beberapa hal ada juga benda yang mengalami gaya tetapi tidak mengalami perubahan gerakan ataupun bentuk. Misalnya ketika kita sedang duduk belajar,
gaya gravitasi bekerja pada kita, namun kita tetap diam. Dalam keadaan tertentu gaya dapat menyebabkan benda bergerak, namun adakalanya dalam keadaan
yang lain benda tersebut tetap diam. Hal ini terjadi karena gaya total atau resultan dari gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Misalnya saat kita
mendorong meja ke depan ternyata gaya yang kita berikan dilawan dengan gaya gesekan meja dengan lantai yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan dengan
gaya dorong yang kita kerjakan. Keadaan ini disebut dengan keadaan kesetimbangan equilibrium.
1. Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua zat padat bersentuhan secara fisik, dimana arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan
bidang dan selalu berlawanan dengan arah gerak relatif antara kedua benda tersebut.
2. Macam-macam Gaya Gesek
a. Gaya gesek statis Gaya gesek statis bekerja saat benda dalam keadaan diam dan
nilainya mulai dari nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya tarik atau dorong yang bekerja pada suatu benda lebih kecil dari gaya gesekan
statis maksimum, maka benda masih dalam keadaan diam dan gaya gesekan yang bekerja pada benda mempunyai besar yang sama dengan
nilai gaya tarik atau dorong pada benda tersebut. Besarnya gaya gesekan statis maksimum adalah:
�
�
= �
�
� Dimana
�
�
adalah koefisien gesekan statis dan N adalah gaya Normal.
b. Gaya gesek kinetis Gaya gesek kinetis yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda
ketika benda sudah bergerak. Nilai gaya gesekan kinetis selalu tetap, dan dirumuskan dengan :
�
�
= �
�
� Dimana
�
�
adalah koefisien gesekan kinetis benda.Antara koefisien gesek statis dan kinetis mempunyai nilai yang berbeda, nilai koefisien
gesekan statis selalu lebih besar daripada nilai koefisien gesek kinetis benda.
3. Menentukan Koefisien Gesekan
Koefisien gesekan statis dan kinetis dapat kita tentukan dengan teknik bidang horizontalatau bidang miring. Dalam percobaan dengan teknik bidang
horizontal atau bidang datar, benda dihubungkan ke kait dinamometer,
sedangkan ujung kait yang bebas kita tarik dengan gaya yang searah bidang horizontal. Selain dengan bidang horizontal kita juga dapat menetukan koefisien
gesekan statis dan kinetis tanpa perlu menggunakan dinamometer neraca pegas tetapi dengan teknik bidang miring.
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat apakah dengan metode eksperimen-diskusi dapat mengubah sikap dan keyakinan siswa akan
pembelajaran fisika yang dianggap rumit yang diukur dengan menggunakan tes CLASS. Peneliti menggunakan penelitian korelasi karena peneliti ingin
mengetahui apakah ada hubungan yang mungkin antara dua variabel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel konstan adalah materi
pembelajaran fisika yang diajarkan sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah sikap dan keyakinan siswa akan pembelajaran fisika yang diajarkan
dengan menggunakan metode eksperimen-diskusi. Penelitian ini juga menggunakan kelas kontrol sebagai kelas pembanding dalam penggunaan
metode. Pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode tradisional atau ceramah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMA 7 SENDAWAR, Barong Tongkok, Kutai Barat.