Sumber Data Metode Pengumpulan Data

2 Pada pertemuan kedua ini siklus 2 dilanjutkan dengan mengajak peserta didik untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas dalam rangka mengkomunikasikan hasil karya kelompok. Pada saat kelompok lain melakukan presentasi, kelompok yang lain dapat bertanya demikian sampai masing-masing mendapat giliran. 3 Selanjutnya memberikan klarifikasikesimpulan materi tentang Republik Bataaf sebagai gambaran motivasi tokoh-tokoh pada masa pemerintahan Republik Bataaf di Indonesia.peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaa pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik Masa Pemerintahan Republik Bataaf di Indonesia setelah itu 1 jam selanjutnya digunakan untuk tes dimana siswa diberikakan soal untuk mengukur kemampuan koginitif, afektif dan psikomotornya melalui model pembelajaraan kooperatif learning dengan media gambar . 3 Pertemuan ketiga dilanjutkan dengan guru melakukan evaluasi selama 90 menit untuk mengukur tingkat hasil prestasi yang dicapai pada siklus II. Hasil dari refleksi siklus II menandai berakhirnya siklus 2

G. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini antara lain : 1. Siswa Subyek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI IPA 1, untuk mendapatkan data prestasi siswa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran sejarah. 2. Guru Subjek yang digunakan dalam penelitian ini selain siswa ialah guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode pembelajaran sejarah.

H. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Data ini dikumpulkan untuk melihat tingkat keberhasilan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Peneliti memberikan beberapa kuisoner yang diisi oleh siswa. dimana kuisoner tersebut berisi tentang model pembelejaran media pembelajaran dan instrumen pembelajaran yang bagaimana yang paling diminati siswa agar dapat meningkat prestasi belajar siswa. Dari kuesoner inilah peneliti menentukan model pembelajaran dan media gambar yang dirasa cocok untuk digunakan guna meningkatkan presatsi belajar sejarah. 2. Observasi Pengamatan Observasi yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan mengadakan pengamatan dan mencatat secara langsung hal-hal yang diperlukan guna memperoleh data tentang partisipasi siswa, aktivitas siswa, aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. 3. Tes Tes merupakan salah satu yang digunakan guru guna mendapatkan data tentang peningkatan prestasi siswa pada siklus I dan siklus II. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama menempuh proses pembelajaran. Hasil tes belajar ini dijadikan tolak ukur untuk mengetahui perbedaan antara kondisi awal sebelum penelitian dengan sesudah dilakukan penelitian yang tercermin dalam dua siklus, dengan menggunakan soal pilihan ganda yang terpilah menjadi 3 tingkatan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 4. Dokumentasi Dokumentasi berupa pengumpulan data seluruh aktivitas penelitian berupa foto-foto saat penelitian.

I. Instrumen Pengumpulan Data

1. Jenis Instrumen a. Observasi Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pelajaran sejarah. b. Tes Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ialah dengan menggunakan tes butir soal berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. c. Kuesioner Menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui aspek sikap siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 2. Validitas Instrumen Dalam Suharsimi Arikunto 2003:67 berpendapa bahwa untuk melihat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian valid atau tidak harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu supaya dalam pelaksanaannya instrumen tersebut benar-benar valid. Hal tersebut dilakukan karena harus ada kesesuaian antara alat ukur dengan apa yang akan diukur. Pada penelitian ini validitas alat ukur tes menggunakan adverjustment lihat lampiran 7 hal 135 dan validitas butir soal Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Menurut Harsimi Arikunto 1989: 136 tingkat validitas masing-masing item diuji dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut : rxy = Keterangan : Rxy = koefien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variabel yang dikorelasikan. = banyaknya subyek = jumlah skor item = jumlah skor total = jumlah perkalian X dan Y = kuadrat dari X = kuadrat dari X Sedangkan Untuk mengetahui taraf signifikansi validitas instrumen maka dilakukan uji t dengan rumus menurut Nana Sudjana 1990: 146 t = Keterangan: t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item Dalam hal ini validitas yang juga digunakan adalah validitas adverjustment dimana tingkat validitas soal yang rasional diteliti oleh orang yang ahli dan berkompeten melalui expert judgement para ahli. Dalam penelitian ini penelita meminta bantuan kepada 3 orang yang yang dianggap ahli yaitu Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku dosen pendidikan sejarah untuk meneliti materi soa yang akan dibagikan pada peserta didik sedangkan Ibu Mega Bayu Murti, S.Psi., merupakan isi soal, serta meminta pertimbangan dosen pembimbing yaitu Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, S. Th.,M.Pd. Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus I, diperoleh hasil dari 40 soal pilihan ganda yang dinyatakan valid terdapat 35 soal yaitu soal nomor 1- 30,32,33,38,39,40...dengan taraf signifikansi 0,995. Dan ada sebanyak 5 soal dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu soal nomor 31,34, 35, 36, 37. Sedangkan untuk hasil uji validitas siklus II, diperoleh hasil dari 40 soal pilihan ganda yang dinyatakan valid terdapat 36 soal yaitu soal nomor 1-6,8,9,11-20,23,24,26-40 dengan taraf signifikansi 0,90. Dan ada sebanyak 4 soal dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu soal nomor 7,10,22,25. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan adverjustment, setiap item dalam kuesioner soal tes 1 pada aspek kognitif, afektif dari 50 item yang disiapkan untuk penelitian terdapat 48 item yang dinyatakan valid. Dan ada sebanyak 2 item dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu nomor 10, 11. Sedangkan untuk hasil uji validitas, setiap item dalam soal-soal 2 dari 50 item yang disiapkan untuk penelitian terdapat 50 item yang dinyatakan valid. Selanjutnya peneliti mengganti soal-soal 1 dan 2 yang dianggap gugur yaitu pada no 10 dan 11 dan diujikan tingkat validitasnya kepada Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku dosen pendidikan sejarah serta kepada Ibu Mega Bayu, S. Psi., selaku bidang psikologi. 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena istrumen tersebut sudah baik. Istrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas ini juga digunakan untuk mengukur instrumen kuesioner untuk mengetahui taraf konsistensi hasil pengukurannya dalam hal ketepatan dan ketelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto 2003:109, untuk menguji reliabilitas instrumen, akan diuji menggunakan rumus Belah Dua Spearman Bown : Reliabilitas soal tes menggunakan rumus Spearman-Brown:   2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 11 r r r   Keterangan : 2 1 2 1 r = Korelasi antara skor-skor setiap belahan 11 r = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Sedangkan untuk mengetahui taraf signifikansi reliabilitas instrumen menurut Nana Sudjana 1990:149 maka dilakukan uji t dengan rumus : t = Keterangan: t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item Hasil penghitungan reliabilitas instrument soal tes didapatkan hasil 0,883 dengan taraf signifikansi sebesar 0,995. Ini berarti bahwa instrumen tersebut sudah baik dan dapat dipercaya sehingga layak untuk digunakan.

J. Analisis dan Penyajian Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN MEDIA PUZZLE Peningkatan Kreativitas Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Example Non Example Dengan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IV Sd Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TEMA LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Tema Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kel

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TEMA LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Tema Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kel

0 2 10

Peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media gambar di SMA N 1 Depok.

0 0 167

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran example non-example pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Mlati.

0 5 199

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS V SD

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Kognitif IPA Siswa SD Kelas V Melalui Model Example Non Example dengan Pendekatan Problem Based Learning

0 0 19

PENGARUH MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PASURUHAN KIDUL

0 0 27