4. Analisis Data Motivasi
Motivasi belajar siswa dianalisis dari lembar jawab kuesioner yang telah diberikan dan telah dijawab oleh setiap siswa yang hadir dalam
penelitian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan skala Likert. Data mentah yang diperoleh tersebut, kemudian dideskripsikan sebagai data
kelompok dengan rumusan sebagai berikut: A = Jumlah skor terbesar
B = Jumlah skor terkecil C =
, sehingga didapat lima kriteria motivasi yaitu : Rendah sekali RS
: B ≤ x B + C Rendah R
: B + C ≤ x B + 2C Sedang S
: B + 2C ≤ x B + 3C Tinggi T
: B + 3C ≤ x B + 4C
Tinggi Sekali TS : B + 4C ≤ x B + 5C
Pernyataan-pernyataan yang diberikan ada dua jenis yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Untuk kriteria penilaiannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.6 Kriteria penilaian kuesioner motivasi berdasarkan fakta Pilihan pernyataan
Skor Positif
Negatif
Selalu 5
1 Sering
4 2
Kadang-kadang 3
3 Jarang
2 4
Tidak pernah 1
5
Tabel 3.7 Kriteria penilaian kuesioner motivasi berdasarkan opini Pilihan pernyataan
Skor Positif
Negatif
Sangat Setuju 5
1 Setuju
4 2
Ragu-Ragu 3
3 Tidak Setuju
2 4
Sangat Tidak Setuju 1
5
5. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar siswa adalah tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diberikan. Tes
ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari prisma dan limas.
6. Analisis Korelasi
Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara keaktifan belajar dan hasil belajar atau motivasi belajar dengan hasil
belajar. Dalam penelitian ini, uji korelasi ada dua cara yaitu dengan uji korelasi jenjang dan uji korelasi Product Moment. Uji korelasi jenjang
digunakan untuk uji korelasi antara keaktifan dan hasil belajar.
Dikarenakan varibel keaktifan adalah variabel ordinal. Sedangkan korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar menggunakan Product Moment.
Uji korelasi menggunakan Product Moment terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data.
a. Uji Korelasi Jenjang
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dipakai untuk mengetahui apakah pada data memenuhi sebaran kurva normal. Apabila terbukti normal maka
selanjutnya dapat dilakukan perhitungan uji t untuk mengetahui korelasi antara kekatifan dan hasil belajar.
Uji Product Moment
Jika perhitungan koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan ≥ koefisien korelasi pada tabel Product Moment, maka dapat dikatakan
ada korelasi positif baik antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa.
7. Regresi Linear