Data Pre-Test dan Post Test Kelas Eksperimen Data Post-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil analisa data dari SPSS dapat dilihat bahwa: T = -2.860, p = 0.008, dengan level sig nifikan α = 0.05, mean pre-test 159,07 dan mean post-test = 168,39. Oleh karena p = 0.008 α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Dari hasil analisis data SPSS di atas dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test pada kelas kontrol. Walaupun mean post-test mean pre-test, hasil kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika post-test tidak ada perubahan yang besar dari hasil kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika pre-test untuk kelas kontrol yang mengunakan model pembelajaran dengan metode ceramah.

3. Data Pre-Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Untuk menguji kuesioner sikap dan keyakinan pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan menggunakan uji T kelompok dependen. Hasil uji T pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan menggunakan bantuan SPSS adaah sebagai berikut: Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pretest 163.39 28 11.612 2.194 posttest 170.39 28 9.539 1.803 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 Pretest posttest 28 .655 .000 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest - posttest -7.000 8.986 1.698 -10.484 -3.516 -4.122 27 .000 Hasil analisa data dari SPSS dapat dilihat bahwa: T = -4.122, p = 0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test 163,39 dan mean post-test = 170,39. Oleh kare na p = 0.000 α = 0.05 maka hasil signifikan. Dari hasil analisis data SPSS di atas dapat dikatakan bahwa ada perbedaan antara pre-test dan post-test pada kelas eksperimen. Karena mean post-test mean pre-test, maka hasil kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika post-test lebih baik dari hasil kuesioner sikap dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran fisika pre-test untuk kelas eksperimen yang mengunakan model pembelajaran dengan metode eksperimen.

4. Data Post-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Data jumlah skor post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui apakah sama atau berbeda dengan menggunakan uji T untuk 2 grup yang independen. Tabel 4.4 Data Analisis Post-Test Kelompok Independen Untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No Absen Siswa Jumlah Skor Post-test Kelas Kontrol Jumlah Skor Post-test Kelas Eksperimen 1 170 183 2 164 162 3 165 148 4 172 182 5 171 178 6 165 161 7 187 165 8 162 162 9 176 180 10 166 176 11 168 177 12 160 173 13 164 166 14 176 178 15 154 177 16 178 172 17 177 161 18 188 173 19 155 161 20 155 174 21 159 172 22 155 175 23 144 158 24 191 156 25 152 191 26 187 165 27 174 171 28 180 174 Rerata 168,39 170,39 Hasil uji T pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan bantuan SPSS ditampilkan sebagai berikut: Group Statistics Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Skor XI IPA 1 28 168.39 12.072 2.281 XI IPA 2 28 170.39 9.539 1.803 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Skor Equal variances assumed 1.600 .211 -.688 54 .494 -2.000 2.908 -7.829 3.829 Equal variances not assumed -.688 51.259 .495 -2.000 2.908 -7.837 3.837 Hasil analisis data SPSS dapat dilihat bahwa: T = -0.688, p = 0.494, dengan level signifikan α = 0.05, 0leh karena p = 0.494 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikap dan keyakinan siswa untuk post-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen-diskusi dan metode ceramah menghasilkan nilai sikap dan keyakinan yang sama.

5. Klasifikasi Data Skor Kuesioner Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol