Instalasi Listrik 63
tambahan kata ”bila menggunakan GPAS lihat 3.15, ayat lainnya yang mengalami perubahan ayat 9.4.5.5, 9.4.6.4, 9.5.2.3, 9.5.3.1, 9.5.3.2, 9.5.3.3,
9.5.4.2, 9.5.4.3, 9.5.5.1, 9.5.6.3, 9.9.3.1.b dan c, tabel 9.9-1, ayat 9.10.5.2, 9.10.6.c, 9.10.7.a, 9.12.2, 9.13.1.a.
2.2.5 Peraturan Menteri
Disamping Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL-200 yang merupakan Standar Nasional Indonesia SNI 04-0225-2000 terbitan yayasan PUIL ada rambu-rambu
perlistrikan lainnya yang diatur oleh menteri. Sebagai tindak lanjut undang-undang No. 15 tahun 1985, tentang ketenagalistrikan
baik dengan PUIL-2000 maupun peraturan menteri PERMEN diharapkan dapat melengkapi aturan dalam bidang ketenagalistrikan, terutama menyangkut segi kese-
lamatan dan bahaya kebakaran. Pada tanggal 23 maret 1978 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik menge-
luarkan 2 surat Keputusan : 1. No : 23PRT78 tentang Peraturan Instalasi Listrik PIL
2. No : 24PRT78 tentang Syarat-syarat Pengembangan Listrik SPL PIL ditinjau kembali dengan terbitnya peraturan menteri Pertambangan dan Energi
No : 01P40M.PE1990 tentang instalasi ketenagalistrikan yang direvisi lagi dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 0045 tahun 2005 tentang
instalasi ketenagalistrikan serta perubahannya dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 0046 tahun 2006.
Sedangkan SPL telah mengalami revisi dua kali yaitu Peraturan Menteri Pertam- bangan dan Energi No. 02 P400M.PE1984 tentang Syarat-syarat Pengembangan
Listrik, dan yang terakhir Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No: 03P451 M.PE1991 tentang Persyaratan Penyambungan Tenaga Listrik.
2.2.5.1 Instalasi Ketenagalistrikan
Beberapa hal penting yang ditetapkan berdasarkan PERMEN-ESDM No: 0046 tahun 2006 antara lain :
x Instalasi Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut instalasi adalah bangunan- bangunan sipil dan elektromekanik, mesin-mesin peralatan, saluran-saluran dan
perlengkapannya yang digunakan untuk pembangkitan, konversi, transformasi, penyaluran, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik.
x Konsumen adalah setiap orang atau badan usahaatau BadanLembaga lainnya yang menggunakan tenaga listrik dari instalasi milik pengusaha berdasarkan
atas hak yang sah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
64 Instalasi Listrik
x Penyediaan Tenaga Listrik adalah pengadaan tenaga listrik mulai dari titik pembangkitan sampai dengan titik pemakaian.
x Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah penggunaan tenaga listrik mulai dari titik pemakaian.
x Tenaga Listrik adalah salah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan untuk segala macam keperluan, dan bukan
listrik yang dipakai untuk komunikasi atau isyarat. x Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat rancangan yang berupa suatu
berkas gambar instalasi atau uraian teknik. x Pengamanan adalah segala kegiatan, sistem dan perlengkapannya, untuk
mencegah bahaya terhadap keamanan instalasi, keselamatan kerja dan keselamatan umum, baik yang diakibatkan oleh instalasi maupun oleh
lingkungan.
x Pemeriksaan adalah segala kegiatan untuk mengadakan penilaian terhadap suatu instalasi dengan cara mencocokkan terhadap persyaratan dan spesifikasi
teknis yang ditentukan. x Pengujian adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk mengukur dan menilai
unjuk kerja suatu instalasi. x Pengoperasian adalah suatu kegiatan usaha untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan antar sistem pada instalasi. x Pemeliharaan adalah segala kegiatan yang meliputi program pemeriksaan,
perawatan, perbaikan dan uji ulang, agar instalasi selalu dalam keadaan baik dan bersih, penggunaannya aman, dan gangguan serta kerusakan mudah
diketahui, dicegah atau diperkecil.
x Rekondisi adalah kegiatan untuk memperbaiki kemampuan instalasi penyediaan tenaga listrik menjadi seperti kondisi semula.
x Keselamatan Ketenagalistrikan adalah suatu keadaan yang terwujud apabila terpenuhi persyaratan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman bagi
instalasi dan manusia, baik pekerja maupun masyarakat umum, serta kondisi akrab lingkungan dalam arti tidak merusak lingkungan hidup di sekitar instalasi
ketenagalistrikan serta peralatan dan pemanfaat tenaga listrik yang memenuhi standar.
x Instalasi terdiri atas instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik 65
x Tahapan pekerjaan instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik terdiri atas perencanaan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan, serta pengamanan sesuai standar yang berlaku.
x Perencanaan instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan tinggi dan tegangan menengah terdiri atas :
- gambar situasitata letak;
- gambar
instalasi; -
diagram garis tunggal instalasi; -
gambar rinci;
- perhitungan
teknik; -
daftar bahan instalasi; dan -
uraian dan spesifik tehnik. x Perancangan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan rendah
terdiri atas : -
gambar situasitata letak; -
diagram garis tunggal instalasi; dan -
uraian dan spesifikasi tehnik. x Instalasi penyediaan tenaga listrik yang selesai dibangun dan dipasang,
direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas, atau direlokasi wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan ketentuan standar
yang berlaku.
x Instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang telah selesai dibangun dan dipasang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan
standar yang berlaku. x Pengamanan instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dilakukan berdasarkan persyaratan tehnik yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia di bidang ketenagalistrikan, standar internasional,
atau standar negara lain yang tidak bertentangan dengan standar ISOIEC.
2.2.5.2 Peraturan Penyambungan Tenaga Listrik