mengingat  hal –  hal  yang  telah  mereka  miliki  tersebut  sehinga  dapat
melakukan aktivitas selanjutnya yaitu berpikir. 5.
Berpikir Melalui  kegiatan  berpikir,  kita  akan  memperoleh  penemuan  baru
atau  menjadi  tahu  tentang  hubungan  antar-sesuatu.  Jadi,  belajar  dengan video pembiasan siswa menjalankan aktivitas berpikir.
Penemuan baru yang didapat siswa dari belajar pengetahuan melalui video akan berhubungan dengan aktivitas mengingat. Oleh karena siswa
melakukan  aktivitas  mengingat  dan  siswa  mendapatkan  pengetahuan baru, maka siswa akan berpikir. Aktivitas berpikir ini menjadikan siswa
mengetahui  tentang  hubungan  antar  sesuatu  yang  berkaitan  dengan pembiasan.  Melaui    aktivitas-aktivitas  belajar  yang  sebelumnya  dibahas
akan    menuntun  siswa  berpikir  dalam  membangun  suatu  pemahaman mengenai peristiwa pembiasan yang lebih baik.
Dengan  demikian,  anak  belajar  pengetahuan  pembiasan  melalui video.  Hasil  dari  aktivitas  belajar  pengetahuan  dengan  video  pembiasan
ini  adalah  siswa  melalui  soal-soal  post  test  dapat  merumuskan  kembali menggunakan  kalimatnya  sendiri  mengenai  pengetahuan  yang  mereka
miliki.
G. Pokok Bahasan Pembiasan
Konsep  pembiasan  dapat  ditemukan  pada  fenomena  dalam kehidupann sehari-hari, salah satunya ketika sinar laser yang kita arahkan ke
dalam kota akuarium.
Fenomena
a b
Gambar 2.1 a fenomena sinar laser yang diarahkan kedalam kotak akuariumberisi air b penggambaran cahaya dari sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak auarium
Pada  fenomena  ini  dapat  dilihat  sinar  datang  dari  sumber  cahaya
yaitu  laser  yang  diarahkan  dengan  kemiringan  tertentu  dari  atas  kotak akuarium yang berisi air. Sinar laser menuju pada permukaan air. Sinar laser
yang  mengenai  permukaan air tersebut  diteruskan masuk ke dalam air. Pada keadaan apabila dalam  gelas tidak ada air, maka posisi sinar  yang masuk ke
dalam gelas tersebut  akan lurus mengikuti  arah sinar dari laser, seperti  yang digambarkan dalam gambar 2.1 b dengan garis putus-putus. Namun ternyata
sinar yang masuk ke dalam air terlihat membelok seperti pada gambar 2.1 a.
Konsep
Dalam peristiwa dalam gambar 2.1 a, sinar yang kita lihat akan kita sebut  dengan sinar datang dan sinar bias. Di mana sinar datang  adalah sinar
udara air
laser
dari  sumber  cahaya  menuju  bidang  batas.  Sinar  merambat  di  suatu  medium. Sinar datang ini merambat pada medium 1 yaitu medium udara. Sinar datang
ditunjukkan dalam gambar 2.2 dengan tanda panah berwarna biru.
Gambar 2.2 Potret peristiwa sinar laser
Kemudian  yang  disebut  dengan  sinar  bias  adalah  sinar  yang  masuk melalui  bidang  batas.  Sinar  bias  merambat  di  medium  2  yaitu  medium  air.
Sinar bias ditunjukkan dalam gambar 2.2 dengan tanda panah berwarna hijau. Di  antara  medium  1  dan  medium  2  terdapat  bidang  batas.  Dimana
bidang  batas  merupakan  bidang  yang  membatasi  medium  1  dengan  medium 2.  Dalam  gambar  2.2  ditunjukkan  dengan  tanda  panah  berwarna  kuning.
Berikut ilustrasi konsep dalam fenomena tersebut.
Gambar 2.3 Konsep dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air
Pada  titik  dimana  sinar  datang  mengenai  bidang  batas  permukaan air  kita  tarik  garis  tegak  lurus  terhadap  bidang  batas.  Garis  tegak  lurus
terhadap bidang batas ini disebut garis normal. Dari kejadian ini terbentuk 2 sudut.  Sudut  yang  terbentuk  yaitu  sudut  antara  sinar  datang  dengan  garis
normal  yang  disebut  dengan  sudut  datang  i  serta  sudut  yang  terbentuk antara  sinar  bias  dengan  garis  normal  yang  disebut  sudut  bias  r.  Terlihat
pada gambar 2.3 sudut datang lebih besar dari sudut bias i  r dan sinar bias bergerak mendekati garis normal.
Gambar 2.4 Konsep dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara
Kemudian  jika  sinar  datang  dari  sumber  cahaya  diarahkan  dari bawah  kotak  akuarium.  Peristiwa  pada  gambar  2.4  medium  1  adalah  air.
Maka  yang  terjadi,  sinar  dari  sumber  cahaya  laser  yang  masuk  melalui bidang  batas  ternyata  sinarnya  membelok  meninggalkan  garis  normal  di
medium 2. Pada peristiwa ini medium 2 adalah udara. Jadi sinar bias tersebut bergerak menjauhi garis normal. Di sini terlihat sudut datang lebih kecil dari
sudut bias i  r. Apabila  sudut  datang  diperbesar  terus  menerus,  sudut  bias  akan
semakin besar pula dan semakin menjauh dari garis normal, maka ada saatnya sinar  bias  akan  mengarah  sepanjang  permukaan  batas  sejajar  dengan
permukaan  batas  yang  berarti  besar  sudut  biasnya  90°.  Untuk  sudut  datang yang lebih besar dari sudut kritis
ɵ
c
, maka tidak tidak ada lagi cahaya yang
dibiaskan,  seluruhnya  akan  dipantulkan.  Fenomena  ini  disebut  sebagai refleksi  internal  total
pemantulan  total  atau  pemantulan  sempurna.  Sudut kritis  dapat  diperoleh  dengan  rumus  n
1
sin ɵ
c
=  n
2
sin  90°  atau .
Untuk  medium  air  dengan  indeks  bias  n
1
sebesar  1,33  dan  medium  udara dengan indeks bias n
2
sebesar 1,0003 maka sin ɵ
c
= 1,0003 1,33 = 0,752 sehingga  didapat
ɵ
c
=  48,77°.  Dengan  memperbesar  sudut  datang,  maka ketika  kita  memberikan  sudut  yang  lebih  besar  dari    48,77°  yang  terjadi
adalah sinar akan mengalami pemantulan. Peristiwa  membeloknya  sinar  diakibatkan  oleh  perubahan  cepat
rambat cahaya dalam medium. Dimana cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan  medium  tersebut.  Perbandingan  cepat  rambat  cahaya  ini
selanjutnya kita sebut sebagai indeks bias. Ada dua macam indeks bias yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias relatif.
Indeks  bias  mutlak  adalah  perbandingan  cepat  rambat  cahaya  di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
dimana n  : indeks bias mutlak medium
c  : cepat rambat cahaya di ruang hampa 3 x 10
8
metersekon v  : cepat rambat cahaya di suatu medium metersekon
Sesuai gambar konsep peristiwa sinar laser gambar 2.3, indeks bias mutlak  medium  1  disimbolkan  dengan  n
1
sedangkan  indeks  bias  mutlak medium 2 disimbolkan dengan n
2
. Jadi persamaan indeks bias medium untuk masing-masing medium menjadi
medium 1
dan medium 2
Indeks  bias  relatif  adalah  perbandingan  indeks  bias  suatu  medium  terhadap indeks bias medium yang lain misanya medium 1 terhadap medium 2.
2 1
12
n n
n 
dimana n
12
: indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2 n
1
: indeks bias mutlak medium 1 indeks bias medium tempat  sinar datang n
2
: indeks bias mutlak medium 2 indeks bias medium tempat  sinar bias
Teori
Pada  gambar  2.3  dan  2.4  di  atas  tampak  bahwa  sinar  datang, sinar  bias,  dan  garis  normal  terletak  pada  satu  bidang  datar  dan  ketiganya
berpotongan  pada  satu  titik.  Bidang  datar  yang  dimaksud  dalam  peristiwa pembiasan  adalah  bidang  dimana  sinar-sinar  tersebut  digambarkan.
Contohnya  apabila  kita  menggambarkan  sinar-sinar  ini  di  atas  kertas,  maka yang  disebut  dengan  bidang  datar  adalah  kertas.  Pernyataan  tersebut
dikemukakan  oleh  Willeboard  Snellius  seorang  fisikawan  berkebangsaan Belanda  yang  kemudian  dikenal  sebagai  Hukum  I  Snellius  atau  Hukum  I
Pembiasan.  Pernyataan  Hukum  Snellius  I  adalah  “Sinar  datang,  sinar  bias, garis normal berada pada satu bidang datar”