Guru SD sebagai pendidik yang berada pada jenjang pendidikan sekolah yang paling dasar adalah salah satu komponen pendidikan yang
merasakan dampak paling besar dari adanya perubahan kurikulum. Hal ini dikarenakan pendekatan isi untuk tingkat SD, kompetensi dikembangkan
melalui tematik integrative dalam semua mata pelajaran, selain itu latar belakang pendidikan mereka yang paling rendah dibandingkan guru-guru
pada jenjang pendidikan yang lain. Kebanyakan guru SD bukan orang yang mampu menerjemahkan kurikulum ke dalam muatan pengajaran di kelas.
Disamping itu, guru SD yang juga disebut guru kelas, mempunyai tanggungjawab dan peran yang jauh lebih besar terhadap siswanya bila
dibandingkan dengan guru-guru pada jenjang pendidikan di atasnya. Guru SD yang setiap harinya selama berjam-jam berhadapan dengan siswa di
kelas, harus menguasai hampir semua mata pelajaran yang diajarkan dikelasnya mempunyai beban yang lebih besar saat harus menyusun
kurikulum dan materi yang selama ini belum pernah mereka lakukan. Bebantanggung jawab ini tentu akan sangat berbeda dengan guru-guru
SMP maupun SMA, karena guru hanya mengajar sesuai bidang ilmunya dan tidak menghadapi siswa setiap harinya sehingga guru mampu
melaksanakan pembelajaran dengan lebih bervariasi sesuai tuntutan kurikulum 2013.
Namun dalam penelitian ini, ternyata diperoleh bahwa baik guru pada jenjang SD, SMP maupun SMA mempunyai persepsi yang sama
terhadap kurikulum 2013. Mereka berpersepsi cukup baik dan mendukung
terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah mereka. Menurut pendapat penulis, hal ini dikarenakan banyak guru yang menganggap
bahwa kurikulum 2013 ini penyempurnaan KTSP dan pada dasarnya sama dengan KBK yang pernah diterpkan tahun 2004. Dalam hal ini yang
berbeda terletak pada kompetensi lulusan baik tingkat SD, SMP, SMA, maupun SMK ditekankan pada peningkatan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dengan kata lain, hard skills dan soft skills berjalan secara seimbang dan berjalan secara integratif.
Pemerintah juga menyebut kurikulum 2013 ini sebagai kurikulum yang diyakini mempunyai kemampuan meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia di ketatnya persaingan global. Hal ini juga sama dengan yang disampaikan oleh Fadlillah 2013: 25 mengenai tujuan kurikulum 2013,
yaitu meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills melalu kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
72
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisi data yang telah dibahas pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari lama mengajar. Hal ini didasarkan pada hasil uji Anova yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,928 lebih besar dari
α = 0,05 dan T
hitung
0,384 lebih kecil dari T
tabel
2. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari Pangkatgolongan. Hal ini didasarkan pada hasil uji Anova yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,992 lebih besar dari
α = 0,05 dan T
2.00.
hitung
0,081 lebih kecil dari T
tabel
3. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang sekolah tempat guru mengajar. Hal ini didasarkan pada
hasil uji Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,192 lebih besar dari
α = 0,05 dan T
3,06.
hitung
1,662 lebih kecil dari T
tabel
3,06.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Instrumen penelitian kurang mengungkap tentang pendekatan saintifik
pada sub-sub KBM.
2. Peneliti tidak mampu mengungkap apakah responden dalam menjawab atau mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya.
3. Metode kuesioner yang berjumlah 34 item butir pernyataan dan dimungkinkan uraian jawaban tidak dapat dijelaskan secara rinci
menyebabkan hasil penelitian tidak mencerminkan keadaan yang
sesungguhnya.
4. Waktu yang sangat padat dimiliki oleh sekolah menyebabkan
terhambatnya pengumpulan kuesioner penelitian.
5. Hasil penelitian ini belum sempurna karena keterbatasan dalam hal
biaya, waktu, tenaga, pengetahuan, dan kemampuan peneliti.
C. SARAN
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan, oleh karena itu peneliti merasa perlu menyarankan kepada
pihak-pihak yang tertarik untuk menguji hasil penelitian ini dengan melakukan penelitian replikasi dengan mengusahakan sampel guru yang
lebih repersentatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI.
Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
jakarta: rineka cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Davidoff , L. 1981. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Dimyati, M. dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fadlillah, M. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SDMI, SMPMTs, SMAMAM.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ghassani, A. 2014. Tujuan dan Karakteristik Kurikulum 2013 Terlengkap.
[Online]. Tersedia: http:nissie-niss.blogspot.com201411tujuan- dan-karakteristik-kurikulum-2013.html
[12 Febuari 2015] Hasan, iqbal. 2004. Analisis Data Penelitaian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999.
[Online]. Tersedia:
https:www.google.comurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=web cd=1cad=rjauact=8ved=0CBsQFjAAurl=http3A2F2
Fpenerjemah.setneg.go.id2Fdasarhukum_download2F110330- 19._keppres_nomor_87_tahun_1999_.pdfei=wy7_VJy9EoL_ugTa
jYJQusg=AFQjCNHkMfBaN2tlv- WdVKhOKtqSRQAT3Qbvm=bv.87920726,d.c2E
[11 Febuari 2015
]
Lesmana. 2014. Kurikulum dan landasan pengembangan kurikulum. [Online].
Tersedia: http:lesmananugraha.blogspot.com201409kurikulum-
dan-landasan-pengembangan.html [27 febuari 2015]
Muslich, Masnur. 2007. KTSP : Dasar Pemahaman dan Pengembangan
. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, Masnur. 2007. KTSP : Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual
. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 81A
tahun 2013 tentang implemenyasi Kurikulum. [Online]. Tersedia:
https:www.academia.edu4916201SALINAN_- _Permendikbud_Nomor_81A_Tahun_2013_tentang_Implementasi_
Kurikulum_garuda [18 febuari 2015]
Poerwadarminta, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Singarimbun, M dan Effendi. 1981. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metodelogi Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung :
Alfabeta. Susilo, Joko. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Manajemen
Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya . Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. Thoha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Fisipol UGM. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 14 Walgito, Bimo.1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
Wiryokusumo, I. dan Usman, M. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.
Jakarta: PT. Bina Aksara
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI
LAMA MENGAJAR, PANGKATGOLONGAN, DAN JENJANG SEKOLAH TEMPAT GURU MENGAJAR
Sebuah Survai terhadap Guru-guru SD, SMP, dan SMA Negeri Terakrditasi A di Kecamatan Ngaglik
Oleh peneliti: Lukas Willi Dwi K
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DARMA YOGYAKARTA
2015 KODE