Determinasi Tanaman dan Ekstraksi Daun Rosemary

Pengukuran viabilitas sel T47D dilakukan untuk mengetahui jumlah sel yang masih hidup setelah pemberian ekstrak metanol daun rosemary. Data pengujian tersaji pada Tabel 1. Berdasarkan data yang disajikan di atas terlihat terjadi penurunan jumlah sel yang hidup seiring dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak metanol daun rosemary, hal serupa juga terjadi pada sel kanker payudara T47D yang diberi tamoxifen. Kendala yang dialami selama penelitian adalah semakin besar konsentrasi sampel dapat mempengaruhi pembacaan absorbansi, dikarenakan kepekatan larutan sampel menyebabkan pembacaan yang salah sehingga yang terbaca bukan absorbansi jumlah sel yang masih hidup tetapi absorbansi sampel itu sendiri. Gambar 10. Hasil uji sitotoksik. A. Sel T47D yang normal tanpa perlakuan. B. Sel T47D yang diberi tamoxifen 1 ,

C. Sel T47D yang diberi ekstrak metanol daun rosemary 30 dan D 1

C B A D sel mati sel hidup Sel kanker dapat diamati di bawah mikroskop dan terlihat bentuk sel kanker payudara T47D adalah elips. Kepadatan populasi antara sel yang diberi dengan yang tidak diberi perlakuan dapat dibandingkan yaitu antara kontrol sel dan perlakuan. Gambar 13 menunjukkan populasi sel pada konsentrasi sampel 1 gmL kepadatannya mendekati kontrol sel yang menandakan viabilitas sel masih tinggi. Pada konsentrasi 30gmL populasi sel nampak berkurang kepadatannya. Perbedaan lain yang dapat ditemui adalah perubahan morfologi sel kanker T47D saat diberi perlakuan dengan tamoxifen dan ekstrak metanol daun rosemary. Sel T47D ketika diberi tamoxifen terbentuk gelembung-gelembung di dalam sel dan beberapa diantaranya berbentuk bulat gelap, dan pada sel kanker T47D yang diberi ekstrak metanol daun rosemary berbentuk bulat gelap. Sel yang mati akan berbentuk bulat dengan warna yang lebih gelap Gambar 10. Tujuan dari penentuan IC 50 adalah untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak metanol daun rosemary yang dapat mematikan setengah dari populasi sel yang ada. Penentuan IC 50 menggunakan Program R, didapatkan hasil IC 50 dari ekstrak metanol daun rosemary sebesar 13,95 gmL sedangkan untuk tamoxifen sebesar 37,64 M 13,98 gmL. Hal ini menunjukkan kemampuan sitotoksik ekstrak metanol daun rosemary sama dengan tamoxifen. Penelitian ini menggunakan kurva sigmoid karena dapat menggambarkan fenomena yang terjadi di mana perubahan sekecil apapun terlihat sebagai respon terhadap rangsangan, sampai ambang tercapai yang menandai terjadinya transformasi dramatis hingga keadaan stabil tercapai dan tampak tidak responsif lagi atau tidak ada lagi perubahan yang berarti Stock dan Bialy, 2003. Kurva sigmoid cocok digunakan dalam penelitian ini agar interaksi yang terjadi antara sel kanker T47D dengan bahan uji terlihat jelas pengaruhnya hingga tercapai titik konstan dimana tidak ada lagi perubahan yang berarti. Program R merupakan sistem analisis komputasi dengan sumber yang terbuka gratis, bahasa program yang sederhana, dan dapat digunakan pada berbagai jenis komputer Paula dan Arhipova, 2012.

C. Pengujian Apoptosis Sel dengan Metode Annexin V Fluos

Kultur sel kanker payudara T47D diberi ekstrak metanol daun rosemary Rosmarinus officinalis L. dan terbukti dapat menyebabkan kematian sel, akan tetapi mekanisme kematian yang terjadi belum diketahui. Metode Annexin V Fluos ini dapat digunakan untuk mengetahui mekanisme kematian sel akibat pemberian ekstrak metanol daun rosemary pada kadar IC 50 . Pengujian ini menggunakan flowcytometry sehingga didapatkan hasil yang disajikan pada Gambar 11 dan Tabel 2. Metode Annexin V Fluos digunakan untuk menganalisis secara kuantitatif sel yang mengalami apoptosis atau pun nekrosis secara cepat, akan tetapi memerlukan sampel sel uji yang segar. Metode ini memanfaatkan jalur perubahan membran pada proses apoptosis sehingga dapat membedakan sel yang mengalami apotosis dengan nekrosis di mana reagen Annexin V Fluos berikatan dengan sel yang mengalami apoptosis dan propidium iodida berikatan dengan sel yang mengalami nekrosis.

Dokumen yang terkait

EFEK REPELLENT EKSTRAK DAUN ROSEMARY(Rosmarinus officinalis) TERHADAP NYAMUK AEDES SP.

0 6 2

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

0 0 12

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Sel T47D.

0 0 12

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa L) TERHADAP SEL T47D Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

0 0 13

PENDAHULUAN Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

3 19 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

0 2 4

Ekstrak metanolik daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl-2.

0 1 46

Efek antikanker ekstrak etanolik daun lavender (Lavandula officinalis Chaix) terhadap sel kanker payudara T47D melalui penekanan ekspresi Reseptor Estrogen- α.

1 7 81

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) terhadap viabilitas, apoptosis dan ekspresi reseptor Estrogen-α sel kanker payudara T47D.

2 9 79

Ekstrak metanolik daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl 2

0 0 44