusi terdiri dari satu siswa SMA kelas X dan tiga siswa SMP kelas VII. Langkah peneliti dalam penelitian ini adalah sebaga berikut: 1. Tahap Perencanaan a. Studi literatur mengenai video b. Analisis materi yang diambil untuk pembuatan produk c. Konsultasi materi dengan ahli Pak Sarkim dan Bu Sri d. Pembuatan instrumen penelitian media pembelajaran berupa video, soal – soal pre test dan post test, serta kuesioner e. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan judgement instrumen penelitian yang kemudian diuji cobakan dan dianalisis. 2. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan pre test b. Mengimplementasikan produk kepada subyek penelitian c. Melaksanakan post test d. Melaksanakan kuesioner Gambar. 3.1 Diagram alur penelitian Revisi Penyempurnaan PRODUK FINAL Implementasi produk kepada subyek penelitian Pembuatan Produk VIDEO AWAL Perencanaan: 1. Analisis awal 2. Analisis akhir 3. Pengumpulan materi dan pendukung materi Perencanaan lanjutan: 1. Penyusunan skenario Validasi Ahli oleh: Dosen Pembimbing Valid Revisi Evaluasi Valid Validasi Ahli oleh: Dosen Pembimbing Revisi Evaluasi VIDEO HASIL REVISI Uji Coba