Pengumpulan Tanaman Penyiapan Simplisia

eppendorf disentrifugasi 5 menit, 5000 rpm. Tahap selanjutnya adalah preparasi reagen annexin pada eppendorf yang dibalut alumunium foil diisi dengan 550 L buffer dan diberi 10 Lannexin juga 10 L propidium iodida. Eppendorf yang berisi sampel dibuang supernatannya kemudian diberi reagen 100 L lalu diinkubasi 10 menit. Setelah inkubasi 10 menit diberi 300 L buffer, dan sampel dianalisis mengunakan flowcytometry CCRC, 2009.

9. Pengujian Ekspresi ER dengan Metode Imunositokimia

Pengujan imunositokimia dilakukan dengan menanam sel dalam 24 well- plate diberi cover slip jumlah sel 500.000 selmL sejumlah 1 mL. Setelah inkubasi 24 jam dan sel sudah konfluen, media kultur dibuang lalu diberi 500 L PBS dan dibuang. Sel diberi perlakuan dengan memberikan 1 mL sampel dan diinkubasi 24 jam, setelah inkubasi cover slip diangkat dan dipindahkan ke kaca preparat. Cover slip diberi PBS lalu dibuang, dilakukan dua kali kemudian difiksasi menggunakan metanol 300 L lalu dibuang dan diberi PBS. Cover slip diberi aquadest lalu dibuang dilakukan dua kali, diberi hidrogen peroksida 100 Lselama 10 menit lalu dibuang dan diberi PBS. Cover slip diberi larutan blocking 100 L selama 10 menit lalu dibuang, diberi antibodi primer ERα 100 L selama 1 jam setelah itu dibuang dan diberi PBS. Cover slip diberi antibodi sekunder 100 L selama 20 menit lalu dibuang dan diberi PBS. Cover slip diberi HRP sebanyak 100 L selama 10 menit kemudian dibuang dan diberi PBS, lalu diberi larutan DAB 100 L diinkubasi 3 menit dan diberi aquadest lalu dibuang. Cover slip diberi 100 L Hematoxylin selama 5 menit dan diberi aquadest lalu dibuang. Cover slip digenangi etanol absolut dan segera dibuang juga xylol dan segera dibuang, preparat dikeringkan terlebih dahulu lalu diawetkan. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop CCRC, 2009.

F. Tata Cara Analisis Hasil

1. Analisis nilai IC

50 Menurut Doyle dan Griffiths 2000 nilai IC 50 adalah konsentrasi yang menghambat pertumbuhan 50 populasi sel untuk mengetahui potensi sitotoksisitasnya. Data hasil ELISA reader berupa absorbansi Abs tiap sumuran dikonversikan dalam persentase kehidupan sel. Absorbansi kontrol pelarut dianggap sama dengan absorbansi kontrol sel maka persentase sel hidup dihitung dengan rumus: viabilitassel = Absseldenganperlakuan − Abskontrolmedia Abskontrolsel − Abskontrolmedia ×100 Kemudian dihitung besar IC 50 menggunakan program R antara log konsentrasi dengan persen viabilitas sel.

2. Analisis apoptosis sel

Pengamatan kuantitatif dapat dilakukan dengan mengolah data hasil pembacaan flowcytometry dengan metode cellquest dan alat FACS Calibur.

3. Analisis ekspresi ER

Pengamatan semi kuantitatif dilakukan dengan mengambil foto tiga lapang pandang sel di bawah mikroskop. Tiga subjek independen menghitung sel yang berwarna coklat sebagai sel yang mengekspresikan ERα positif dan sel yang berwarna biru tidak mengekspresikan ERα negatif. Sistem semi kuantifikasi mengikuti Vang dkk. 2006.

Dokumen yang terkait

EFEK REPELLENT EKSTRAK DAUN ROSEMARY(Rosmarinus officinalis) TERHADAP NYAMUK AEDES SP.

0 6 2

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

0 0 12

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Sel T47D.

0 0 12

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa L) TERHADAP SEL T47D Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

0 0 13

PENDAHULUAN Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

3 19 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

0 2 4

Ekstrak metanolik daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl-2.

0 1 46

Efek antikanker ekstrak etanolik daun lavender (Lavandula officinalis Chaix) terhadap sel kanker payudara T47D melalui penekanan ekspresi Reseptor Estrogen- α.

1 7 81

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) terhadap viabilitas, apoptosis dan ekspresi reseptor Estrogen-α sel kanker payudara T47D.

2 9 79

Ekstrak metanolik daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl 2

0 0 44