Uji Normalitas Pengujian Persyaratan Analisis Data

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 0.384 dengan nilai probabilitas signifikansi 0.928. Nilai F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df Between Group = 8 , dan df Whitin Group = 141 adalah 2.00. Oleh karena nilai probabilitas signifikansi 0.928 α = 0,05 dan F hitung sebesar 0.384 F tabel sebesar 2.00 maka H o1 b. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Pangkat Golongan diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 ditinjau dari lama mengajar. 1 Perumusan Hipotesis 2 H o2 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 ditinjau dari pangkat golongan. H a2 2 Perumusan Hipotesis 2 = ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari pangkat golongan. Tabel 4.14 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinjau Pangkatgolongan ANOVA Skor m of Squares Df an Square F Sig. ween Groups 13.552 2 6.776 081 922 hin Groups 2275.888 47 83.509 l 2289.440 49 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 0.081 dengan nilai probabilitas signifikansi 0.922. Nilai F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df Between Group = 2 , dan df Whitin Group = 147 adalah 3.06. Oleh karena nilai probabilitas signifikansi 0.922 α = 0,05 dan F hitung sebesar 0.081 F tabel sebesar 3.06 maka H o2 c. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Jenjang Sekolah Tempat Guru Mengajar diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 ditinjau dari pangkatgolongan. 1 Perumusan Hipotesis 3 H o3 = Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang sekolah guru mengajar. H a3 2 Pengujian Hipotesis 3 = Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang sekolah guru mengajar. Tabel 4.15 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinjau Jenjang Sekolah Tempat Guru Mengajar ANOVA m of Squares df an Square F Sig. ween Groups 271.817 2 35.909 .662 193 hin Groups 2017.623 47 81.753 l 2289.440 49 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 1.662 dengan nilai probabilitas signifikansi 0.192. Nilai F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df Between Group = 2 , dan df Whitin Group = 147 adalah 3.06. Oleh karena nilai probabilitas signifikansi 0.192 α = 0,05 dan F hitung sebesar 1.662 F tabel sebesar 3.06 maka H o3

D. Pembahasan Hasil Penelitian

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum 2013 ditinjau dari jenjang sekolah tempat guru mengajar. 1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Lama Mengajar Dari hasil pengujian hipotesis persepsi guru terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari lama mengajar diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum 2013. Kesimpulan ini didukung dengan hasil perhitungan Anova dengan nilai F hitung 0,384 yang lebih kecil dari nilai F tabel Berdasarkan deskripsi data menunjukkan bahwa terdapat 5 guru dengan masa kerja 2-4 tahun, 19 guru dengan masa kerja 5-7 tahun, 13 guru dengan masa kerja 8-10 tahun, 6 guru dengan masa kerja 11-13 tahun, 6 guru dengan masa kerja 14-16 tahun, 4 guru dengan masa kerja 17-19 tahun, 5 guru dengan masa kerja 20-22 tahun, 11 guru dengan masa 2,00 dengan nilai probabilitas Sig. 0,928 yang lebih besar dari 0,05. kerja 23-25 tahun, 81 guru dengan masa kerja lebih dari 25 tahun. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap kurikulum 2013 diperoleh hasil, guru dengan persepsi sangat baik sebanyak 9 responden, guru dengan persepsi baik sebanyak 66 responden, guru dengan persepsi cukup baik sebanyak 68 responden, guru dengan persepsi kurang baik sebanyak 5 responden, dan guru dengan persepsi sangat kurang baik sebanyak 2. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai masa kerja lebih dari 25 tahun dan berpersepsi cukup baik terhadap kurikulum 2013. Perbedaan lama mengajar seseorang akan suatu hal menyebabkan persepsi yang dia berikan terhadap sesuatu hal juga akan berbeda-beda. Demikian juga dengan seorang guru, semakin lama masa kerja guru di suatu sekolah karena kemungkinan ia telah banyak mengalami pergantian kurikulum bila dibandingkan dengan guru yang baru saja masuk mengajar di sekolah tersebut, maka persepsinya tentu akan berbeda-beda dalam menanggapi kurikulum baru. Pengalaman pergantian kurikulum beberapa kali membuat guru berpikir bahwa tidak akan banyak yang berubah dengan adanya kurikulum baru sehingga mereka tetap tidak akan terpengaruh. Guru dengan masa kerja yang lebih lama akan lebih realistik dalam memandang perubahan kurikulum berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang jauh lebih banyak di bandingkan dengan guru baru. Sementara guru baru tentu tidak sempat mengalami perubahan kurikulum karena mereka lulus lebih dahulu sementara