Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi antara individu dan individu, individu dengan
pengajar dan individu dengan lingkungannya untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan
dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam belajar. Perubahan yang terjadi bersifat relatif menetap.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Menurut Muhhibin Syah 2008:144-155, secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga
macam, yakni: a.
Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
internal ini meliputi dua aspek yaitu: 1
Aspek Fisiologis yang bersifat jasmaniah Keadaan jasmani seseorang dapat mempengaruhi semangat dan
perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah dapat mempengaruhi konsentrasi belajar seseorang. Kondisi
oragan-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihatan, juga sangat mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di dalam kelas.
2 Aspek Psikologis yang bersifat rohaniah
Banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas yang diperoleh siswa saat belajar. Namun, di antara
faktor-faktor psikologis itu, yang pada umumnya mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
a Intelegensi Siswa
Menurut Reber, intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat Muhibbin Syah, 2008:147. Tingkat
kecerdasan siswa sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa, maka
semakin besar peluang siswa untuk berhasil dalam pembelajaran. Sedangkan semakin rendah tingkat kecerdasan
siswa, maka semakin kecil peluang untuk berhasil dalam belajar.
b Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang Chaplin, 1972; Reber, 1988. Setiap orang
mempunyai bakat masing-masing, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Bakat tersebut berpotensi untuk mencapai
prestasi sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. c
Sikap siswa Sikap merupakan suatu bentuk kesiapan untuk
merespon sesuatu dengan cara-cara tertentu. Sikap siswa yang positif seperti mendengarkan, dan merespon, terutama kepada
guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya,
sikap negatif
siswa terhadap
mata pelajaran
dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa.
d Minat siswa
Secara sederhana,
minat interest
berarti kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Pemusatan perhatian
yang intensif terhadap materi yang memungkinkan siswa untuk giat belajar dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
e Motivasi siswa
Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1 motivasi intrinsik ; 2 motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan
keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorong untuk melakukan
kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru merupakan contoh-contoh
konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Motivasi belajar yang rendah akan menyebabkan
kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses belajar. b.
Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal ini terdiri dari dua macam yakni: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 1
Lingkungan Sosial Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar adalah orang tua dan anggota keluarga itu sendiri. Sifat dan cara didikan orang tua, keadaan keluarga dapat memberi dampak
baik atau buruk terhadap kegiatan belajar. Selain keluarga juga lingkungan sekitar tempat tinggal. Ini akan sangat berpengaruh
terhadap kegiatan belajar. Lingkungan sosial sekolah seperti para
guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
2 Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
c. Faktor pendekatan belajar approach to learning
Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor dari dalam
diri siswa, faktor dari luar dan faktor pendekatan belajar. Faktor dalam diri siswa meliputi faktor jasmaniah dan rohaniah. Faktor dari luar meliputi faktor
sosial dan faktor non sosial. Sedangkan faktor pendekatan belajar meliputi metode yang digunakan, media dan sebagainya.
B. Pembelajaran Kooperatif