Metode Penelitian Sosial
45 2 Mendirikan lembaga-lembaga bimbingan psikologi dan lembaga-lembaga pendidikan
yang berperan dalam perbaikan tingkah laku dan membantu para remaja untuk meng- hindarkan diri dan sekaligus keluar dari perilaku yang menyimpang.
3 Sedapat mungkin menghilangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja, baik yang bersifat individual, sosial, maupun kultural.
4 Merehabilitasi sifat dan karakter para remaja yang telah terjerumus dalam perilaku menyimpang.
5 Menyalurkan para remaja yang berperilaku menyimpang menuju lembaga-lembaga yang kondusif seperti lembaga pendidikan khusus maupun lembaga keagamaan.
6 Memberikan latihan-latihan khusus kepada para remaja untuk hidup secara teratur, ter- tib, dan berdisiplin.
7 Menumbuhkembangkan aktivitas dan kreativitas di kalangan remaja yang berperilaku menyimpang sehingga dapat menyalurkan energinya secara positif.
8 Membangun balai-balai latihan kerja BLK untuk menampung para remaja yang putus sekolah.
c. Kriminalitas
Pembangunan dan modernisasi telah mengembangkan perkotaan sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi mayarakat pedesaan. Dari tahun ke tahun
masyarakat pedesaan berbondong-bondong menuju kota untuk mengadu nasib. Namun demikian lapangan kerja yang tersedia di kota tidak sebanding dengan banyaknya pendatang
baru. Akibatnya, terjadi penumpukan tenaga di perkotaan. Fenomena seperti ini akan menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kemiskinan yang pada gilirannya nanti akan
meningkatkan memicu kriminalitas.
Pada lain hal, terdapat kelompok-kelompok masyarakat yang memperoleh kesempatan dan sekaligus fasilitas untuk mendapatkan pekerjaan atau membuka peluang bisnis. Ke-
lompok-kelompok masyarakat seperti ini telah berhasil mencapai tingkat kemakmuran dan kesejahteraan yang cukup memuaskan. Namun demikian, tidak sedikit kelompok-kelompok
masyarakat yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan ataupun untuk berwira usaha sebagai akibat dari berbagai keterbatasan yang dimiliki.
Kelompok masyarakat seperti ini lebih sering menemukan kegagalan dalam kehidupan sosial ekonominya. Kondisi tersebut secara alamiah akan menciptakan jurang pemisah antara
kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat miskin. Ketidakseimbangan kehidupan sosial ekonomi seperti inilah yang memunculkan kecemburuan sosial dalam
kehidupan masyarakat.
Era keterbukaan dan era informasi juga ikut memberikan andil bagi perkembangan kriminalitas. Belakangan ini media massa, baik media cetak maupun media elektronik telah
memberikan berbagai macam tayangan, di antaranya adalah yang berkaitan dengan kekerasan, eksploitasi seks, dan sebagainya. Tayangan-tayangan yang sedianya dimaksudkan untuk
memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan tersebut dapat berubah fungsi menjadi pemicu perilaku kriminal sehubungan dengan rendahnya kemampuan filter oleh sebagian
masyarakat, terutama para remaja. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah yang dimaksud dengan kriminalitas itu?
Di unduh dari : Bukupaket.com
46
Sosiologi SMA dan MA Kelas XII IPS Semester I
Kriminalitas merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang, yakni perilaku yang keluar dari sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kriminalitas tersebut dikaji dalam sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan istilah kriminologi, yakni disiplin ilmu yang secara khusus mengkaji tentang
kejahatan. Menurut Martin L. Haskell dan Lewis Yablonsky, kriminologi merupakan studi ilmiah yang dipelajari: 1 sifat dan luas kejahatan, 2 sebab-sebab terjadinya kejahatan, 3
perkembangan hukum pidana dan pelaksanaan peradilan pidana, 4 ciri-ciri penjahat, 5 pembinaan penjahat, 6 pola-pola kriminalitas, dan 7 akibat kejahatan terhadap perubahan
sosial.
Pemahaman terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan kejahatan seperti di atas sangat penting agar dapat diperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai
perilaku manusia dan lembaga-lembaga sosial masyarakat yang mampu mempengaruhi kecenderungan terjadinya penyimpangan terhadap norma-norma hukum. Disamping itu,
pemahaman terhadap kejahatan juga sangat penting untuk melakukan kegiatan analisis dan sekaligus mencari cara-cara dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat diambil
untuk mencegah, mengurangi, dan sekaligus menanggulangi terjadinya kejahatan. Salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah menghilangkan kesempatan bagi masyarakat
untuk berbuat jahat dan menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.
Sumber: Suarameredeka.com
Tokoh agama berperan dalam penanaman nilai-nilai keagamaan untuk menekan
tindak-tindak kejahatan
d. Pencemaran lingkungan