agar preparat yang sudah jadi bisa lebih tahan lama dengan menggunakan lem khusus antara kaca preparat, cover slip, dan penutup preparatnya. Pengamatan
preparat dilakukan dengan menggunakan mikroskop Prabin, dkk., 2009.
I. Tanaman Rosemary dan Ekstrak Metanol Daun Rosemary
Gambar 6. Tanaman Rosemary Deymos, 2010
Rosemary merupakan herba dari famili Lamiaceae yang berasal dari daerah Mediterania. Klasifikasi rosemary adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Order : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Rosmarinus L.
Species : officinalis
Binominal name : Rosmarinus officinalis L.
Begum, dkk., 2013. Tanaman rosemary terutama bagian daunnya dapat diekstraksi
menggunakan pelarut metanol, menurut Abe dkk. 2002 dengan metode refluks sehingga dihasilkan empat fraksi yang telah dianalisis kandungan kimianya.
Fraksi ketiga dianalisis lebih lanjut dan didapatkan hasil kandungan tiga jenis triterpen yaitu asam betulinat, asam oleanolat, dan asam ursolat.
Asam ursolat yang dapat diisolasi dari daun rosemary Rosmarinus officinalis L. diketahui dapat menginduksi apoptosis melaui TNF-related
apoptosis-inducing ligand apoptosis diinduksi TRAIL pada sel kanker dan JNK- mediated upregulation of death receptor DR dan penurunan decoy receptor-2
DcR2 sehingga mampu mempengaruhi kelangsungan hidup sel Prasad, dkk., 2011. Asam ursolat pernah diujikan secara in vitro pada sel kanker payudara
MCF-7 yang menunjukkan kemampuan sitostatik asam ursolat pada fase G1. Mekanisme yang diketahui mempengaruhi sinyal Ca
2+
intrasel untuk menurunkan proliferasi sel Neto, 2011.
Asam betulinat yang diujikan secara in vitro pada sel kanker payudara MCF-7 menunjukkan aktivitas sitotoksik kemudian diujikan pada tikus athymic
tanpa bulu yang dipapari dengan kanker payudara MCF-7 adenokarsinoma juga menunjukkan terjadinya penghambatan pembentukan tumor dan penurunan
signifikan pada ukuran tumor. Pada analisis hispatologi tumor juga menunjukkan
penurunan angiogenesis, proliferasi dan invasi sel kanker pada hewan yang diberi perlakuan Damle, dkk., 2013.
Asam oleanolat dapat menekan glikolisis aerobik. Bentuk dimer pyruvate kinase muscle isoenzyme 2 PKM2 mengakumulasi intermediet glikolitik dan
menghubungkan ke biosintesis nukleotid dan asam amino, yang berkontribusi pada pertumbuhan sel. PKM2 banyak diekspresikan pada sel yang berproliferasi,
seperti sel tumor. Dalam penelitian Liu dkk. 2014 pada sel kanker PC3 dan MCF-7 yang diberi asam oleanolat, dapat menurunkan ekspresi PKM2.
J. Landasan Teori
Kanker payudara terjadi akibat akumulasi kerusakan genetik, salah satunya adalah ekspresi berlebih ERα yang dapat mempengaruhi kestabilan gen
ko-aktivator dan ko-supresor. Penelitian ini menggunakan model sel kanker payudara T47D karena kemampuannya mengekspresikan ER α . Ketika ER α
berikatan dengan substratnya estradiol membentuk dimer yang dapat masuk ke nukleus dan berikatan dengan ERE untuk mempengaruhi ko-aktivator dan ko-
supresor. Kelebihan ekspresi ER α dapat menyebabkan penurunan transkripsi genetik untuk regulasi kematian sel dan meningkatkan gen penginduksi
proliferasi. Tamoxifen merupakan pengobatan yang sering digunakan dalam terapi
kanker payudara karena sifatnya selektif terhadap ER α . Tamoxifen dapat menghambat proliferasi sel sekaligus menginduksi apoptosis secara langsung,
akan tetapi timbul permasalahan resistensi dan efek samping pada penderita