Metode Penelitian Sosial
55 dalam demokrasi Pancasila adalah semangat kekeluargaan. Penyelesaian masalah politik
dilakukan melalui lobi yang intensif untuk menghindarkan diri dari pertentangan penda- pat dan perpecahan. Wakil-wakil rakyat dipilih setiap lima tahun sekali melalui pemilihan
umum yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. Kemajuan yang di- capai oleh pemerintah Orde Baru adalah terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia
yang tertib dan dinamis berdasarkan ideologi Pancasila.
Perkembangan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara di Indonesia harus disikapi sebagai suatu upaya untuk mencari format atau model demokra-
si yang cocok bagi sistem perpolitikan Indonesia, mengingat usia bangsa Indonesia yang relatif masih muda.
Sekitar bulan Mei 1998, terjadi gejolak rakyat berupa aksi demonstrasi yang dilak- sanakan secara besar-besaran untuk menuntut penyelenggaraan sistem politik yang lebih
demokratis. Aksi tersebut telah berhasil mendesak Presiden Soeharto untuk lengser. Para pengganti Presiden Soeharto, baik B.J. Habibie, K.H. Abdulrachman Wahid, maupun Me-
gawati terus berupaya melaksanakan pembaharuan. Pembaharuan-pembaharuan tersebut sudah barang tentu tidak akan pernah berakhir mengingat persoalan bangsa dan negara yang
selalu berkembang. Pembaharuan dalam bidang politik harus dilaksanakan secara terencana dan sistematis mengingat tantangan yang ada pada era global dan era informasi yang se-
makin berat.
4. Modernisasi dalam Bidang Ekonomi
Modernisasi dalam bidang ekonomi tidak hanya ditekankan pada bidang pengembangan teknologi produksi saja, melainkan juga pada bidang sistem ekonomi yang dibangun.
Dengan demikian, modernisasi ekonomi bukan semata-mata berarti usaha memajukan bidang ekonomi agar kegiatan ekonomi bangsa Indonesia menjadi lebih efektif dan lebih
produktif, melainkan juga menyegarkan kembali sistem ekonomi Pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Kehidupan perekonomian bangsa Indonesia sejak merdeka sampai dekade tahun 60- an memang cukup memprihatinkan. Kondisi tersebut bisa dimaklumi mengingat bangsa
Indonesia masih harus bergulat dengan revolusi fisik yang menguras harta, benda, maupun nyawa bangsa Indonesia. Itulah sebabnya pada era 60-an bangsa Indonesia menghadapi
berbagai masalah ekonomi, yakni: 1 laju inflasi yang sangat tinggi, 2 pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah dan pendapatan per kapita yang rendah, 3 kebutuhan pangan
lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah produksi pangan, dan 4 tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi.
Beberapa kelemahan yang terjadi dalam bidang ekonomi tersebut mendorong pemerintah menerapkan program rencana pembangunan lima tahun Repelita yang dimulai sejak tahun
1969. Adapun beberapa langkah yang diambil di antaranya adalah pengembangan pada sektor industri nonmigas, bukan hanya mengandalkan pada produksi migas. Melalui program
pembangunan ekonomi tersebut, bangsa Indonesia telah berhasil mencapai beberapa kemajuan dalam beberapa hal, seperti: 1 berkembangnya sektor industri sehingga menghasilkan
barang yang beraneka ragam, 2 kebutuhan listrik semakin terpenuhi disamping semakin luasnya jaringan listrik hingga ke desa-desa, 3 berdirinya puskesmas-puskesmas sehingga
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, 4 meningkatnya rata-rata umur harapan
Di unduh dari : Bukupaket.com
56
Sosiologi SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
hidup life expectency, dan 5 pemberlakuan program wajib belajar 9 tahun dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Era pasar bebas yang direncanakan akan terjadi pada tahun 2003 mendatang merupa- kan tantangan tersendiri bagi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Era pasar bebas juga
berarti persaingan ekonomi dunia semakin ketat. Selain itu, kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang belum meyakinkan menuntut kemampuan dalam pengelolaan sumber daya
secara efisien dan efektif demi menjaga kelangsungan ekonomi nasional. Langkah-lang- kah efisiensi terutama perlu diterapkan dalam beberapa hal, antara lain dengan pengha-
pusan kegiatan-kegiatan ekonomi yang berbiaya tinggi high cost economy pada semua sektor dengan cara penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang efektif dan efisien,
penyederhanaan perizinan usaha dalam berbagai bidang, penghapusan peraturan-peraturan yang menghambat, penghapusan pungutan-pungutan yang tidak memiliki fungsi ekonomis,
penajaman prioritas-prioritas pengeluaran pemerintah, pengurangan beberapa subsidi yang tidak perlu, peningkatan suasana persaingan yang sehat di segala sektor, dan peningkatan
produktivitas tenaga kerja.
5. Modernisasi dalam Bidang Agama