C. Model Sel Kanker Payudara
Model sel kanker yang dikulturkan memberikan keuntungan pada penelitian kanker yaitu populasi yang relatif homogen dan mampu bereplikasi
pada media kultur standarnya. Profil kanker payudara dengan ekspresi gen dan imunohistokemikal reseptor estrogen alfa ERα, reseptor progesteron PR, dan
HER2 dapat diklasifikasikan menjadi beberapa subtipe yaitu luminal A MCF-7, T47D, luminal B BT474, ZR-75, HER2 SKBR3, MDA-MB-453, basal
MDA-MB-468 dan normal MDA-MB-231 Holliday dan Speirs, 2011. Kultur sel kanker payudara manusia mampu memberikan pedoman yang
sangat baik untuk penelitian kanker payudara dalam perkembangan dan pengobatan tumor. Model sel kanker payudara yang dapat mengekspresikan ERα
adalah MCF-7 dan T47D. Sel ini biasa digunakan untuk uji in vitro dan in vivo pada analisis gen, protein fungsional, dan uji efektivitas inhibitor. MCF-7
menggunakan media kultur DMEM, sifatnya resisten terhadap doxorubicin, mengekspresikan Bcl-2 berlebih akan tetapi tidak mengekspresikan caspase 3
Adjo Aka and Lin, 2012. Sel kanker payudara T47D mengekpresikan reseptor estrogen nukleus,
yang diperlukan bagi sel untuk mengaktifkan gen penting tertentu dalam pertumbuhan dan replikasi. Estrogen termasuk dalam hormon seks yang terdiri
dari estradiol, estriol, dan estrone. Hormon-hormon ini mampu menembus membran sel sehingga dapat berdifusi langsung ke nukleus. Estrogen yang masuk
ke nukleus berikatan dengan reseptor estrogen membentuk reseptor dimer. Sisi aktif reseptor kemudian berikatan dengan sisi spesifik pada DNA yang dapat
menaikkan atau menurunkan ekspresi gen tergantung pada peran faktor transkripsi sisi aktif. T47D mengekspresikan protein p53 yang termutasi akan tetapi sel ini
sensitif terhadap doxorubicin Neumann dan Rossi, 2012.
D. Reseptor Estrogen- dan Tamoxifen
Kanker payudara adalah penyakit heterogen, akan tetapi hampir 70 dari penyakit ini adalah reseptor estrogen positif. Reseptor estrogen ER mendorong
pertumbuhan tumor dalam rangka respon terhadap ligannya yaitu estrogen. Ekspresi ER mengindikasikan tingkat estrogen dependence dari kanker payudara.
Terapi endokrin merupakan terapi efektif kanker payudara ER-positif, yang dicapai dengan antagonisasi ligan yang berikatan dengan ER tamoxifen dan
selective estrogen receptor modulator lainnya, menurunkan regulasi ER fulvestrant atau menghentikan biosintesis estrogen inhibitor aromatase dan
luteinizing hormone-releasing hormone agonists Tokunaga, dkk., 2014. Ada dua bentuk reseptor estrogen yang dibedakan berdasarkan kode
genetiknya yaitu ERα dan ERβ. ERα bertanggung jawab pada proses estrogen- induces mitogenic signaling sel epitel pada payudara, uterus, dan ovarium, selain
itu juga berperan dalam inisiasi dan progresi kanker payudara Tokunaga, dkk., 2014. Tamoxifen telah banyak digunakan sebagai pengobatan kanker payudara,
melalui kemampuannya menghambat ikatan antara estrogen dengan reseptornya sehingga proliferasi sel yang diinduksi oleh mekanisme ini dapat dihambat
Jordan, 2006. Tamoxifen bekerja sebagai inhibitor kompetitif ikatan estrogen dengan ERα, selain itu secara langsung dapat menginduksi apoptosis Criscitiello,