siswa dinilai melalui pengamatan menggunakan lembar pengamatan. Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus
diselesaikan oleh siswa menurut periode waktu tertentu berupa investigasi yang dilakukan oleh siswa mulai perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan
mencerminkan runtutan upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai
menuntut peserta
didik mampu
mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian yang memuat ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum SD 2013
Ada berbagai macam pengertian kurikulum yang dikemukan oleh para pakar. Istilah kurikulum itu sendiri muncul untuk pertama kalinya di dalam kamus
Webster tahun 1856. Pada tahun itu penggunaan kurikulum dipakai pada bidang olahraga, yakni suatu alat yang me
mbawa seseorang dari “start” sampai “finish”. Baru pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan dengan
arti sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi Ibrahim, 1990 :1. Menurut kamus Webster dalam Ibrahim 1990:1, kurikulum diartikan dalam dua macam,
yaitu: 1 Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu. 2 Sejumlah
mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu departemen. Selanjutnya menurut Ladjid 2005: 1 pengertian kurikulum antara
lain: 1 Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke
tahun. 2 Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis untuk digunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. 3 Yang dimaksud dengan
kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat
dilaksanakan guru di sekolah. 4 Kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran,
pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan. 5 Kurikulum dipandang sebagai
program pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Dari pengertian kurikulum yang dikemukan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu bahan tertulis yang berisikan program
pendidikan yang mencakup mata pelajaran, pedoman perencanan pembelajaran, alat-alat pelajaran, cara-cara penilaian dan bahan-bahan yang dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksaaan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Jadi, Kurikulum SD 2013 adalah bahan tertulis yang
berisikan program pendidikan Sekolah Dasar yang mencakup mata pelajaran, pedoman perencanaan pembelajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat
pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan Sekolah Dasar yang dikembangkan dan ditata dari kurikulum tingkat
satuan pendidikan KTSP 2006 Sekolah Dasar pada tahun 2013. Kurikulum SD 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP pada tahun 2006. Melalui pengembangkan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis
kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah added value, dan nilai jual yang bisa
ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan global Mulyasa , 2013:7. Hal tersebut dapat tercapai apabila semua
pihak dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 sehingga mampu menghasilkan individu yang cerdas, mampu bersaing, inovatif, kreatif, produktif,
berkpriadian baik, berbudi pekerti luhur, dan berahklak mulia. Dalam implementasi kurikulum SD 2013 nilai-nilai karakter dalam
pendidikan karakter dapat dipadukan dalam setiap matapelajaran di sekolah sesuai dengan yang tercantum dalam kurikulum. Menurut Suwarsono 2013:1, ada tiga
hal yang dipandang sangat penting dan sangat ditekankan dalam pencapaian setiap pembelajaran, yaitu: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Maka, dalam
implementasi Kurikulum SD 2013, sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa harus mampu diintegrasikan dalam setiap matapelajaran atau bidang studi di
Sekolah Dasar sehingga tanpa siswa sadari mereka juga dididik untuk mengembangkan ketiga hal tersebut.
a.
Rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013
Menurut Kunandar 2014:22 rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor diantaranya:
1 Tantangan internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 delapan
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif 15-64 tahun lebih banyak dari usia tidak produktif anak-anak
berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas. Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-
2035 pada saat angkanya mencapai 70. 2
Tantangan eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization WTO, Association of Southeast Asian
Nations ASEAN Community, Asia-Pacific Economic Cooperation APEC, dan ASEAN Free Trade Area AFTA. Tantangan eksternal juga
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study TIMSS dan Program for
International Student Assessment PISA sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan.
3 Penyempurnaan pola pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
a Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama b
Pola pembelajaran satu arah interaksi guru-peserta didik menjadi pembelajaran interaktif interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber media lainnya. c
Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet.
d Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains.
e Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok berbasis tim.
f Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia. g
Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan users dengan memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik.