Reliabilitas soal tes menggunakan rumus Spearman-Brown:
2 1
2 1
1 2
1 2
1 2
11
r r
r
Keterangan :
2 1
2 1
r
= Korelasi antara skor-skor setiap belahan
11
r
= Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Sedangkan untuk mengetahui taraf signifikansi reliabilitas instrumen menurut Nana Sudjana 1990:149 maka dilakukan uji t dengan rumus :
t = Keterangan:
t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total
n = jumlah butir item Hasil penghitungan reliabilitas instrument soal tes didapatkan hasil
0,883 dengan taraf signifikansi sebesar 0,995. Ini berarti bahwa instrumen tersebut sudah baik dan dapat dipercaya sehingga layak untuk digunakan.
J. Analisis dan Penyajian Data
Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal,
proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh kesimpulan tentang
keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami.
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu :
1. Data Kuantitatif
Data ini digunakan untuk mengetahui aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa yang akan dianalisis menggunakan teknik perhitungan
statistik karena data penelitian berupa angka-angka. a.
Aspek kognitif pengetahuan Dalam penelitian ini, aspek Kognitif pengetahuan diperoleh dari hasil
sebuah tes dengan berbobot 70 sedangkan pengamatan dengan berbobot 30 dari keseluruhan nilai, yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Aspek kognitif di ukur dengan instrumen tes. Instrumen tes dalam
penelitian ini berbentuk pilihan ganda untuk mengukur aspek kognitif. Dari hasil tes tersebut maka diperoleh skor, dan skor tersebut akan di ubah
menjadi nilai dengan berdasarkan Patokan Acuan Penilaian PAP dengan skala 1 – 100 yang terinci sebagai berikut :
Tabel 1 : Kriteria penentuan hasil belajar berdasarkan PAP
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Nilai Angka
95-100 46-50
96,6 - 100
90-94 41-45
90 - 93,3 85-89
36-40 86,7
80-84 31-35
80 - 83,3 65-79
26-30 66,7 - 76,7
60-64 21-25
60 - 63,3 55-59
16-20 56,7
50-54 11-15
50 - 53,3 45-49
6-10 46,6
0-44 0-5
0 - 43,3
Kognitif
a. Skor Kognitif fakta
N= Skor yang diperoleh x 100 Jumlah Siswa
b. Skor Kognitif Konsep
N= skor yang diperoleh x 10
c. Skor Kognitif Nilai
N= skor yang diperoleh x 10
b. Aspek Afektif Sikap
Aspek afektif diukur dengan dua cara pertama dengan cara pengamatan aktivitas siswa siklus 1 dan 2 diukur dengan menggunakan
skala Likert. kedua dengan tes pilihan ganda yang di ukur menggunakan kuesioner pernyataan positif dan negatif dengan ketentuan sebagai
berikut :
Tabel 2a. Kriteria pengamatan sikap kolektif siswa di kelas siklus 1 dan 2
No Na ma
Mengem ukakan
pendapat Menjawab
pertanyaa n dalam
presentasi mendeng
arkan Keaktifan
dalam kelompok
Bertanya Jml
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1
2 Kriteria penilaian menggunakan skala Likert 1-5, dengan kriteria :
Skor 1 : Pasif, tidak mengemukakan ide, tidak kooperatif, hasil jawaban kurang baik
Skor 2 : Pasif, tidak mengemukakan ide, tidak kooperatif, hasil jawaban baik Skor 3 : Pasif, tidak mengemukakan ide, kooperatif, hasil jawaban baik
Skor 4 : Aktif, mengemukakan ide, kooperatif, hasil jawaban baik Skor 5: Sangat akitif, mengemukakan ide, sangat kooperatif, hasil jawaban
yang baik Skor maksimal = 25
N= skor perolehan : skor maksimal x 100
2b. Instrumen pengamatan sikap individu skor pernyataan positif dan negatif
Pernyataan positif
Kategori Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-ragu R 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Pernyataan Negatif
Kategori Skor
Sangat Setuju SS 1
Setuju S 2
Ragu-ragu R 3
Tidak Setuju TS 4
Sangat Tidak Setuju STS 5
c. Aspek Psikomotorik keterampilan
Aspek keterampilan dikur dengan menggunakan dua cara, yang pertama psikomotor individual berupa penugasan portofolio dan aspek
psikomotor kolektif berupa penugasan kelompok dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3a. Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan Individu
No Nama
Sistematik a Penulis
Sesuai EYD
Ada Masalah
Jalan pikiran
logis Mampu
menjawab masalah
Jml
20 20
20 20
20 1.
AH 2.
AU
Tabel 3b. Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan Kolektif
No Nama
Ada Skala Ada arah
mata angin
Ada keteran
gan Menunjukkan rute
perjalanan dengan jelas
Jml
25 25
25 25
1. AH
2. AU
2. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk memaknai tingkat kategori aspek pengetahuan fakta, konsep dan nilai, aspek sikap
individual dan aspek sikap sosial dan aspek keterampilan individual dan kolektif siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Kategori data
penelitian ini terdiri dari 5 peringkat yaitu :
Tabel 4 : Tingkat kategori penilaian Tingkat kategori
Keterangan
Kategori I Sangat Tinggi
Kategori II Tinggi
Kategori III Cukup
Kategori IV Rendah
Kategori V Sangat Rendah
3. Komparatif
Analisis komparatif digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang akan diteliti yaitu aspek pengetahuan fakta, konsep, nilai aspek
sikap sikap individual dan aspek sikap sosial siswa serta aspek keterampilan individual dan kolektif. Analisis ini dilakukan dengan cara
membandingkan persentase data aspek pengetahuan fakta,konsep, nilai , aspek sikap individual dan aspek afektif sosial siswa dan aspek
keterampilan individual dan kolektif pada keadaan awal dengan data yang diperoleh setelah dilakukan tindakan penelitian yaitu siklus 1 dan 2.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Keadaan Awal
Sebelum pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilaksanakan pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri I Depok Yogyakarta, peneliti melakukan
observasi, di kelas XI IPA 1 untuk mengetahui keaadaan awal pembelajaran sejarah yang di alami di dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara,observasi,
didapatkan data sebagai berikut: a.
Wawancara dengan guru mata pelajaran Sejarah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah cukup
baik, ini dibuktikan dengan guru sudah menggunakan metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab namun lebih
lanjut, guru mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi beliau adalah pada keterbatasan beliau dalam merangkai serta menerapkan model dan
media pembelajaran selain media buku pelajaran dan Lembar Kerja Siswa LKS dari salah satu penerbit. Model pembelajaran masih sangat kurang di
lakukan oleh guru dan hanya terfokus pada metode pembelajaran saja. Selain itu penerapan model pembelajaran yang digunakan seharusnya sangat
penting untuk dilakukan untuk kegiatan proses belajar mengajar agar tidak