Validitas Kuesioner Metode Analisis Data

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dimana terdapat alternative jawaban atau tanggapan atas pernyataan-pernyataan dalam kuesioner. Alternatif jawaban tersebut adalah sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skala ini dikembangkan oleh Ransis Likert untuk mengetahui pengaruh penerapan metode eksperimen- diskusi terhadap sikap dan keyakinan siswa pada pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan sejumlah statement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut. 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

F. Validitas Kuesioner

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen.Validasi mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang ingin diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjuk pada kesesuaian penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulan valid jika sesuai dengan tujuan penelitian Suparno, 2010:68. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dari suatu hasil tes adalah validitas yang diperoleh setelah melakukan pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes sikap dan keyakinan siswa. Kuesioner dalam penelitian ini juga menggunakan validitas dan reliabilitas darikuesioner sikap dalam artikel The Design and Validation of the Colorado Learning Attitudes about Science Survey .Pada penelitian ini, kuesioner tidak diujicobakan, namun telah dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing.

G. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui perubahan sikap dan keyakinan siswa terhadap pelajaran fisika, maka peneliti perlu tahu keyakinan awal siswa sebelum diberi metode eksperimen-diskusi dan keyakinan siswa setelah diberi metode eksperimen- diskusi melalui kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika. Untuk mengetahui apakah sikap siswa sangat positif, positif, negative dan sangat negatif terhadap pelajaran, peneliti memperoleh data dari pengisian kuesioner oleh siswa. Peneliti memberikan skoru ntuk tiap soal kemudian menjumlahkan skor yang diperoleh tiap siswa dan menentukan kriteria yang dicapai siswa. Menurut Sugiyono 2010:58, variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Skala pengukuran instrument dari penelitian ini adalah slake Likert. Dengan menggunakan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan indikator tersebut akan dijadikan item-item instrumen yang akan dibuat pertanyaan atau pernyataan. Dalam skala Likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu: Tabel 3.2 Tabel Skor Hasil Kuesioner Kriteria Penilaian Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.3 Jumlah Skor Jawaban Kuesioner Setiap Siswa NO Absen siswa Tally Skor 1 2 3 4 5 Kuesioner terdiri dari 42 pertayaan atau pernyataan. Untuk tiap-tiap pertanyaan tersedia 5 alternatif jawaban, dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Semua pertanyaan merupakan item positif, alternative jawaban adalah sebagai berikut: sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1, sehingga dengan 42 pertanyaan atau pernyataan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 42 dan skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 210. Klasifikasi sikap sebagai berikut: Tabel 3.4 Tabel Kriteria Klasifikasi Sikap Skor Klasifikasi Sikap 169 - 210 Sangat positif 127 – 168 Positif 85 – 126 Netral 43 – 84 Negatif – 42 Sangat negatif Tabel 3.5 Tabel Kriteria Sikap Setiap Siswa No Absen siswa Skor Total Kriteria Sikap Pengolahan data menurut Hasan 2006 meliputi kegiatan: 1. Editing Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan yang bersifat korelasi. 2. Coding pengkodean Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang di buat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. 3. Pemberian skor atau nilai Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk menuntukan skor. Kriteria penilaian ini digolongkan dalam lima tingkatan dengan penilaian sebagai berikut: a. Jawaban 1, diberi skor 1 b. Jawaban 2, diberi skor 2 c. Jawaban 3, diberi skor 3 d. Jawaban 4, diberi skor 4 e. Jawaban 5, diberi skor 5 Sudjana, 2001. 4. Tabulasi Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil tabulasi dapat berbentuk: a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasarkan sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisa. Hasan, 2006. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Persentase. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada dalam penelitian yaitu metode eksperimen-diskusi X dan sikap dan keyakinan siswa pada pembelajaran fisika Y. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen, seperti dikemukakan Sudjana 2001 adalah sebagai berikut: P = � � 100 Keterang: P : persentase f : frekuensi N : jumlah responden 100 : bilangan tetap Persentase dari tiap-tiap kategori: a. � � � � � � � � 100 b. � � � � � � 100 c. � � � � � � 100 d. � � � � � 100 e. � � � � � � � 100 Pengujian hipotesa adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesa ini Hasan, 2006. Uji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t atau distribusi t, melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan formasi hipotesanya a. Hipotesa nol H : tidak ada hubungan antara metode eksperimen-diskusi dengan sikapdankeyakinan siswa pada pembalajaran fisika. b. Hipotesa alternatif H 1 : ada hubungan antara metode eksperimen-diskusi dengan keyakinan siswa pada pembalajaran fisika. 2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel a. Taraf nyata α = 0,05 b. Uji dua sisi c. Derajat kebebasan df = n – 1 = 27 3. Menentukan kriteria pengujian Kriteria pengujian adalah keputusan pembuatan dalam hal menerima atau menolak hipotesa nol dengan cara membandingkan nilai kritis nilai α dari tabel distribusi dengan nilai uji statistikanya Hasan, 2006. a. Hipotesa nol H diterima jika nilai statistikanya berada diluar nilai kritisnya. b. Hipotesa nol H ditolak jika nilai uji statistikanya berada dalam nilai-nilai kritisnya. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 7 Sendawar pada tanggal 6 Agustus sampai 23 Agustus 2014. Kelas XI IPA 1 adalah kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran dengan metode ceramah, sedangkan kelas XI IPA 2 adalah kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran metode eksperimen-diskusi. Penelitian dilakukan pada saat jam pelajaran fisika berlangsung. Proses belajar mengajar dilaksanakan selama 8 kali pertemuan masing-masing 2 jam pertemuan untuk setiap kelas dalam dua minggu yaitu Rabu dan Kamis untuk kelas XI IPA 1 serta Jumat dan Sabtu untuk kelas XI IPA 2.

B. Selama Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum Proses Belajar Mengajar

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP, LKS