Lembaga Agama BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

70 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I Poliandri merupakan suatu perkawinan yang terjadi. antara seorang wanita dengan beberapa orang laki-laki. Terdapat dua macam poliandri, yaitu: 1 poliandri fraternal, yakni para suami terikat oleh hubungan persaudaraan. dan 2 poliandri nonfraternal, yakni para suami tidak terikat oleh hubungan persaudaraan. Jika para suami terikat dalam hubungan persaudaraan. Bentuk perkawinan ini sangat jarang ditemui, kecuali hanya terjadi pada lima kelompok masyarakat di dunia, yaitu tradisi perkawinan beberapa suku di Tibet Tengah, tradisi perkawinan pada suku bangsa Netsilik Eskimo di Teluk Hudson, tradisi perkawinan Kasta Nayar di Chochin India Selatan, tradisi perkawinan penduduk Marquesas Polinesia, dan tradisi perkawinan bangsa Toda di Mysore India Selatan.

2. Lembaga Agama

Sumber: Encarta Encyclopedia, 2002 Mesjid merupakan tempat ibadahnya ummat Islam Sosiolog Emile Durkheim mengatakan bahwa agama merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan mempersatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Ajaran agama sangat berperan dalam memperbaiki moral manusia, terutama yang tekait dengan hubungan antara sesama manusia, hubungan antara manusia dengan makhluk lain, dan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pesan-pesan moral yang diajarkan dalam agama dan juga kuatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia telah membuat agama memiliki hubungan yang sangat erat dengan lembaga-lembaga sosial lainnya. Ajaran-ajaran agama telah memberikan landasan yang kuat dalam tata kehidupan keluarga, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan kehidupan sosial lainnya. Dalam hubungan dengan uraian tersebut, Borton dan Hunt menjelaskan tentang dua fungsi agama, yakni fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest agama meliputi tiga hal, yaitu: 1 adanya pola-pola keyakinan doktrin yang menentukan sifat hubungan, baik antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun hubungan antara sesama manusia, 2 adanya upacara ritual yang melambangkan suatu pola keyakinan doktrin dan mengingatkan manusia terhadap keberadaan pola keyakinan doktrin tersebut., dan 3 adanya pola perilaku umat yang konsisten dengan ajaran-ajaran yang diyakini. Di unduh dari : Bukupaket.com Metode Penelitian Sosial 71 Sumber: Pikiran-rakyat.com Pura merupakan suatu tempat bagi umat Hindu untuk melakukan pemujaan Selain fungsi manifest fungsi yang tampak secara nyata agama juga menyimpan fungsi laten, yakni fungsi yang bersifat tersembunyi. Fungsi laten atau fungsi tersembunyi dari agama dapat diperhatikan pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Tempat peribadatan, selain berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan periba- datan kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga berfungsi sebagai tempat untuk saling ber- temu dan saling berkomunikasi antara sesama umat beragama. Masjid, misalnya, selain digunakan sebagai tempat shalat bagi umat Islam, juga digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan pengajian umum, musyawarah, berdiskusi, dan lain sebagainya. 2. Semangat manusia untuk dapat melaksanakan ajaran agama secara baik telah menum- buhkembangkan semangat lain dalam berbagai bidang kehidupan. Misalnya: semangat untuk dapat melakukan ibadah haji bagi umat Islam telah menumbuhkan semangat kerja yang tinggi sehingga dicapai pula prestasi ekonomi yang tinggi. 3. Semangat untuk mengembangkan ajaran agama telah memacu pula semangat untuk mengembangkan strategi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti: melakukan kegiatan dakwah melalui internet, radio, televisi, dan lain sebagainya.

3. Lembaga Pendidikan