Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

Gambar 2. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran Produk final Langkah 1 Potensi dan masalah Analisis Kebutuhan wawancara Langkah 2 Hasil wawancara Pengumpulan data Kajian dokumen Langkah 3 Desain Produk Prototipe Langkah 4 Validasi Ahli Evaluasi Normatif Langkah 5 Revisi Desain tema penilaian KIKD silabus Menyusun RPPTH Kegiatan belajar Menyusun LKS

1. Potensi dan masalah

Sugiyono 2013 : 409 menyatakan bahwa potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, misalnya dalam bidang sosial dan pendidikan kita punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga melalui model pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga kerja pertanian atau industri yang berbasis bahan mentah alam Indonesia. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, misalnya penganngguran, dan korupsi merupakan contoh masalah yang bersifat nasional. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukan dengan data empirik. Penelitian ini didasarkan pada potensi dan masalah yang peneliti temukan di lapangan. Potensi dan masalah diperoleh berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan dengan guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta pada hari sabtu, 17 Mei 2014. Alasan peneliti memilih SD ini adalah karena SD ini sudah menerapkan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan guru mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Pengumpulan data

Sugiyono 2013 : 411 menyatakan bahwa setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berupa wawancara, studi dokumen dan kuisioner. Hasil dari wawancara, studi dokumen dan kuisioner yang diperoleh peneliti dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

3. Desain produk

Sugiyono 2013: 412 menyatakan bahwa produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan bermacam-macam dan hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk sebaiknya diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Desain produk yang akan dihasilkan oleh peneliti, diawali dengan menentukan tema, kemudian peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tema, setelah itu peneliti memilih subtema yang dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD, selanjutnya peneliti membuat silabus sesuai dengan KI dan KD tersebut. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai subtema, kemudian dari silabus tersebut diturunkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. RPPTH dibuat berdasarkan langkah-langkah yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. Dari RPPTH tersebut, peneliti menurunkannya menjadi Lembar Kerja Siswa LKS. Di dalam lembar kerja siswa ini terdapat soal-soal yang merupakan rangkuman dari pembelajaran. Tujuan dari soal-soal ini adalah agar guru bisa mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didiknya setelah mengikuti pembelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan penilaian. Penilaian yang digunakan dalam perangkat pembelajaran ini adalah penilaian otentik. Dimaksudkan agar semua aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan bisa dinilai dengan baik oleh guru serta untuk mengetahui ketercapaian pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti.

4. Validasi desain

Menurut Sugiyono 2013 : 414 validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan-petanyaan yang diajukan kepada pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.