Pemilihan Lampu Lampu Fluoresen
2.6.7.1 Pemilihan Lampu
Lampu Fluoresen dan lampu pelepasan gas lainnya yang mempunyai efikasi lebih tinggi, harus lebih banyak digunakan. Lampu pijar memiliki efikasi yang rendah, sehingga pengunaannya dibatasi.2.6.7.2 Lampu Fluoresen
Lampu Fluoresen efikasinya cukup, sangat dianjurkan penggunaannya di dalam bangunan gedung karena hemat energi dan tahan lama. Durasi pemakaian lampunya mencapai 8000 jam, serta mempunyai temperatur warna dan renderasi yang bermacam-macam. Lampu fluoresen menurut jenis temperatur warnanya serta cara pemakaiannya dijelaskan sebagai berikut : ł Warm White warna putih kekuning-kuningan dengan temperatur warna 3300 K. ł Cool White warna putih netral denga temperatur warna antara 3300 K sampai dengan 5300 K. ł Daylight warna putih dengan temperatur warna 5300 K. Jenis temperature warna dari Lampu Fluoresen yang dianjurkan untuk digunakan pada berbagai fungsi ruang dalam bangunan gedung, rinciannya dapat dilihat pada tabel 2.20. Tabel 2.20 Temperatur warna yang direkomendasikan untuk berbagai fungsijenis ruangan Temperatur Warna FungsiJenis Ruangan Warm White Cool White Day Light Rumah Tinggal : Teras Ruang Tamu Ruang Makan Ruang Kerja Ruang Tidur Ruang Mandi Dapur Garasi Perkantoran : Ruang Direktur Ruang Kerja Ruang Komputer Ruang Rapat Ruang Gambar Lembaga Pendidikan : Ruang Kelas Perpustakaan Laboratorium Di unduh dari : Bukupaket.com 102 Instalasi Listrik Temperatur Warna FungsiJenis Ruangan Warm White Cool White Day Light Ruang Gambar Kantin Hotel Restoran : Lobby, koridor Ballroomruang sidang Ruang Makan Cafetaria Kamar Tidur Dapur Pertokoan : Barang Antikseni Toko Kue dan Makanan Toko Bunga Toko buku dan alat tulis gambar Toko perhiasan, arloji Barang Kulit dan Sepatu Toko Pakaian Pasar Swalayan Toko Mainan Toko Alat listrik TV, Radio, Cassette, mesin cuci, dll. Toko Alat musik dan olahraga Industri Umum : Gudang Ruang cuci, ruang mesin Kantin Laboratorium Olahraga : Lapangan olahraga serbaguna Jalur Bowling Ruang bowling Sumber : SNI, BSN, 20002.6.7.3 Rentang Efikasi
Parts
» smk10 TeknikPemanfaatanListrik PrihSumarjati
» Dampak sengatan Tiga faktor penentu tingkat bahaya listrik
» Proses Terjadinya Tiga faktor penentu keseriusan akibat
» Pengamanan terhadap Pengamanan terhadap tegang- an sentuh tidak langsung
» Prinsip kerja alat pengaman otomatis
» Kondisi-kondisi berbahaya Pengaman pada
» Prosedur Keselamatan Umum Prosedur Keselamatan Khusus
» Penyebab Kebakaran dan Pengamanan
» Pendahuluan Bahaya Listrik Sistem – IP berdasarkan DIN VDE 0470
» Sejarah Penyediaan Tenaga Listrik
» Peranan Tenaga Listrik Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
» Gambar Situasi Gambar Instalasi Diagram Garis Tunggal
» Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Persyaratan Dasar Bab 3 Proteksi Untuk Keselamatan
» Bab 4 Perancangan Instalasi Listrik Bab 5 Perlengkapan Listrik
» Bab 6 Perlengkapan hubung hubung bagi dan kendali PHB Penghantar dan Pemasangannya
» Ketentuan Untuk Berbagai Ruang dan Instalasi Khusus Pengusahaan Instalasi Listrik
» Instalasi Ketenagalistrikan Peraturan Menteri
» Peraturan Penyambungan Tenaga Listrik
» Tenaga Kerja Tempat Kerja Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Listrik
» Macam-macam Instalasi Gambar rinci meliputi :
» Macam-macam Ruang Kerja Listrik
» Prinsip Dasar Instalasi Bangunan IEC 364-1
» Sifat Gelombang Cahaya Pandangan Silau
» Steradian Intensitas Cahaya Luminous Intensity Fluks Cahaya Luminous Flux Luminasi Luminance
» Metode Lumen Perancangan Penerangan Buatan
» Pemilihan Lampu Lampu Fluoresen
» Rentang Efikasi Penggunaan Alat Pengendali Pada Lampu Fluoresen dan Lampu Pelepasan Gas
» Pemilihan Armatur Penggunaan Pencahayaan Setempat Penggunaan Lampu pada Ruangan yang Tinggi
» Ketentuan Daya Listrik Maksimum untuk Pencahayaan Ruang
» Prosedur Perhitungan dan Optimasi Pemakaian Daya Listrik untuk Pencahayaan Kualitas Cahaya Warna
» Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan
» Sumber Cahaya Dengan Lemak dan Minyak
» Lampu Bohlam Bening Lampu Bohlam Buram Lampu Berbentuk lilin Lampu Argenta Lampu Superlux
» Lampu Fluoresen TL Neon Sign Lampu Tabung
» Lampu Hemat Energi Lampu Reklame
» Lampu Merkuri Fluoresen Lampu Merkuri Reflektor
» Lampu Sodium Tekanan Tinggi Natrium
» Saklar Kutub Tunggal Saklar Kutub Ganda Saklar Kutub Tiga
» Pipa Union Pipa Paralon PVC Pipa Fleksibel Tule Selubung Pipa
» Klem Sengkang Sambungan Pipa Sock Sambungan Siku Kotak Sambung
» Pendahuluan Pentanahan Netral Sistem
» Pentanahan Peralatan Sistem Pentanahan
» Elektroda Pentanahan dan Tahanan Pentanahan
» Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan Sistem Pentanahan
» Tahanan Jenis Tanah Tahanan Pentanahan Berdasarkan Jenis dan Ukuran Elektroda
» Pengukuran Normal Metoda 3 Kutub Pengukuran Praktis Metoda 2 Kutub
» Posisi Elektroda Bantu Dalam Pengukuran
» Pengukuran Tahanan Elektroda Pentanahan Menggunakan Metoda 62 Jarak Peletakan Elektroda Bantu
» Sistem Multi-Elektroda Metoda Pengukuran Dua-Titik Metoda Penyederhanaan
» Pengukuran Kontinuitas Petunjuk-petunjuk teknis pengukuran
» Membuat Laporan Pengoperasian Saklar Silang
» Contoh identifikasi jenis gangguan kerusakan peralatan instalasi listrik TR pada gedung
» Contoh identifikasi jenis gangguan kerusakan peralatan instalasi listrik TM pada gedung
» Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Tanpa Jadwal Mendadak Objek Pemeriksaan Pemeliharaan Tiang
» Pemeliharaan Pembumian Contoh Identifikasi Gangguan Pada Pembumian Netral Pengaman
» Lambang Huruf Untuk Instrumen Ukur Lambang Gambar Untuk Diagram
» Lambang Gambar Untuk Diagram Instalasi Pusat dan Gardu Listrik
» Lambang Gambar untuk Diagram Instalasi Bangunan
Show more