Instalasi Listrik 89
Fungsi Ruangan Tingkat
Pencahayaan lux
Kelompok Renderasi
Warna Keterangan
membutuhkan tingkat pencahayaan yang lebih
tinggi dapat digunakan pencahayaan setempat
Vihara 200
1 atau 2 Untuk tempat-tempat yang
membutuhkan tingkat pencahayaan yang lebih
tinggi dapat digunakan pencahayaan setempat
Ada 3 tipe sistem penerangan buatan, yaitu : a. Sistem penerangan merata
Memberikan intensitas penerangan yang seragam pada seluruh ruangan, penggunaannya pada ruang-ruang yang tidak memerlukan tempat untuk
mengerjakan pekerjaan visual khusus. b. Sistem penerangan terarah
Cahaya diarahkan kejurusan tertentu dalam ruangan, digunakan untuk mene- rangi suatu objek tertentu agar kelihatan menonjol, misal pada penggung atau
pada ruangan untuk pameran. Pada sistem ini dapat menggunakan lampu dan reflektor yang diarahkan atau ”spotlight” dengan reflektor bersudut lebar.
c. Sistem penerangan setempat Cahaya dikonsentrasikan pada tempat mengerjakan pekerjaan visual khusus.
Sistem ini digunakan untuk :
-
pekerjaan visual yang presisi
-
pengamatan bentuk susunan benda dari arah tertentu.
-
melengkapi penerangan umum yang mungkin terhalang.
-
membantu menambah daya lihat.
-
menunjang pekerjaan visual yang mungkin pada awalnya tidak terencana pada suatu ruangan.
Perancangan penerangan buatan secara kuantitas dapat dilakukan perhitungan dengan 2 metode yaitu :
a. Metode titik demi titik point by point method b. Metode
lumen
2.6.6.1 Metode Titik Demi Titik
Metode ini hanya berlaku untuk cahaya langsung, tidak memperhitungkan cahaya pantulan, dan sumber cahaya dianggap satu titik, serta mempunyai syarat sebagai
berikut :
Di unduh dari : Bukupaket.com
90 Instalasi Listrik
a Dimensi sumber cahaya dibanding dengan jarak sumber cahaya ke bidang kerja tidak boleh lebih besar dari 1 dibanding 5.
Gambar 2.52 Sumber Cahaya diatas bidang kerja
b Berdasarkan diagram pola intensitas cahaya. Panjang jari-jari dari 0 ke suatu titik dari grafik menyatakan intensitas cahaya
kearah itu dalam suatu candela. Setiap gambar biasanya dilengkapi dengan data yang menunjukan nilai dalam
lumen cd. misal 500 lumen cd ; 1000 lumen cd ; 2000 lumen cd dan seterusnya.
Diagram penyebaran intensitas cahaya ini ada yang berbentuk simetris dan tidak simetris. Untuk yang simetris biasanya hanya digambarkan setengahnya
saja. Diagram yang menunjukan karakteristik-karakteristik lampu dan armatur ini, dapat diperoleh pada buku katalog dari pabrik yang memproduksinya.
Gambar 2.53 Diagram Polar Intensitas Cahaya Lampu Pijar
Gambar 2.54 Armatur Lampu Pijar
Intensitas cahaya sebuah lampu sebanding dengan fluks cahaya lain, nilai-nilai yang diberikan dalam diagram masih harus dikalikan dengan jumlah lumen
lampu tersebut. Dalam gambar diatas intensitas cahayanya = 1000 lumen, jika pada armaturnya
diberi lampu 1.500 lumen, maka pada sudut 60
o
intensitas cahayanya : Keterangan :
l
a
= lebar armatur t = tinggi jarak antara armatur ke bidang kerja
t l
a 5
1
d
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik 91
1.5001.000 x 140 cd = 210 cd c Hanya ada satu sumber cahaya yang akan diperhitungkan pada saat itu.
d Bidang kerja yang diberi penerangan harus berdimensi kecil. e Daerah yang sumber cahaya dan bidang kerjanya bebas dari permukaan yang
memantulkan cahaya refleksi cahaya tidak diperhitungkan. Untuk setiap titik yang berjarak sama dari sumber cahaya dengan arah cahaya
pada sudut normal, maka besar intensitas penerangannya akan selalu sama dan membentuk diagram melingkar. Jika ada dua titik lampu dengan jarak sama ke
suatu target, maka total intensitas penerangannya sekitar dua kalinya.
2.6.6.2 Metode Lumen