Lampu Hemat Energi Lampu Reklame

134 Instalasi Listrik

2.8.2.2 Lampu Hemat Energi

Kini terdapat lampu neon jenis terbaru yang mempunyai komponen listrik yang terdiri dari balast, starter dan kapasitor kompensasi yang terpadu dalam satu kesatuan. Lampu teknologi baru ini disebut sebagai ”Compact Fluorescence” dan beberapa produsen lampu menyebutnya sebagai lampu SL dan PL. Pada dasarnya lampu hemat energi merupakan lampu fluoresen dalam bentuk mini, yang dirancang strukturnya seperti lampu GLS. Lampu ini dibuat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, sehingga dapat dipasang pada suatu fitting lampu pijar. Gambar disamping menunjukkan tiga jenis lampu hemat energi dari suatu produk yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Lampu hemat energi yang berbentuk lubang akan memancarkan cahaya radial. Sedangkan yang berbentuk huruf D ganda datar akan memancarkan cahaya ke arah atas dan ke bawah. Keunggulan lampu hemat energi adalah : + penggunaan daya listrik lebih efisien dibanding lampu GLS sebagai contoh sebuah lampu hemat energi 8 watt akan memberikan daya keluaran yang sama dengan lampu GLS berdaya 40 watt. + Mempunyai rentang usia pemakaian yang lebih panjang, yaitu sekitar 8 kali usia pemakaian lampu GLS. Kekurangan lampu hemat energi antara lain: - Untuk menyala dengan cahaya normal, memerlukan waktu beberapa menit. - Lampu ini tidak dapat diatur redup-terangnya dengan saklar pengatur dimmer. - Harganya relatif lebih mahal.

2.8.2.3 Lampu Reklame

Lampu reklame dirancang untuk membuat daya tarik orang. Bentuknya bisa bermacam-macam, besar kecil, berbentuk huruf atau gambar, dan cahayanya berwarna-warni. Tabung kaca dibentuk melalui proses pemanasan pada suhu tertentu di tungku pemanas, sehingga bisa sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Gambar 2.77 bentuk lampu hemat energi Di unduh dari : Bukupaket.com Instalasi Listrik 135 Setiap bentuk tabung, masing-masing ujungnya dipasang sebuah elektroda dan diinjeksikan suatu jenis gas tertentu untuk menghasilkan efek warna cahaya yang dikehendaki. Gas neon akan memberikan efek warna merah, gas argon memberikan cahaya warna hijau atau biru, dan gas hidrogen memberikan efek warna cahaya merah muda. Ukuran diameter tabung ada beberapa macam, dan masing-masing ukuran tabung memiliki kemampuan untuk dialiri arus listrik. Beberapa ukuran tabung yang sering digunakan antara lain seperti tabel berikut ini : Tabel 2.30 Kemampuan tabung dialiri arus listrik Diameter Tabung mm 10 15 20 30 Arus Listrik A 25 35 60 150 Sumber : Trevor Linsley, 2004, 186 Untuk menyalakan lampu reklame, beberapa bentuk tabung yang telah diisi gas, masing-masing elektrodanya disambung seri, kemudian ujung satunya dan ujung lainnya disambungkan ke belitan sekunder trafo tegangan menengah. Untuk menentukan tegangan trafo dan menghitung dayanya digunakan rumus : U S = U T + U E Keterangan : U S = tegangan sekunder trafo V U T = tegangan tabung U E = tegangan elektroda dan P = U S . I S . cos ij. Ȧ Keterangan : P = daya trafo W U = tegangan sekunder trafo V I = arus sekunder trafo A cos ij = faktor daya trafo Untuk gas neon tiap pasang elektrodanya, tegangan V E = 300 V, dan setiap tabung yang berdiameter 15 mm tegangan V T = 400 Vm. Pemasangan lampu reklame diatur pada bagian 8.26 PUIL 2000. Contoh : Sebuah lampu reklame bertuliskan “SMK” yang tiap hurufnya terpisah antara satu dengan lainnya. Tabung kaca yang digunakan diameternya 15 mm dan panjang totalnya 9 m. Jika faktor daya trafo = 0,8, hitunglah tegangan belitan sekunder trafo dan daya keluarannya Di unduh dari : Bukupaket.com 136 Instalasi Listrik Karena kata “SMK” terdiri dari 3 huruf, maka diperlukan elektroda sejumlah 3 pasang dan panjang tabung 9 m, dengan demikian persamaan tegangannya sebagai berikut : U S = U T + U E = 9 m x 400 Vm + 3 x 300 V = 3.600 V + 900 V = 4.500 V Jadi lampu ini dapat disuplai dengan trafo tap tengah 4.500V, sehingga tegangannya terhadap titik pentanahan 2.250V dan sesuai dengan bagian 8.26.3.2° PUIL 2000, yaitu tegangan sekunder trafo yang ujungnya dibumikan tidak boleh melebihi 7.500V. Daya = U S . I S . cos ij. Ȧ = 4.500 . 35.10 -3 . 0,8 = 126 W Dan sesuai dengan bagian 8.26.3.2b PUIL 2000, yaitu daya trafo maksimum 4.500VA. Gambar 2.78 Contoh Lampu Reklame Di unduh dari : Bukupaket.com Instalasi Listrik 137

2.8.3 Lampu Merkuri