Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

memotivasi siswa saling membantu dan menguasai kompetensi yang dapat dipertandingkan. 5. NHT Numbered Head Together NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat fase yaitu: penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab.

5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II

Metode pengajaran dengan Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya Slavin, 2005:236. Menerut Slavin 2005:236, dalam Jigsaw orisinil, para siswa membaca bagian-bagian yang berbeda dengan yang dibaca oleh teman satu timnya. Ini bermanfaat untuk membantu para ahli menguasai informasi sehingga membuat tim sangat menghargai kontribusi tiap anggotanya. Jigsaw orisinil membutuhkan waktu yang lebih sedikit, bacaannya singkat, hanya satu bagian dari seluruh unit yang harus dipelajari. Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih praktis dan mudah yaitu Jigsaw II. Kelebihan dari Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi terlebih dahulu. Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin dalam Trianto, 2009:74- 75dengan sedikit perbedaan. Dalam Jigsaw II, siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang terdiri dari topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Yang terakhir adalah para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis akan menjadi skor tim Slavin, 2005:237. Skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada timnya didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan para siswa yang timnya meraih skor tertinggi akan mendapat sertifikat atau bentuk-bentuk rekognisi tim lainnya. Sehingga, siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya mereka dapat membantu timnya melakukan tugasnya dengan baik. Kunci metode Jigsaw ini adalah : tiap siswa bergantung pada teman satu timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat berkinerja dengan baik pada saat penilaian. Oleh karena itu setiap anggota harus bertanggung jawab terhadap pemahaman dan ketuntasan anggota kelompoknya. Menurut Slavin 2005:238-241 yang harus dipersiapkan sebelum pembelajaran menggunakan Jigsaw II adalah sebagai berikut: 1. Materi Langkah-langkah membuat materi pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Jigsaw II adalah memilih materi yang akan diajarkan. Setelah itu buatlah sebuah lembar ahli untuk tiap unit. Lembar ini akan membantu siswa di mana perlu berkonsentrasi untuk membaca dan dengan kelompok ahli yang akan bekerja. Buatlah kuis, tes berupa esai atau bentuk penilaian lainnya untuk tiap unit. 2. Membagi siswa dalam tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. 3. Membagi siswa dalam kelompok ahli Pembagian siswa dalam kelompok ahli dapat dibagi secara acak dalam tiap tim. Namun, alangkah baiknya jika setiap tim ahli terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. 4. Penentuan skor awal Penentuan skor awal dapat di peroleh dari tes kemampuan awal atau hasil nilai akhir siswa. Siklus regular menurut Slavin 2005:241-244 dari pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yaitu sebagai berikut: 1. Membaca Kegiatan pertama dalam Jigsaw II adalah mendistribusikan teks dan topik ahli, membagikan tiap topik kepada masing-masing siswa, selanjutnya membaca. Ketika para siswa sudah mempunyai topik mereka, biarkan mereka membaca materi meraka. Atau sebagai alternatifnya, siswa diberi kesempatan untuk membaca terlebih dahulu kemudian baru membagikan topik ahlinya. Ini dapat membantu siswa untuk mendapat gambaran besar sebelum mereka membaca kembali untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan topik mereka. 2. Diskusi Kelompok-ahli Siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau yang disebut kelompok ahli untuk membicarakan topik permasalahan tersebut. Sementara kelompok ahli bekerja, guru harus meluangkan waktu dengan tiap kelompok secara bergantian. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan dan meluruskan kesalahpahaman, tetapi tidak boleh mengambil alih kepemimpinan dari kelompok tersebut. 3. Laporan Tim Para siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan bersiap untuk menyampaikan topik mereka kepada teman-teman satu timnya. Ditekankan bahwa para siswa mempunyai tanggung jawab terhadap teman satu tim mereka untuk menjadi guru yang baik sekaligus juga pendengar yang baik. 4. Tes Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan. 5. Rekognisi tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa juga dapat digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Untuk dapat memberikan penghargaan kepada kelompok, setiap kelompok dipantau kemajuannya dengan menggunakan kriteria di bawah ini: Tabel 2. 2 Poin kemajuan Skor Kuis Poin Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 10-1 poin di bawah skor awal 10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal 30 Sumber : Rusman 2014:216 Kriteria tingkatan penghargaan yang didasarkan pada rata-rata skor tim, sebagai berikut: Tabel 2.3 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok No Rata-rata skor perkembangan N Kualifikasi 1. - 2. Tim yang Baik Good Team 3. Tim yang Baik Sekali Great Team 4. Tim yang Istimewa Super Team Sumber : Rusman 2014:216 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan pembelajaran kelompok dan masing-masing anggota kelompok ditugaskan untuk menjadi ahli dalam suatu aspek tertentu dari materi tersebut. Pembelajaran dimulai dengan membaca, kemudian para ahli berkumpul menjadi satu untuk membahas topik yang diberikan. Setelah selesai, para ahli kembali ke kelompok asal mereka untuk menyampaikan dan mengajarkan topik mereka ke seluruh anggota kelompok mereka. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab dengan kemampuan dan ketuntasan belajar teman sekelompoknya. Pada akhir pertemuan diberikan kuis yang menyangkut topik yang telaha dipelajari saat ini. Kelompok terbaik akan mendapatkan penghargaan.

C. Motivasi