Uji Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun Rosemary dengan Metode MTT

dalam penelitian ini agar interaksi yang terjadi antara sel kanker T47D dengan bahan uji terlihat jelas pengaruhnya hingga tercapai titik konstan dimana tidak ada lagi perubahan yang berarti. Program R merupakan sistem analisis komputasi dengan sumber yang terbuka gratis, bahasa program yang sederhana, dan dapat digunakan pada berbagai jenis komputer Paula dan Arhipova, 2012.

C. Pengujian Apoptosis Sel dengan Metode Annexin V Fluos

Kultur sel kanker payudara T47D diberi ekstrak metanol daun rosemary Rosmarinus officinalis L. dan terbukti dapat menyebabkan kematian sel, akan tetapi mekanisme kematian yang terjadi belum diketahui. Metode Annexin V Fluos ini dapat digunakan untuk mengetahui mekanisme kematian sel akibat pemberian ekstrak metanol daun rosemary pada kadar IC 50 . Pengujian ini menggunakan flowcytometry sehingga didapatkan hasil yang disajikan pada Gambar 11 dan Tabel 2. Metode Annexin V Fluos digunakan untuk menganalisis secara kuantitatif sel yang mengalami apoptosis atau pun nekrosis secara cepat, akan tetapi memerlukan sampel sel uji yang segar. Metode ini memanfaatkan jalur perubahan membran pada proses apoptosis sehingga dapat membedakan sel yang mengalami apotosis dengan nekrosis di mana reagen Annexin V Fluos berikatan dengan sel yang mengalami apoptosis dan propidium iodida berikatan dengan sel yang mengalami nekrosis. Tabel 2. Hasil Uji Apoptosis dengan Metode Annexin V Fluos Perlakuan Total Sel Radian 1 Radian 2 Radian 3 Radian 4 Hidup Awal Apoptosis Akhir Apoptosis Nekrosis Kontrol Sel 91,85 6,24 1,75 0,21 Tamoxifen 37,64 M 4,55 65,61 27,62 2,38 Ekstrak Metanol Daun Rosemary 13,95 gmL 3,21 2,22 17,46 77,33 Gambar 11. Hasil uji Annexin V Fluos. A. Kontrol sel, B. Sel kanker T47D yang diberi tamoxifen 37,64 dan C diberi ekstrak metanol daun rosemary 13,95 gmL Dapat dilihat dari hasil di Tabel 2 jumlah sel yang masih hidup pada kontrol sel sebesar 91,85 sehingga masih dianggap cukup baik lebih dari 90, karena pada dasarnya sel dapat mengalami apoptosis dan nekrosis secara natural. Pada uji ini jumlah sel pada kontrol sudah cukup baik sehingga proses dapat dilanjutkan. Pada sel T47D yang diberi tamoxifen konsentrasi IC 50 = 37,64 M A B C sebagai obat yang bekerja sebagai inhibitor kompetitif ERα memiliki kemampuan induksi apoptosis yang tinggi, didukung oleh hasil sebesar 93,23. Sel T47D yang diberi ekstrak metanol daun rosemary konsentrasi IC 50 = 13,95 gmL dapat menginduksi apoptosis sebesar 19,68 tapi cenderung menyebabkan nekrosis pada sel yaitu sebesar 77,33 dapat diakibatkan oleh durasi inkubasi sel dengan ekstrak yang terlalu lama sehingga terjadi kerusakan membran sel dan terjadi nekrosis. Radian satu pada hasil pembacaan flowcytometry menunjukkan sel yang masih hidup sehingga tidak ada reagen annexin dan reagen propidium iodida yang berikatan dengan sel. Radian kedua menunjukkan sel yang mengalami apoptosis awal di mana reagen annexin akan berikatan dengan fosfatidilserin pada sel yang mengalami apoptosis. Radian ketiga menunjukkan sel yang mengalami apoptosis akhir di mana reagen annexin berikatan dengan fosfatidilserin sel yang mengalami apoptosis, akan tetapi ada beberapa badan apoptosis yang mengandung bagian nukleus mengalami kerusakan membran sehingga dapat berikatan dengan propidium iodida. Radian keempat menunjukkan ikatan propidium iodida dengan sel yang mengalami nekrosis. Berdasarkan data ini ekstrak metanol daun rosemary dapat menyebabkan kematian sel lebih besar dari tamoxifen dilihat dari jumlah sel yang masih hidup pada sel yang diberi ekstrak hanya tersisa 3,21 sedangkan pada tamoxifen sebesar 4,55. Kemampuan induksi apoptosis ekstrak metanol daun rosemary lebih rendah dari tamoxifen, dan cenderung menyebabkan kematian sel melalui jalur nekrosis. Kematian dengan jalur nekrosis diharapkan tidak terjadi karena

Dokumen yang terkait

EFEK REPELLENT EKSTRAK DAUN ROSEMARY(Rosmarinus officinalis) TERHADAP NYAMUK AEDES SP.

0 6 2

EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN MAITAN (Lunasia amara Blanco) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D DAN SKRINING FITOKIMIA.

0 0 12

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP SEL T47D Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Sel T47D.

0 0 12

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa L) TERHADAP SEL T47D Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

0 0 13

PENDAHULUAN Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

3 19 9

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L) Terhadap Sel T47d.

0 2 4

Ekstrak metanolik daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl-2.

0 1 46

Efek antikanker ekstrak etanolik daun lavender (Lavandula officinalis Chaix) terhadap sel kanker payudara T47D melalui penekanan ekspresi Reseptor Estrogen- α.

1 7 81

Pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) terhadap viabilitas, apoptosis dan ekspresi reseptor Estrogen-α sel kanker payudara T47D.

2 9 79

Ekstrak metanolik daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) sebagai agen kemopreventif terhadap sel kanker serviks (HeLa) melalui regulasi Bcl 2

0 0 44