mata pelajaran sejarah. Peneliti memilih SMAN 1 Depok Yogyakarta karena siswa cukup aktif dan penelitian dengan menggunakan model cooperative sangat
menarik walaupun sudah pernah ada beberapa penelitian yang menggunakan model ini untuk penelitian di sekolah ini namun pada mata pelajaran lainnya.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa kondisi pembelajaran yang
ada saat ini :
1. Model pembelajaran konvensional sehingga proses pembelajaran masih
monoton. Minat dan juga ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran sudah baik, namun karena cara mengajar guru yang masih tergolong
membosankan, maka mereka menjadi malas untuk belajar sejarah. 2.
Siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran sejarah .
3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik dan kreatif
sehingga siswa merasa cepat bosan.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada usaha peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 1 semester I di SMAN 1 Depok Yogyakarta dengan menerapkan
model cooperative learning tipe example and non example pada pokok bahasan “Menganalisis Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan bangsa Barat
Portugis, Belanda, Inggris di Indonesia”.
D. Rumusan Masalah
Untuk menjawab pertanyaan berikut peneliti merinci sebagai berikut: 1.
Apakah ada peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model cooperative learning?
2. Apakah ada peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan
model cooperative learning tipe example and non example dan penggunaan media gambar di SMAN 1 Depok Yogyakarta.
E. Pemecahan Masalah
Cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example
pada siswa kelas XI IPA1 semester I di SMAN 1 Depok Yogyakarta. Untuk menigkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa yang sesuai dengan
PTK yaitu: 1
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif learning dan memanfaatkan penggunaan media gambar sebagai sarana
pembelajaran yaitu
untuk meningkatkan
aspek kognitif
pengetahuan, aspek afektif sikap dan aspek psikomotor keterampilan siswa. Cara ini digunakan untuk melihat kemampuan
siswa yang perlu ditingkatkan terutama dalam hal prestasi dan juga mengenai sikap dan keterampilan , karena hal tersebut berhubungan
dengan pendidikan karakter untuk membentuk siswa menjadi pribadi yang utuh, peduli sesama dan memperjuangkan nilai-nilai
kemanusiaan. Dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example siswa dapat menganalisis gambar tersebut
menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap
example and non example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang
ada dan memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota
masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. 2
Dalam cooperative learning penyampaian materi didasarkan pada konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi yang dilakukan
secara terus menerus dan berkesinambungan.. Setelah pengalaman sudah di dapatkan, kemudian direfleksikan dan hasilnya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat berbuat positif. Dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan multimedia
pembelajaran siswa lebih mudah memahami materi dan memaknai nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam materi pelajaran sejarah.
F. Tujuan Penelitian