Hasil yang diperoleh untuk kuesioner pre-test dan post-test memiliki skor yang berbeda, hasil pre-test kelas eksperimen 32,14 siswa termasuk dalam
klasifikasi sangat positif dan 67,86 siswa termasuk dalam klasifikasi positif. Hasil ini diperoleh sebelum pelajaran fisika mengenai gaya gesek diberikan
kepada seluruh siswa kelas XI IPA 2. Setelah pelajaran diberikan kepada semua siswa di kelas XI IPA 2 maka diperoleh hasil dengan prosentase 60,71
siswa termasuk dalam klasifikasi sangat positif dan juga dengan hasil yang sama 39,29 siswa termasuk dalam klasifikasi positif. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas XI IPA 2 yang diberi treatmen model pembelajaran dengan metode eksperimen-diskusi bersikap positif terhadap
pelajaran fisika.
E. Pembahasan
Penelitian ini ingin mengetahui apakah motode eksperimen-diskusi berpengaruh pada sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan materi gaya gesek yang diterapkan pada kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika ini diukur
dengan menggunakan kuesioner CLASS Colorado Learning Attitudes About Science Survey
yang terdiri dari 42 item pernyataan untuk mengetahui sikap dan keyakinan siswa. Dari hasil kuesioner diperoleh skor yang menunjukkan
hasil kriteria sikap siswa. Kriteria sikap siswa tersebut terdiri dari 5 kriteria yaitu: sangat positif, positif, netral, negatif dan sangat negatif. Analisis yang
dilakukan terhadap 2 kelas yaitu kelas kontrol XI IPA 1 dan kelas eksperimen XI IPA 2 dilakukan pre-test dan post-test pada kedua kelas tersebut. Dari hasil
analisis pada kelas kontrol diperoleh untuk pre-test menunjukkan bahwa 8 siswa dengan prosentase 28,57 sikap sangat positif siswa dan 20 siswa
dengan prosentase 71,43 sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika. Untuk hasil post-test menunjukkan bahwa 13 siswa dengan prosentase 46,43
sikap sangat positif siswa dan 15 siswa dengan prosentase 53,57 sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika yang diberi treatmen dengan metode
ceramah. Sedangkan untuk hasil analisis pada kelas eksperimen diperoleh untuk pre-test menunjukkan bahwa 9 siswa dengan prosentase 32,14 sikap sangat
positif siswa dan 19 siswa dengan prosentase 67,86 sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika. Untuk hasil post-test menunjukkan bahwa 17
siswa dengan prosentase 60,71 sikap sangat positif siswa dan 11 siswa dengan prosentase 39,29 sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika
yang diberi treatmen dengan metode eksperiemen-diskusi. Dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang
menggunkan metode pembelajaran yang berbeda tidak ditemukan sikap netral, negatif dan sangat negatif siswa terhadap pelajaran fisika.
Hasil analisis untuk pre-test dan post-test pada kelas kontrol yang dilakukan dengan menggunakan analisis SPSS menunjukaan bahwa hasil
kuesioner tidak signifikan hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah proses pembelajaran fisika yang diberi treatmen
dengan metode pembelajaran menggunakan metode ceramah menghasilkan nilai yang sama atau tidak ada perubahan sikap.
Hasil analisis untuk pre-test dan post-test pada kelas eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan analisis SPSS menunjukaan bahwa hasil
kuesioner signifikan hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran fisika yang diberi
treatmen dengan model pembelajaran menggunakan metode eksperimen- diskusi menghasilkan adanya perubahan sikap dan keyakinan siswa dari positif
menjadi sangat positif pada siswa. Hasil analisis untuk post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang
dilakukan dengan menggunakan analisis SPSS menunjukkan bahwa diperoleh hasil kuesioner yang tidak signifikan hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa
pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan kelas eksperimen yang menggunakan metode eksperimen-diskusi setelah dilakukan pembelajaran
fisika tidak ada perbedaan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan pengaruh metode eksperimen-diskusi pada sikap dan keyakinan siswa antara kelas
kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil analisis yang tidak signifikan ini merupakan hasil yang berbeda dengan harapan peneliti untuk kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas XI IPA 2 kelas eksperimen diperoleh hasil
pre-test sikap sangat positif dengan prosentase 32,14 dan sikap positif dengan prosentase 67,86 sebelum dilaksanakan pembelajaran dan
setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen-diskusi diperoleh hasil post-test sikap sangat positif dengan
prosentase 60,71 dan sikap positif dengan prosentase 39,29. 2. Berdasarkan hasil Uji T dependen
dengan level signifikan 5 atau α = 0.05 diperoleh p = 0.000 α = 0.05 maka H
1
diterima yang berarti metode eksperimen-diskusi yang diterapkan di kelas XI IPA 2 berpengaruh pada
sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika. 3. Sekalipun metode eksperimen-diskusi berpengaruh pada kelas XI IPA 2
namun dari hasil analisis post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen menyatakan tidak ada perbedaan pengaruh antara kelas kontrol dengan
kelas eksperimen.