Kurikulum TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

b. Landasan Sosial Budaya Untuk melaksanakan penerimaan, penyebarluasan, pelestarian atau penolakan dan pelepasan nilai-nilai sosial-budaya- agama, maka masyarakat memanfaatkan pendidikan yang dirancang melalui kurikulum. c. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Iptek Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi isimateri pendidikan. Sedangkan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan Iptek. d. Landasan Kebutuhan Masyarakat Adanya falsafah hidup, perubahan sosial budaya, agama dan perubahan Iptek dalam suatu masyarakat akan merubah pula kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum yang hanya berdasar pada keterampilan dasar saja tidak akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang bersifat teknologis. Pengembangan kurikulum juga harus ditekankan pada pengembangan individu yang mencakup keterkaitan dengan lingkungan sosialnya. e. Landasan Perkembangan Masyarakat Perkembangan masyarakat akan menuntut tersedianya proses pendidikan yang sesuai, maka diperlukan rancangan berupa kurikulum yang landasan pengembangannya berupa pengembangan masyarakat itu sendiri.

C. Kurikulum 2013

1. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 Landasan Kurikulum 2013 menurut Fadlillah 2013:29 dilandasi beberapa aspek sebagai berikut: a. Aspek filosofis Filosofis adalah landasan penyususnan kurikulum yang didasarkan pada kerangka berfikir dan hakikat pendidikan yang sesungguhnya. Dalam hal ini landasan filosofis Kurikulum 2013, yaitu: 1 Pendidikan yang berbasis nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakt; 2 Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi. b. Aspek yuridis Aspek yuridis adalah suatu landasan yang digunakan sebagai payung hukum dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan Kurikulum 2013 ini, landasaan yuridis yang digunakan antara lain: 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan yang berisi tentang perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum; 3 Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional; Penyempurnaan Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran Aktif berdasarkan Nilai-nilai Budaya Bangsa untuk Membentuk Daya Saing karakter Bangsa. 4 Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. c. Aspek konseptual Aspek konseptual adalah suatu landasan yang didasarkan pada ide atau gagasan yang di abstraksi dari peristiwa konkret. Dalam penyusunan Kurikulum 2013 landasan konseptualnya antara lain: 1 Prinsip relevansi; 2 Model kurikulum berbasis kompetensi; 3 Kurikulum lebih dari sekedar dokumen; 4 Proses pembelajaran, yang meliputi: aktivitas belajar, output belajar, dan outcome belajar; 5 Penilaian, kesesuaian teknik penilaian dan kompetensi dan penjejangan penilaian. 2. Pengertian Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 20132014. Kurikulum ini adlaah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik KBK maupun KTSP, Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skillsl dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan Fadlillah, 2013:16. Dalam hal ini Kurikulum 2013 lebih menekankan pada nilai- nilai yang tercermin pada sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan dibangku sekolah, baik soft skills dan hard skills dapat tertanam seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tujuan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia Fadlillah, 2013:25. 4. Karakteristik Kurikulum 2013 Menurut Ghassani 2014, Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi organizing elements kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat reinforced dan memperkaya enriched antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan organisasi horizontal dan vertikal. 5. Prinsip pengembangan Kurikulum 2013 Prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman dalam pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang implemenyasi Kurikulum 2013, meliputi: a. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia b. Kebutuhan kompetensi masa depan c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat seseuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan perserta didik. d. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. f. Tuntutan dunia kerja. g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni h. Agama i. Dinamika perkembangan global 6. Struktur Kurikulum 2013 Menurut Fadlillah 2013:40, struktur kurikulum adalah pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Hal ini sejalan dengan acuan Kemendikbud tentang Strukutur Kurikulum setidaknya menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam mata pelajaran, posisi konten dalam kurikulum, posisi konten dalam semester atau tahun, dan beban belajar untuk mata pelajaran serta beban belajar per minggu setiap siswa. Untuk Kurikulum 2013, struktur kurikulum sedikit ada perubahan bila diandingkan dengan kurikulum sebelumnya KTSP, perubahan terkait bentuk mata pelajaran serta alokasi waktu belajar yang dibebankan kepada peserta didik.

D. Lama Mengajar

Lama mengajar guru berkaitan erat dengan pengalaman mengajar dan masa kerja. Pengalaman menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah barang apa yang telah dirasai, diketahui dan dikerjakan. Pengalaman berasal dari kata “alam” yang berarti lebih mengetahui atau tahu benar, maka pengalaman dapat berarti pengetahuan atau keterampilan atau partisipasi langsung dari peristiwa. Lama mengajar adalah masa kerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang dapat dari pemerintah, dan atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan. Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan atau surat keterangan yang sah dari lembaga berwenang Muslich, 2007:14. Sedangkan pengalaman kerja merupakan salah satu syarat yang sering diminta sekolah dalam menerima calon tenaga guru. Dilihat dari masa kerja dan pengalaman kerja yang banyak, seorang guru akan dapat bekerja dengan lebih baik dan efisien.