Penelitian Terdahulu Materi Pembelajaran

hasil pembelajaran yang dikatagorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang setelah ia belajar. Perubahan itu mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.Perubahan yang terjadi adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi dapat disebut hasil belajar.

F. Penelitian Terdahulu

Berdasar penelitian terdahalu yang dilakukan oleh Gilang Pangestujati bahwa ada pengaruh antara motivasi dan hasil belajar siswa. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa sebesar 31,25 dan selebihnya sebesar 68,75 dipengaruhi adanya faktor-faktor lain seperti bakat, minat, IQ dan lingkungan. Selain itu berdasar penelitian yang dilakukan Kunny Kunhertanti, bahawa keaktifan belajar memiliki kontribusi sebesar 21,92 dari hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0, 4682 dan persamaan regresi Y = 21, 53 + 1, 54 X.

G. Materi Pembelajaran

Prisma dan Limas Kompetensi Dasar: 1. mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian- bagiannya 2. Membuat jaring-jaring kubus, balok prisma dan limas 3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus , balok, prisma dan limas A. Prisma Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang saling kongruen dan beberapa bidang lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis-garis yang sejajar Marsigit, 2009:176. Berdasarkan rusuk tegaknya, prisma dibedakan menjadi dua Husein, 2007:125 yaitu: 1. Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas. 2. Prisma miring adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas. Prisma miring disebut juga prisma condong. Berdasarkan bentuk alasnya, terdapat prisma segitiga, prisma segiempat, prisma segilima, prisma segienam dan seterusnya. Jika alasnya berupa segi – beraturan maka disebut prisma segi beraturan Marsigit, 2009 : 117. a. Unsur-unsur pada prisma Unsur-unsur yang terdapat pada prisma antara lain sebagai berikut : a. Bidang ABCD dinamakan bidang alas. Adapun bidang EFGH dinamakan bidang atas. b. Bidang-bidang yang memotong bidang alas, yaitu bidang ABFE, bidang BCGF, bidang CDHG, dan bidang ADHE dinamakan bidang sisi tegak. c. Bidang alas, bidang atas dan bidang sisi tegak dinamakan sisi- sisi prisma. d. Perpotongan antara dua bidang sisi tegak dinamakan rusuk tegak. Adapun perpotongan antara bidang sisi tegak dan bidang alas dinamakan rusuk alas. D F H G E C B A Gambar 2.2 Prisma Tegak e. Jarak antara bidang alas dan bidang atas dinamakan tinggi prisma. f. Pertemuan tiga rusuk prisma dinamakan titik sudut. g. Setiap bidang alas dan bidang sisi tegak memiliki diagonal bidang. h. Dua titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama dinamakan dua titik sudut yang berhadapan. i. Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dinamakn diagonal ruang. j. Sepasang rusuk tegak atau sepasang rusuk alas yang tidak terletak pada sisi yang sama dinamakan rusuk yang berhadapan. k. Sebuah bidang yang memuat sepasang rusuk yang berhadapan dinamakan bidang diagonal. b. Jaring-jaring prisma Jaring-jaring prisma adalah suatu pola gambar dimensi dua yang dapat digunakan untuk membentuk bangun ruang prisma Marsigit, 2009 : 178. Gambar 2.3 Jaring- jaring Prisma Gambar 2.4 Jaring- jaring Prisma segiempat c. Besaran pada prisma 1 Luas permukaan prisma tegak Luas permukaan prisma adalah jumlah luas seluruh permukaan yang membatasi prisma tersebut. Dari jaring-jaring prisma di atas dapat ditentukan luas permukaan prisma sebagai berikut: Gambar 2.5 Jaring- jaring Prisma segilima Gambar 2.6 Prisma tegak segitiga Luas permukaan prisma = luas sisi alas + luas sisi atas + luas selubung sisi-sisi tegak = 2 x luas sisi atas + luas selubung Luas selubung = AB x t + BC x t + AC x t = AB + BC + AC x t = keliling alas x tinggi Luas permukaan prisma = 2 x luas bidang alas + luas selubung = 2 luas alas + keliling alas x tinggi 2 Volume Prisma Tegak Volume prisma adalah banyaknya kubus satuan yang dapat mengisi prisma tersebut. Sebagai contoh pada prisma segitiga yang sisi alas dan sisi atasnya berupa segitiga siku-siku, volumenya adalah sebagai berikut : H G F E D C B A G F E C B A G H E C A D Gambar 2.7 Prisma Tegak Jika volume dua prisma segitiga masing-masing adalah , diperoleh hubungan sebagai berikut : Jadi diperoleh B. LIMAS Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah segi banyak dan daerah segitiga Marsigit, 2009 : 195. a. Unsur-unsur pada limas Unsur-unsur yang terdapat pada limas antara lain sebagai berikut: 1. Daerah segi banyak, yang kemudian dinamakan bidang alas atau disebut juga alas. 2. Daerah-daerah segitiga, yang kemudian dinamakan bidang-bidang sisi tegak atau disebut juga sisi tegak. 3. Pertemuan tiga rusuk dinamakan titik sudut. 4. Titik sudut persekutuan puncak-puncak segitiga, yang dinamakan titik puncak. 5. Rusuk-rusuk yang melalui puncak limas, yang kemudian dinamakan rusuk tegak. 6. Jarak dari puncak limas ke bidang alas dinamakan tinggi. Limas segi beraturan adalah limas dengan alas berupa daerah segi beraturan dan proyeksi titik puncak pada bidang alas berhimpit dengan titik pusat bidang alasnya. b. Jaring-jaring limas Jaring-jaring limas adalah suatu pola gambar dimensi dua yang dapat digunakan untuk membentuk bangun ruang limas Marsigit, 2009 : 199. Gambar 2.8 Jaring- jaring limas segitiga Gambar 2. 9 Jaring- jaring limas segiempat c. Besaran-besaran pada limas 1. Luas permukaan limas Luas permukaan limas adalah jumlah luas seluruh permukaan yang membatasi limas tersebut. Luas permukaan limas diperoleh dengan cara sebagai berikut: Luas permukaan limas = luas alas + luas semua sisi tegak 2. Volume Limas Gambar 2.10 Limas Segiempat Gambar 2.11 Kubus Keterangan : panjang sisi kubus t = tinggi limas T.ABCD Dari gambar di atas, dapat ditentukan rumus volume limas sebagai berikut. Volume limas T.ABCD = = diperoleh . Secara umum volume limas dirumuskan sebagai berikut :

H. Kerangka Berpikir