2. Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi Suparno, 2014: 43. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA 5 33 siswa
dan 6 30 siswa SMA Negeri 2 Klaten dan kelas XI IPA 1 31 siswa dan 4 33 siswa SMA Negeri 1 Prambanan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016.
D. Treatment
Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan
Suparno, 2014: 49. Treatment diberikan kepada kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Prambanan dan kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2
Klaten. Pada kelas eksperimen ini subyek belajar fisika menggunakan simulasi PhET dengan model pembelajaran problem solving. Sedangkan
untuk kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Prambanan dan XI IPA 6 SMA Negeri 2 Klaten akan belajar menggunakan metode ceramah.
Berikut adalah penjelasan mengenai model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
1. Model Pembelajaran Problem Solving
Model pembelajaran ini diterapkan pada kelas eksperimen dengan materi pembelajaran tentang Hukum Boyle-Gay Lussac.
Proses pembelajarannya seperti berikut: a.
Persiapan 1
Materi yang digunakan berupa modul yang diberikan peneliti kepada siswa. Modul ini dibuat berdasarkan
buku teks dan sumber lainnya yang mendukung dan telah diperiksa oleh guru mata pelajaran fisika.
2 Pembagian kelompok belajar siswa untuk setiap kelas
eksperimen. Satu kelas terdiri dari 11 kelompok dengan masing-masing kelompok terdapat 3 siswa.
3 Setiap kelompok terdapat satu komputer yang telah
memiliki simulasi PhET. b.
Kegiatan 1
Peneliti membagikan modul yang berisi materi pembelajaran dan LKS kepada setiap siswa dalam
kelompok. 2
Peneliti memberikan materi pengantar dan sekaligus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membuat
siswa berpikir tentang penyelesaiannya. Dimana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI