Instalasi Listrik 65
x Tahapan pekerjaan instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik terdiri atas perencanaan, pembangunan dan
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan, serta pengamanan sesuai standar yang berlaku.
x Perencanaan instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan tinggi dan tegangan menengah terdiri atas :
- gambar situasitata letak;
- gambar
instalasi; -
diagram garis tunggal instalasi; -
gambar rinci;
- perhitungan
teknik; -
daftar bahan instalasi; dan -
uraian dan spesifik tehnik. x Perancangan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan rendah
terdiri atas : -
gambar situasitata letak; -
diagram garis tunggal instalasi; dan -
uraian dan spesifikasi tehnik. x Instalasi penyediaan tenaga listrik yang selesai dibangun dan dipasang,
direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas, atau direlokasi wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan ketentuan standar
yang berlaku.
x Instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang telah selesai dibangun dan dipasang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap kesesuaian dengan
standar yang berlaku. x Pengamanan instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan
tenaga listrik dilakukan berdasarkan persyaratan tehnik yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia di bidang ketenagalistrikan, standar internasional,
atau standar negara lain yang tidak bertentangan dengan standar ISOIEC.
2.2.5.2 Peraturan Penyambungan Tenaga Listrik
Beberapa hal penting yang ditetapkan berdasarkan PERMEN-TAMBEN No: 03P 451M.PE1991 antara lain :
x Pemakai tenaga listrik adalah setiap orang atau Badan Usaha atau BadanLembaga lain yang memakai tenaga listrik dari instalasi pengusaha;
x Jaringan tenaga listrik adalah sistem penyaluranpendistribusian tenaga listrik yang dapat dioperasikan dengan tegangan rendah, tegangan menengah,
tegangan tinggi atau tegangan ekstra tinggi; x Sambungan tenaga listrik – selanjutnya disingkat ”SL” – adalah penghantar
dibawah atau diatas tanah, termasuk peralatannya sebagai bagian instalasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
66 Instalasi Listrik
pengusaha yang merupakan sambungan antara jaringan tenaga listrik milik pengusaha dengan instalasi pelanggan untuk menyalurkan tenaga listrik dengan
tegangan rendah atau menengah atau tegangan tinggi atau tegangan ekstra tinggi;
-
Tegangan ekstra tinggi adalah tegangan sistem diatas 245.000 dua ratus empat puluh lima ribu volt sesuai Standar Listrik Indonesia
- Tegangan tinggi adalah tegangan sistem diatas 35.000tiga puluh lima ribu
volt sampai dengan 245.000 dua ratus empat puluh lima ribu volt sesuai Standar Listrik Indonesia;
x Tegangan menengah adalah tegangan sistem diatas 1.000 seribu volt sampai dengan 35.000tiga puluh lima ribu volt sesuai Standar Listrik Indonesia;
- Tegangan rendah adalah tegangan sistem diatas 100 seratus volt sampai
dengan 1.000 seribu volt sesuai Standar Listrik Indonesia; x Alat pembatas adalah alat milik pengusaha yang merupakan pembatasan daya
atau tenaga listrik yang dipakai pelanggan; x Alat pengukur adalah alat milik pengusaha yang merupakan bagian SL
tegangan rendah atau tegangan menengah atau tegangan tinggi atau tegangan ekstra tinggi untuk pengukuran daya atau tegangan listrik dan energi yang
digunakan pelanggan; x Instalasi pengusaha adalah instalasi ketenagalistrikan milik atau yang dikuasai
pelanggan sesudah alat pembatas dan atau alat pengukur; x Instalasi pelanggan adalah instalasi ketenagalistrikan milik atau yang dikuasai
pelanggan sesudah alat pembatas dan atau alat pengukur; x Mutu Tenaga Listrik yang disalurkan pengusaha harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut : -
Tenaga listrik arus bolak balik yang disalurkan baik fase tunggal, maupun fase tiga dengan frekuensi 50 lima puluh Hertz.
- Pada jaringan Tegangan Rendah untuk fase tunggal dengan tegangan
Nominal antara fase dengan penghantar nol adalah 230 Dua ratus tiga puluh volt dan untuk fase tiga tegangan antar fase adalah 400 Empat ratus
volt.
- Pada jaringan tegangan menengah dengan tegangan nominal 6.000 Enam
ribu volt tiga fase tiga kawat 20.000 Dua puluh ribu volt tiga fase kawat atau empat kawat dan 35.000 Tiga puluh lima ribu volt tiga fase tiga kawat
atau fase empat kawat antar fase.
- Variasi tegangan yang diperbolehkan maksimum 5 lima perseratu diatas
dan 10 sepuluh perseratus dibawah tegangan nominal sebagaimana termaksud pada hurup b dan hurup c diatas;
- Pada jaringan tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi, maka tegangan
nominal adalah sesuai standar yang berlaku; x Pekerjaan penyambungan dan pemasangan instalasi hanya dapat dilakukan
apabila telah dipenuhi persyaratan teknis dalam peraturan menteri Pertambangan dan Energi tentang Instalasi Ketenagalistrikan dan persyaratan
penyambungan tenaga listrik dalam peraturan menteri ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik 67
2.2.6 Peraturan dan Undang-undang Lainnya