62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas XI IPA 2 kelas eksperimen diperoleh hasil
pre-test sikap sangat positif dengan prosentase 32,14 dan sikap positif dengan prosentase 67,86 sebelum dilaksanakan pembelajaran dan
setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen-diskusi diperoleh hasil post-test sikap sangat positif dengan
prosentase 60,71 dan sikap positif dengan prosentase 39,29. 2. Berdasarkan hasil Uji T dependen
dengan level signifikan 5 atau α = 0.05 diperoleh p = 0.000 α = 0.05 maka H
1
diterima yang berarti metode eksperimen-diskusi yang diterapkan di kelas XI IPA 2 berpengaruh pada
sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika. 3. Sekalipun metode eksperimen-diskusi berpengaruh pada kelas XI IPA 2
namun dari hasil analisis post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen menyatakan tidak ada perbedaan pengaruh antara kelas kontrol dengan
kelas eksperimen.
B. Saran
1. Bagi guru dan calon guru
Menciptakan suasana dan proses pembelajaran di kelas yang menyenangkan dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan
dapat menarik siswa untuk mempelajari fisika. Sehingga siswa memiliki sikap yang sangat positif terhadap pembelajaran fisika.
2. Pada penelitian berikutnya
Penggunaan instrument penelitian, pada penelitian ini hanya menggunakan instrument kuesioner, sebaiknya perlu ditambah lagi instrument lainnya
seperti wawancara dan observasi sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. Serta sebelum melakukan penelitian instrumen yang akan
digunakan sebaiknya diujicobakan terlebih dahulu sehingga sungguh dapat mengukur apa yang diharapkan oleh peneliti.
64
DAFTAR PUSTAKA
Adam WK, et al. 2004. The Design and Validation of the Colorado Learning Attitudes about Science Survey.
DalamPhysics Education Research Conference, vol 790.
Adam WK, et al. 2006. New Instrument For Measuring Students Beliefs About Physics And Learning Physics: The Colorado Learning Attitudes About Science
Survey . DalamPhys. Rev. ST Phys. Educ. Res. 2.
Azwar, Saifuddin. 2003. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Bell Gredler, E. Margaret. 2000. Belajar dan pembelajaran. Bandung: FKIP UNLA. Budi, Kartika. 2001. Berbagai Srategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif Dalam
Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Effektifitasnya, Dan Sikap Mereka Pada Srategi Tersebut
. Widya Dharma, April, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Dayakisni, Tri dan Haduniah. 2003. Psikologi Sosial. Malang : UMM Press. Gusti P.Y, Theresia. 2008. Korelasi Antara Sikap Terhadap IPA Fisika dengan Nilai
Final IPA Fisika dan Nilai Final IPA Fisika 2 Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD Semester IV dan VI Universita sSanata Dharma Tahun
Ajaran 20112012 . Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Hasanah, Aan. 2012. Pengembangan Profesi Keguruan. Pustaka setia: bandung.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:Bumi Aksara. Marušić. Mirko, Sliško. Josip, Effect of Two Different Types of Physics Learning on
the Result of CLASS Test, Phys. Rev. ST Phys. Educ. Res. 8, 0101072012.
Nugraha P, Mareta. 2004. Pengaruh Metode Eksperimen Sederhana dalam Pembelajaran Kalor terhadap Sikapdan Prestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Cawas Klaten. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Prayitno.2009. Dasar Teori dan Praksis Belajar Mengajar. Jakarta :Grasindo. Roestiyah.N.K. 2001.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta.
Sarwono. 2000. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan model pembelajaran.
Tersedia: http:akhmadsudrajat.wordpress.com200812pendekatan-strategi-
motode-tenik-dan-model-pembelajaran. Di akses pada tanggal 28 September 2014.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung : Alfabeta.
Sulamah.2003. Meningkatkan Keterampilan Proses Melalui Penggunaan Model Eksperimen Pada Siswa
. Nyaliyan. Semarang. Suparno, Paul. 2000. Teori Perkembangan Kognitif Piaget. Yogyakarta :Kanisius.
Suparno, Paul. 2007. Motode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Unversitas Sanata Dharma.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT RinekaCipta. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT.
RemajaRosdakarya. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung. Walgito, Bimo. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Eidi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Etodologi Research.
67
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Ke Sekolah
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Ke Dinas Pendidikan
Lampiran 3. Surat Rekomendasi Ijin Penelitian
Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 5. RPP Rancangan Pelaksanaan Pembalajaran Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen
Sekolah : SMA Negeri 7 Sendawar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Dinamika Partikel dengan Gaya
Gesekan Kelas Program
: XI IPA Semester
: 1 satu Waktu
: 2 x 45 menit pertemuan pertama
A. Standar Kompetensi
1. Menganalisa gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menganalisa keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum Newton.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendefinisikan pengertian gaya gesekan 2. Membedakan koefisien gesekan statis dan kinetis.
3. Menentukan koefisien gesekan statis dan kinetis.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari subbab ini siswa dapat: 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian gaya gesekan.
2. Siswa dapat membedakan koefisien gesekan statis dan kinetis. 3. Siswa dapat menentukan koefisien gesekan statis dan kinetis.
E. Metode Pembelajaran
Metode : Eksperimen, Diskusi
F. Materi Pembelajan
Dinamika partikel dengan gaya gesekan Pengertian gaya gesekan
untuk mempelajari gaya gesekan, terlebih dahulu mendefinisikan pengertian gaya gesekan, dan rumus gaya
gesekan. Setelah itu akan mempelajari bagaimana menentukan koefisien gesekan.
Gaya gesekan
adalah suatu
gaya penting
yang menyumbang pada kondisi keseimbangan benda. Gaya
gesekan statis cendrung untuk mempertahankan keadaan diam
benda ketika sebuah gaya dikerjakan pada benda tersebut. Sedangkan
gaya gesek
kinetis cendrung
untuk mempertahankan keadaan benda yang sedang bergerak.
Rumus gaya gesekan Hasil pengamatan pada percobaan dapat kita simpulkan
sebagai berikut: Besar gaya gesekan statis antara dua permukaan
yang bersentukan dapat memiliki nilai-nilai.
�
≤ �
�
� Dengan
�
�
disebut koefisien gesekan statis dan N
adalah besar gaya normal. Tanda = digunakan ketika beda tepat akan bergerak, yaitu ketika
�
=
�, ����
= �
�
� Tanda ketaksamaan dipakai untuk gaya dorong
yang diberikan lebih kecil daripada nilai ini. Besar gaya gesekan kinetis yang bekerja pada suatu
benda adalah tetap dan diberikan oleh
�
≤ �
�
� Dengan
�
�
adalah koefisien gesekan kinetis.
Nilai-nilai �
�
dan �
�
tergantung pada sifat antara dua benda yang bersentuhan, tetapi secara umum
�
�
lebih kecil daripada �
�
.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran