Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

karena silabus, pemetaan tema serta buku guru dan buku siswa sudah disediakan, sehingga guru hanya menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekolah. Lebih lanjut beliau mengatakan dari beberapa perangkat itu yang masih membuat kesulitan adalah instrumen atau perangkat untuk penilaian terutama daftar penilaian yang efektif, analisis penilaian dan sebagainya. Sampai saat ini sekolah belum menemukan penilaian yang pas karena saaat sosialisasi hanya terbatas pada teori saja sehingga penerapannya juga terasa sulit. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran sudah tersedia di sekolah namun, untuk rublik penilaian sikap masih sedikit bila dibandingkan dengan rublik penilaian produk. Misalnya, penilaian sikap dengan rublik penilaian “sikap sudah terlihat dan tidak terlihat”. Guru masih belum mengerti dengan rublik seperti ini karena kurangnya sosialisasi dari dinas. Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terutama penilaian sikap karena guru sudah mampu membuat perangkat lain seperti RPP dan penilaian pengetahuan dan keterampilan. Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebut menyatakan bahwa guru sudah mampu membuat RPPTH sesuai dengan karakteristiknya misalnya harus kontekstual, harus terpadu, harus menggunakan pendekatan saintifik, pendekatan tematik integratif, penilaian otentik namun, yang masih menjadi kendala adalah pada penilaian sikap dan hal tersebut menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi oleh guru agar hasil pembelajaran menjadi maksimal. Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran agar pihak yang terkait dengan kurikulum 2013 mampu memberikan arahan atau bimbingan dalam hal penilaian Kurikulum 2013 melalui work shop atau sosialisasi. Guru tersebut juga meminta agar sosialisasi yang dilakukan tersebut bersifat rill atau kelapangannya bagaimana, karena kalau bersifat teori mending kembali ke Kurikulum 2006 saja, yang dibutuhkan guru adalah cara nyata dalam penilaian tersebut bukan hanya teorinya saja.

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013 sudah bagus. Hanya saja guru masih kesulitan atau kebingungan pada perangkat penilaian terutama penilaian sikap. Misalnya, pada butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh- contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian menjadi kendala utama karena bila dibandingkan dengan contoh rublik penilaian pengetahuan dan keterampilan, sekolah hanya memiliki sedikit contoh rulik penilaian sikap. Sehingga guru merasa kesulitan dalam memberikan penilaian sikap kepada siswa. Selain itu, penilaian yang tertera pada rublik penilaian sikap juga masih membingungkan bagi guru misalnya kalimat sikap terlihat dan tidak terlihat. Guru membutuhkan sosialisasi yang lebih rill lagi tentang penilaian sikap ini, sebab untuk teori mengenai penilaian guru sudah sangat mengerti namun, ketika harus dipraktekkan di kelas guru kebingungan. Hal ini juga terjadi karena guru belum terlalu mahir menggunakan Kurikulum 2013, prasaran dan saran yang belum memadai di sekolah dan juga jumlah murid yang terlalu banyak. Guru sangat lancar dalam menjabarkan setiap elemen dalam Kurikulum 2013 terutama perangkat pembelajaran dan jenis-jenis karekter. Namun, beberapa perangkat yang masih membuat guru kesulitan adalah instrumen atau perangkat untuk penilaian terutama daftar penilaian yang efektif, analisis penilaian dan sebagainya. Pada butir pertanyaan kesembilanya misalnya yaitu terkait dengan kesulitan- kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Sampai saat ini sekolah belum menemukan penilaian yang pas karena saaat sosialisasi hanya terbatas pada teori saja sehingga penerapannya juga terasa sulit. Guru juga mengetahui tentang jenis-jenis karakter yang dikembangkan KEMENDIKBUD namun, guru tidak menghafalnya dengan rinci. Pada butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis- jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, guru beranggapan bahwa khusus untuk karakter sifatnya fleksibel dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu mengaitkan karakter yang tidak tertera pada jenis karakter yang dikembengkan KEMENDIKBUD dengan pembelajaran, misalnya seorang yang lebih muda harus berjalan tunduk ketika didepan orang tua. Guru harus mampu menjelaskan secara rinci setiap karakter tersebut agar mudah tertanam dalam diri siswa. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dengan baik tetapi belum begitu memahami secara lebih mendalam. Guru juga belum dapat mengembangkan materi yang terdapat pada buku, guru hanya mengikuti apa yang telah disediakan di dalam buku sebagai acuan dalam membuat RPPTH. Guru masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Selain itu media atau prasana dan sarana yang disediakan di sekolah kurang mendukung dalam proses pembelajaran.

B. Deskripsi Produk Awal

Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang yang akan dibagi menjadi tiga subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar dengan pengembangan yang dilakukan peneliti. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa.

1. Silabus

Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saintifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen- komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut antara lain 1 identitas sekolah yang berisi nama satuan pendidikan, kelas, semester, sub tema, da alokasi waktu, 2muatan pelajaran terkait, 2 kompetensi dasar, 3 materi pembelajaran, 4 kegiatan pembelajaran, 5 penilaian, 6 alokasi waktu, dan 7 sumber belajar. Silabus dikembangkan menggunakan format landscape seperti yang terlihat pada gambar berikut: Gambar 3. Format silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci SILABUS Satuan Pendidikan: ............... Kelas, Semester: .................. Tema, sub tema: .................. Alokasi waktu: ..................... Kompetensi dasar Indikator Materi Proses pembelajaran Alokasi Waktu Penilaian Sumber Belajar